🐣Komitmen🐣

5K 222 14
                                    

WAJIB Follow sebelum baca, silahkan tinggalkan jejak☆

♧♧

"Udah kan?"

Sehun mengernyit, "Apanya yang sudah?"

"Ngebujuknya!"

Pria itu menggeleng, "Ulangi."

Ica menghembuskan nafasnya gusar. Jika saja ia tak kepepet, mungkin wajah tengil Sehun ini sudah babak belur dibuatnya.

Ica memasang wajah so imutnya dengan bibir dimanyunkan, "Mas Sehun, please temenin aku disini,"

Sehun tersenyum menang, "Oke."

Ica menghela nafas lega. Meski tak sepenuhnya lega karena masih ada rasa takut yang menghantui pikirannya.

"Kedua, cium saya," Pria matang itu memejamkan matanya, menunggu benda kenyal milik Ica menempel pada bibirnya.

Plok!

"Banyak maunya ya, lo!" Ica memukul bahu Sehun pelan.

"Yasudah," Beranjak berdiri namun lagi-lagi ditahan oleh Ica.

"Y-iya!" Dengan ogah-ogahan Ica menangkup wajah Sehun.

Pria itu kembali memejamkan matanya.

Cup!

Satu ciuman dipipi berhasil Ica daratkan.

Sehun menggeleng, bukan itu yang ia mau, "Saya minta dibibir."

"Gak mau! jorok," Tolak Ica menggelengkan kepalanya.

"Kalau tidak bisa, biar saya saja," Lelaki itu menarik tengkuk Ica, menempelkan bibirnya dengan bibir ranum milik Ica.

Ica memejamkan matanya rapat-rapat. Ia akan diam saja, tidak membalas ciuman Sehun.

Sehun mulai melumat bibir mungil Ica, menghisap bibir bawah dan atasnya. Entah kenapa bibir Ica terus membuatnya candu, selepas insiden 'ayo perkosa gue.'

Jika saja permintaan itu keluar lagi dari mulut Ica, ia bersumpah tidak akan menolak lagi. Ia merasa rugi karena dulu menolak untuk memperkosa istrinya itu.

Sehun menggigit pelan bibir atas Ica agar mulutnya terbuka. Ica yang memejamkan mata, refleks membuka mulutnya, membiarkan lidah Sehun bermain-main didalam mulutnya.

Entah sadar atau tidak, mulut Ica tidak sesuai dengan pendiriannya untuk tidak membalas ciuman Sehun. Gadis itu justru ikut melumat bibir Sehun, menghisapnya pelan.

Tangan kiri Sehun yang berada dipinggang ramping istrinya, menariknya pelan merapatkan pada tubuhnya.

Ica bergerak sensual, mengalungkan kedua tangannya pada leher jenjang Sehun.

Aktivitas mereka cukup lama, hingga ciuman 'syarat' itu berubah menjadi ciuman panas.

Sehun menarik lengan Ica, menidurkan dirinya dibawah tubuh mungil istrinya yang menindih tubuh kekarnya.

Mereka pindah posisi menjadi tiduran tanpa melepas pautan bibir mereka. Kedua pasutri itu memejamkan mata, menikmati permainan satu sama lain.

"Eunghh..." Lenguhan Ica keluar saat tangan kekar Sehun masuk kedalam piyama tidurnya, meraba kulit punggungnya.

Berbeda dengan Sehun, lenguhan Ica justru membuat hasratnya naik.

Saat Sehun akan membuka pengait bra milik Ica. Ica justru mendelik seolah sadar apa yang baru saja dilakukan olehnya.

Males, ribet. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang