"Kalau huruf D perutnya dimana?" tanya Gladys pada Zio yang masih kesulitan menghafal alfabet. Ya, Gladys juga pastinya paham. Anak sekecil Zio pun jika belajar harus diselingi permainan yang mereka suka agar mereka tak bosan saat belajar.
Hampir 120 menit, Zio bertahan ada di dekat Gladys karena Gladys lebih sering mengajaknya bermain olah kata dibanding belajar. Gladys lebih fokus pendekatan ke Zio dibanding lebih banyak menghafal materi karena ini awal pertama mereka bertemu. Dan berhasil, Zio saat ini nyaman dengannya.
Zio tampak berpikir, mengingat-ingat materi alfabet yang diberikan oleh Gladys baru saja beberapa menit yang lalu. Namun ternyata dirinya telah melupakan materi itu, "Di atas," jawab Zio pada Gladys yang sontak disahut Gladys dengan gelak tawa pelannya.
"Bukan," jawab Gladys.
Bibir mengerucut dari laki-laki kecil itu terlihat jelas. Sorot matanya menatap Gladys meminta penjelasan lagi, "Telus?"
Tangan Gladys lagi-lagi mulai menuliskan perbedaan huruf p b dan d pada Zio yang masih bingung menghafalnya. Netranya mengisyaratkan Zio untuk menatap kertas yang ia coret-coret itu, "Sini, Miss Gladys kasih tau. Kalau huruf b kecil itu perutnya di depan kayak kuda laut. Kalau huruf d kecil itu baru perutnya di belakang. Nah kalau huruf p kecil itu baru perutnya di atas," jelas Gladys pada anak itu.
Zio ikut mengambil sebuah pensil yang ada di depannya. Ia mencoba untuk meniru tulisan Gladys, meskipun tulisannya masih belum sempurna, "Gini?" tanya Zio.
Saat kedua manik-manik mata Gladys menangkap tulisan Zio, Gladys tersenyum simpul. Sebab Zio menuliskannya dengan benar. Ya pelan tapi pasti setidaknya hari ini ada pelajaran yang bisa Zio dapatkan darinya, "Iya. Bener. Pinter banget Zio. Tulisannya bagus," puji Gladys pada anak itu.
"Tapi tulisan Zio jelek," ungkapnya.
Gladys menggeleng. Ia sama sekali tak keberatan jika Zio tulisannya masih tak sempurna. Namanya juga masih umur balita. Syukur-syukur masih mau belajar. Gladys pernah juga dapat murid yang sama sekali tak mau belajar dan lebih suka bermain padahal dia bukan anak balita lagi. Dia bahkan sudah hampir naik kelas enam sekolah dasar, "Ya nggak papa. Zio kan belajar. Nanti kalau udah gede juga bagus. Nanti Miss Gladys ajarin sampai bisa biar sekolahnya dapat nilai bagus," sahut Gladys sembari mengacak-acak pucuk kepala Zio.
"Belajarnya cukup dulu ya? Besok lagi," ucap Gladys usai dirinya melihat jam dinding dan mengetahui bahwa waktu mengajarnya telah usai.
"Miss Gladys mau pulang?" tanya Zio cepat saat dirinya masih belum ingin usai.
"Iya," jawab Gladys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Previous Love (END)
RomanceGanti cover ~~ Comeback update [Tiap Hari) Tak mencari pasangan hidup karena masih ingin membahagiakan orang tuanya adalah alibi Aidan Lavindo Alfareza. Sungguh jika disandingkan dengan saudaranya, dia sudah layak menikah karena usianya yang begitu...