Gara-gara ucapan Zio kemarin, selama bertemu Gladys, Aidan jadi ikut canggung sendiri. Mungkin Gladys tak merasa ada apa-apa, tapi bagi Aidan? Aidan jadi tak bisa leluasa berbicara dengan perempuan itu. Selalu diselimuti rasa canggung saat bertukar ucapan. Padahal, dia mengaku tak ada perasaan apa-apa.
Entahlah. Lihat saja ke depannya. Apakah perasaan Aidan begitu cepat tumbuh pada guru les Zio? Atau, dia masih berkubang dengan keputusannya untuk menerima tawaran perjodohan dari orang tuanya?
Hari ini Gladys tak ada jadwal mengajar. Tapi, dia kebetulan bersama dengan Aidan dalam satu mobil. Pagi-pagi di hari Minggu Aidan mengajak Gladys ke pet care miliknya. Dia sebagai dokter hewan penanggung jawab klinik. Dan karena pet nurse di kliniknya kurang, dia menawari Gladys untuk ikut training sebelum bekerja dengannya.
Jangan tanya apakah keluarga Aidan tau atau tidak Gladys terlibat di satu bidang kerja dengan Aidan? Keluarga Aidan satupun tak ada yang tau. Karena Aidan tak begitu sering menceritakan apa-apa tentangnya di keluarga besarnya, "Hari ini saya mau ajak kamu ke pet care makanya saya jemput kamu pagi-pagi. Kalau siang sama sore saya ada urusan."
Gladys masih bertanya-tanya apakah dirinya langsung ketrima kerja atau harus interview. Karena sejujurnya, ini rejeki nomplok. Seumur hidup baru kali ini dapat kerja lewat orang dalam, "Saya beneran ketrima Pak? Nggak ada test interview atau semacamnya?"
Aidan menoleh ke arah Gladys saat Gladys sudah lebih dulu percaya diri padahal dia harus masuk masa training terlebih dahulu sebelum bekerja, "Belum ketrima sepenuhnya. Jangan GR dulu! Kamu nanti masuk ke tahap training, baru resmi bekerja," jawabnya pada Gladys.
Gladys mengerucutkan bibirnya saat Aidan mematahkan semangatnya, "Kirain langsung Pak. Soalnya Bapak pagi-pagi ngajak saya pergi. Ya saya kira saya langsung kerja."
"Kamu di klinik kan belum adaptasi sama lingkungan. Jadi tetep harus masuk masa training sebelum resmi bekerja. Kalau kinerja kamu nggak bagus ya saya harus terpaksa berhentikan kamu dari klinik saya," sahut Aidan sembari tangannya masih fokus menyetir.
Saat mobil Aidan masuk ke dalam area klinik hewan miliknya, kedua bola mata Gladys membulat sempurna, "Oh ini pet care-nya. Kalau ini mah saya sering lewat sini. Tapi nggak pernah masuk soalnya nggak tau juga mau ngapain masuk. Tapi pernah sekali nunggu temen di parkiran waktu temen saya beli makanan kucing disini. Disini ada pet shop-nya kan?"
"Ada," jawab Aidan sambil tangannya lihai memarkir mobilnya.
Aidan lebih dulu turun dari mobil disusul oleh Gladys. Kedua tangan Aidan merogoh saku tempat persembunyian kunci kliniknya sebelum ia membuka klinik itu. Gladys sedari tadi hanya mengekor di belakang Aidan, "Silahkan masuk!"
Saat Aidan masuk ke dalam klinik itu diikuti oleh Gladys, dia mengerutkan dahinya ketika salah satu pegawai kliniknya masuk ke dalam sembari tersenyum ke arahnya, "Cindy!" panggilnya.
Dia kira, Cindy tak datang ke klinik karena hari ini kebetulan klinik tutup. Oh iya, Cindy bekerja dengan Aidan sudah hampir tiga tahun. Klinik itu tergolong baru, Aidan dan rekannya yang mendirikannya. Dan Cindy, dia salah satu pegawai pertama yang direkrut oleh teman Aidan.
"Dokter Aidan ngapain? Ada keperluan kah? Atau ada barang yang ketinggalan?" tanyanya pada Aidan saat tahu Aidan ada di klinik di hari libur seperti ini.
Bibir Aidan tersungging. Dia menggeleng sembari sorot matanya melirik ke arah Gladys, "Nggak. Saya cuma antar Gladys kesini. Ini Gladys. Rekan kamu kerja nanti. Kamu bisa minta bantuan ke Gladys untuk bantu kerjaan kamu yang kurang. Terus saya minta kamu tolong ajari dia grooming hewan ya besok?"
"Baik Dok!" jawab Cindy mengangguk.
"Saya ambil nota di laci ya, Dok? Mau ambil dry food sama wet food yang udah kita pesen buat ditaruh di pet shop," izin Cindy sebelum dia mengambil nota barang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Previous Love (END)
RomanceGanti cover ~~ Comeback update [Tiap Hari) Tak mencari pasangan hidup karena masih ingin membahagiakan orang tuanya adalah alibi Aidan Lavindo Alfareza. Sungguh jika disandingkan dengan saudaranya, dia sudah layak menikah karena usianya yang begitu...