Married (15)

17.2K 1.2K 114
                                    

Brukkk...

Seorang gadis cantik tersungkur ke lantai akibat dorongan yang di lakukan anak buah Jeno membuatnya meringis memegangi lututnya yang terbentur lantai dingin ruangan itu. Dia adalah Katrina. Gadis cantik yang memiliki ketertarikan pada Jeno sejak pertama mereka bertemu di sebuah acara yang di adakan oleh papanya, pak Bram.

"Lo berani kasar sama gue bakal gue aduin sama Jeno karena lo udah bersikap kurang ajar sama gue!" Ujarnya seraya berdiri dan memperbaiki penampilannya.

Ia menunjuk kearah anak buah Jeno dengan Mata mendelik tajam. Namun, orang itu sama sekali tidak menampakkan rasa takutnya melainkan wajah datarlah yang ia tampilkan.

Deryl dan Ibra yang memang sudah ada disana atas perintah Jeno tentu saja menahan tawanya mendengar penuturan wanita cantik itu.

Dia berkata seperti itu seolah Katrina dan Jeno memiliki hubungan. Apakah wanita itu tidak punya malu? Atau mungkin urat malunya sudah putus?

Miris sekali.

"Roy, lo boleh keluar sekarang!" Perintah seseorang di balik kursi yang membelakangi mereka.

Dengan patuh, pria yang bernama itu pamit undur diri dan berlalu dari ruangan itu.

"Jeno, kamu ngapain nyuruh anak buah kamu bawa aku kesini? Mana kasar banget lagi," Sungut Katrina dengan suara sengaja di buat terdengar manja.

Ibra dan Deryl mengernyit jijik mendengar suara Katrina yang bagi keduanya sangat menjijikkan.

Benar-benar wanita tak tahu malu.

Jeno yang sedari tadi membelakangi Katrina memutar kursi yang ia duduki kemudian bangkit dan beranjak menghampiri wanita cantik itu dengan kedua tangan di masukkan ke saku celana slim fitnya.

Jeno memandang Katrina datar dan tajam membuat Katrina bergidik. Aura Jeno sangat berbeda ketika pertama kali mereka bertemu. Ia mengusap lengannya tak nyaman karena di pandangi sedemikian rupa oleh si pria tampan.

Jeno berdiri di depan Katrina tanpa mengalihkan atensinya kearah lain.

"Aarrgghhh..." Tanpa di duga Jeno mencengkram kuat dagu Katrina membuat wanita itu berjengit dan meringis.

Ia berusaha melepaskan cengkraman Jeno tapi nihil, Jeno begitu kuat mencengkramnya.

"Lepasin, Jeno! Ini sakit!" Ronta Katrina namun Jeno tidak memperdulikannya.

"Ini nggak seberapa dengan apa yang udah lo lakuin ke istri gue. Dengan sengaja lo mau nyelakain dia!" Jeno melepaskan cengkramannya. Katrina mengusap dagu dan pipinya yang terasa panas karena ulah Jeno.

Kalian pasti bingung bagaimana Jeno tahu kalau Nana hampir celaka kalau saja Renjun tidak sigap menyelamatkan Nana.

Jeno mengernyit keheranan melihat wajah istrinya. Seperti terlihat shock. Dan ketika ia bertanya ada apa Nana menjawab tidak apa-apa dan Jeno merasa tidak puas dengan jawaban sang istri akhirnya menghubungi Renjun dan menanyakan tentang keadaan istrinya. Apakah ada sesuatu yang terjadi?

Awalnya Renjun ragu untuk memberitahukan Jeno perihal kejadian di mall tadi. Tapi, mendengar Jeno sangat khawatir pada sahabatnya ia memutuskan menceritakan semuanya. Bagaimanapun Jeno adalah suami Nana dan pria itu berhak mengetahui apapun yang bersangkutan tentang Nana.

Setelah tahu apa yang terjadi pada istrinya, tanpa membuang waktu ia segera menelpon anak buahnya untuk mencari tahu mobil dan pengendara yang hampir menabrak istrinya.

Lewat rekaman CCTV akhirnya Jeno mengetahui siapa pemilik mobil itu. Oleh sebab itu, Katrina di bawa dengan paksa ke hadapannya.

*****

Married ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang