"Ikuuut," Rengek Nana memeluk lengan kekar Jeno dan menyandarkan kepalanya di sana dengan manjanya.
"Jangan, ya, sayang? Kamu istirahat aja di rumah." Jeno berusaha memberi pengertian pada istrinya yang semakin manja semenjak hamil.
Saat ini usia kandungan Nana sudah menginjak usia 29 minggu. Nana semakin manja dan keras kepala. Jeno pun harus sangat sangat bersabar menghadapi perubahan sikap istrinya yang berbeda ketika sebelum hamil.
Bukan hanya manja, Nana juga selalu mengidam yang aneh-aneh seperti, memakan strawberry dengan gula dan bubuk cabai, memakan red velvet cake dengan taburan bubuk cabai di atasnya. Bisa kalian bayangkan bagaimana rasa kedua makanan yang notabenenya sama sekali tidak memiliki kecocokan dengan bubuk cabai itu?
"Apa rasanya enak, sayang?" Suatu waktu Jeno pernah bertanya.
Nana menganggukkan kepalanya cepat.
"Enak! Kamu mau, hubby?" Nana menawari yang di balas gelengan kepala oleh Jeno.
"Kamu aja yang habiskan, sayang."
Setelahnya, Nana kembali menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulutnya. Terlihat jelas istri tercintanya itu sangat senang dengan makanan yang sedang ia makan saat ini. Walaupun bagi Jeno itu aneh, namun melihat sang istri senang, Jeno pun ikut senang. Lagipula itu adalah permintaan bayi mereka yang sedang Nana kandung, jadi tidak masalah bagi Jeno.
Bukan hanya itu saja, Nana juga memiliki kebiasaan aneh lainnya yaitu menyusup ke sela-sela ketiak Jeno, menghirup aroma tubuh Jeno dalam-dalam. Selain itu, Nana akan menyusupkan tangannya ke dalam piyama yang di kenakan oleh Jeno kemudian memainkan puting Jeno. Nana tidak akan bisa terlelap tanpa memainkan puting Jeno, dan itu berlangsung ketika kandungan Nana berusia tiga bulan hingga saat ini usia kandungan Nana akan memasuki 7 bulan. Namun, di samping itu, Jeno harus mati-matian menahan diri agar tidak menyerang istri cantiknya itu.
"Hubby, kamu ngerasa risih atau ke ganggu gak tiap malem aku kayak gini?" Nana bertanya tidak enak hati di saat ia melakukan ritualnya setiap sebelum tidur. Memainkan puting Jeno dengan jemari lentiknya.
Jeno tersenyum kecil, "Nggak. Aku malah seneng kamu kayak gini, sayang. Kapan lagi coba kamu kayak gini, iya kan?" Jawab Jeno.
"Kamu nggak pusing, 'kan sama ngidam aneh aku ini?"
"Tadinya iya, tapi sekarang aku udah terbiasa dan nerima sebagai kenikmatan. Kapan lagi coba kamu gerayangin aku kayak gini, yakan?" Jeno terkekeh dengan kalimatnya sendiri.
Awalnya Jeno memang di buat pusing oleh Nana yang tengah mengidam yang terkesan aneh. Namun, lama kelamaan Jeno bisa menerimanya. Dan semuanya pun menjadi berubah, Nana yang biasanya menyiapkan segala keperluannya untuk ke kantor dan melayaninya menjadi berbalik, Jeno yang akan melayani Nana tiap pagi.
Di trimester pertama, Nana tidak bisa masuk ke dapur karena dia selalu mual tiap kali mencium aroma rempah-rempah dari masakan yang di buat oleh si mbok. Alhasil, si mbok yang akan menyelesaikan masakannya sendiri tanpa di bantu oleh Nana. Tiap pagi juga Jeno rutin membawakan sarapan untuk Nana karena pada saat itu Nana benar-benar tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Tubuh Nana benar-benar lemas tak bertenaga dan pusing melanda kepalanya.
Terkadang mommy atau mama yang akan menemani Nana di rumah selama Jeno ke kantor.
"Maaf ya, mom, aku jadi ngerepotin mommy mulu." Kata Nana saat mommy membawakan sarapan untuknya. Beliau duduk di tepi tempat tidur dan mulai menyuapinya.
"Gapapa, lagian kamu kayak gini, 'kan karena sedang mengandung calon cucu mommy. Mommy nggak merasa di repotin, kok. Mommy malah seneng," Sahut mommy sembari menyuapi Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married ✔
FanfictionJeno terpaksa menggantikan posisi sang kakak menikahi Nararya Jaemin Arsyanendra. Calon istri sang kakak. Karena sebuah alasan klasik Mark pergi dihari pernikahannya. apakah Jeno dan Jaemin mampu mempertahankan pernikahan mereka atau justru berakhi...