Seorang wanita cantik dengan dress sexi yang melekat di tubuhnya berjalan di lorong sebuah kamar apartement. Ia menghentikan langkah kakinya di salah satu kamar lalu masuk ke kamar itu setelah sebelumnya memasukkan passwordnya.
Wanita itu mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan luas itu guna mencari keberadaan seseorang yang ia cari.
Ia membawa langkahnya semakin dalam masuk ke dalam lalu berhenti di sebuah kamar sang pemilik apartement. Saat sudah sampai di depan pintu bercat coklat itu samar-samar ia mendengar suara desahan dari dalam kamar. Wanita itu terkekeh sinis mengetahui apa yang sedang di lakukan si empu kamar.
"Ouuhhh yaahh... Lebihh ce-pathh..." Desahan itu semakin jelas terdengar.
Wanita itu menghembuskan nafas kasar sebelum kembali membawa langkahnya menjauhi kamar itu. Ia lebih memilih mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu menunggu si empu apartement selesai dengan kegiatannya.
Setengah jam menunggu ia merasa bosan, majalah yang ia baca kembali ia simpan di bawah meja kemudian menghembuskan nafasnya kasar.
"Ck, udah beres belom sih tuh orang? Udah setengah jam tapi belom keluar-keluar juga!" Gerutunya sebaliknya karena orang yang dia tunggu tak kunjung keluar dari kamar.
Ia kemudian bangkit dari duduknya lalu beranjak menuju dapur. Bersamaan dengan itu pintu kamar terbuka.
"Ngapain lo kesini?"
"Astaga!" Wanita itu tersentak kaget dan hampir menyemburkan air di dalam mulutnya. "Ngagetin aja sih lo, Pricil!"
Wanita yang ternyata adalah Pricilla memutar bola matanya malas. Wanita itu berdiri di ambang pintu, melipat kedua tangannya di depan dada. kemudian berjalan menghampiri wanita itu tanpa memperdulikan gerutuan si wanita. Ia meraih gelas kosong yang ada di atas meja mini bar lalu mengisinya dengan air yang ia ambil dari kulkas. Meneguknya hingga tandas.
"Gue bosen di rumah makannya gue kesini. Gue kesini sih niatnya mau ngajakin lo ke club. Kali aja lo lagi gak sibuk, eh, ternyata lo lagi sibuk sama cowok lo!" Kata wanita itu dengan nada menyindir.
Pricilla tersenyum miring, "Malam ini gue lagi males ke club," Sahutnya acuh kemudian membawa langkahnya meninggalkan dapur.
Wanita itu berdecak kesal, "Percuma gue kesini kalo gitu. Padahal gue pengen cari hiburan." Sungutnya mengekor di belakang Pricilla.
Keduanya duduk di sofa ruang tamu. Saat keduanya baru saja mendaratkan bokongnya di sofa, pintu kamar terbuka dan seorang pria keluar dari sana. Pria itu menghampiri mereka dan bergabung.
"Baru lagi!" Tanya wanita itu pada Pricilla dengan mata yang mengarah pada sosok pria yang duduk di samping Pricilla dan dengan tidak tahu malunya merangkul Pricilla. Bukan hanya merangkul tapi pria itu juga sesekali mengecupi leher Pricilla.
Pricilla diam menikmati apa yang di lakukan pria itu meskipun mereka baru beberapa saat lalu menyelesaikan urusan ranjang mereka.
Mengerti dengan pertanyaan atau mungkin lebih menjurus seperti sebuah pernyataan itu hanya bergumam.
"Baby, kenalin ini Katrina, temen aku." Pricilla mengenalkan kekasihnya pada wanita itu yang ternyata adalah Katrina.
"Oh, hai, Katrina. Gue Aaron." Ujar Aaron memperkenalkan dirinya pada Katrina.
Belum lama ini Katrina dan Pricilla memang berteman. Pertemuan pertama keduanya di salah satu club yang kebetulan di sana Katrina bersama teman-temannya sedang bersenang-senang. Pricilla tidak sengaja mendengar percakapan wanita itu yang membawa nama Jeno dan Nana. Dan dari sanalah mereka mulai dekat dan saling bertukar nomer handphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married ✔
Fiksi PenggemarJeno terpaksa menggantikan posisi sang kakak menikahi Nararya Jaemin Arsyanendra. Calon istri sang kakak. Karena sebuah alasan klasik Mark pergi dihari pernikahannya. apakah Jeno dan Jaemin mampu mempertahankan pernikahan mereka atau justru berakhi...