Hari sudah pagi, dan gadis ini masih saja enggan bangun dari mimpi nya
Tapi suara dering handphone nya Membuatnya terbangun.Tanpa membuka matanya gadis itu meraba meja di samping kasur itu mencari hp nya.
Setelah dapat ia mengangkat telfon itu tanpa melihat nama kontak yang menelfon.
"Hmm, kenapa?" Tanyanya dengan suara khas bangun tidur, matanya pun masih tertutup. Dira tidur tengkurap di kasurnya rasa malas membuatnya enggan beranjak dari kasur itu.
"Lo belum bangun?" Tanya seseorang di sebrang sana.
Dira sontak membuka matanya dan bangkit duduk di pinggir kasur, saat mendengar suara lelaki itu, baru dia tau siapa yang menelpon nya sepagi ini.
"Kevin" lirihnya.
Terdengar helaan nafas dari sebrang sana, "Lo masih gak berubah ya, masih suka bangun kesiangan" ujar Kevin sambil terkekeh.
Dira langsung saja memutuskan panggilan itu secara sepihak.
"Kenapa pakai nelfon segala sih! Dasar Kevin bodoh! Gimana Kesya?" kesal nya mengingat Kevin dan Kesya kini sudah menjadi suami istri, tentu saja mereka tinggal serumah kan?
Ting...
Dira melihat hp nya kembali saat mendapat notifikasi pesan.Kevin: jangan berfikir dulu, Kesya yang nyuruh gw buat nelfon lo, karna dia juga tau lo suka bangun kesiangan.
Read
~~~Dira Menghela nafas nya lega.
Pagi pagi dirinya sudah di buat berfikir oleh sepasang pengantin baru ini.Ia tak membalas pesan Kevin lalu melempar hp nya di atas kasur.
Dan beranjak menuju kamar mandi untuk melakukan ritual setiap manusia di pagi hari, apa lagi jika bukan mandi!.Beberapa menit kemudian Dira sudah memakai seragam SMA nya.
Ia juga sudah selesai merias wajah dan rambutnya, Setelah semua dirasa cukup, Dira mengambil hp nya lalu disimpan ke dalam tas, dan beranjak keluar.***
"Morning mama, papa" sapa Dira seperti biasa lalu duduk di sebelah papa nya.
"Morning to sayang"
Mereka pun sarapan bersama.
"Pa, dira boleh pakai mobil sendiri gak?" Tanya Dira.
"Bisa bawa?"
"Ya tentu bisa lah papa nya Dira sayang... apa yang Dira gak bisa?" ucap Dira menghela nafasnya panjang.
"Kamu masih belum bisa cari calon mantu mama dira" sahut Ella membuat putrinya itu seketika bungkam karna memang benar.
"Sudah sudah, tapi kamu janji ya pulang tepat waktu jangan menyetir ugal-ugalan" ujar John.
"Siap!" Jawab Dira dengan tangan memberi hormat pada papa nya.
kedua orang tua nya tertawa melihat tingkah lucu putri mereka.
"Yaudah ma, pa Dira berangkat dulu ya, bye..." ia beranjak meninggalkan ruang makan itu, melangkah keluar rumah menuju garasi mobil nya.
Sampai di garasi mobil, gadis itu melotot melihat isi garasi mobilnya berisi mobil Lamborghini keluaran terbaru semua.
jika Dira memakai salah satu mobil dari garasi itu, mungkin akan terlalu mencolok nantinya, bagaimana tidak!
Mobil yang di garasi itu adalah mobil Lamborghini veneno roadster keluaran terbaru dan semua warna nya berwarna merah terang.
"Lah, kenapa belum berangkat sayang?" Tanya john menghampiri dira yang masih berdiri di garasi mobil nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andira [End]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum lanjut membaca] {TAHAP REVISI /banyak typo bertebaran 🙏🏻} *** Andira Anandhita. Atau yang lebih mereka kenal dengan panggilan 'Dira'. Ia gadis yang malang, harus terjebak perasaan di antara hubungan persahabatan nya sendiri...