Ini sudah jam Tiga pagi dan Aksa masih terjaga dari tidur nya, Saat ini dia duduk bersandar di sofa markas nya.Ia menunggu informasi dari salah satu anggota nya yang dia suruh untuk menyelidiki Satu Geng lagi yang terus mengincar nya selain Warrior.
Dia adalah Geng Vanderz, salah satu Geng motor yang paling membenci Revlas, satu tahun yang lalu memang kedua geng ini pernah bertarung, dan kemenangan ada di Geng Revlas, sejak saat itu Vanders menjadi misterius, keberadaan Geng mereka jadi jarang Terlihat.
Pikiran Aksa benar-benar kacau sekarang, dia berfikir jangan sampai gadisnya itu jatuh ke tangan Vanderz.
Di ruangan itu hanya ada Aksa dan ketiga sahabat nya yang sudah tertidur.
Tiba-tiba pandangan nya teralihkan ke pintu yang terbuka, ternyata ia adalah Anggota yang Aksa suruh mencari tau informasi tentang Geng Vanderz.
"Bos! Cewek yang bos cari ada Disana ibu ketua di sekap, di markas Vanderz!"
Seketika Aksa bangkit dari duduk nya, Alvin Geo dan Vano pun terbangun karena kaget mendengar teriakan Asep.
"Apa! Dira di sekap? Vanderz?" tanya Alvin terkejut mereka semua pun langsung berdiri.
Mereka bertiga tau betul bagaimana kejam nya ketua Vanderz itu.
"Kumpulkan semua, menuju kesana sekarang!!" Perintah Aksa lalu memakai jaket nya dan pergi ke motor di ikuti dengan yang lainnya.
Kini motor Aksa melaju pergi ke lokasi markas Vanderz yang baru ia tau dari Asep, jalanan yang tadinya sepi dan hening itu tiba-tiba menjadi ramai dengan suara puluhan motor Revlas yang melintas.
Motor Aksa memimpin di depan seperti biasa, tatapan matanya menatap tajam ke depan. Aksa terus berharap keadaan gadis nya itu akan Baik Baik saja, ia tentu tau kalau sebenarnya Dia lah sasaran dari Vanderz! Lebih tepat nya Arkan!.
***
"ARKAN!! LEPASIN GW, TANGAN GW SAKIT ANJING!!!" teriak Dira karena merasa keram di bagian tangan nya yang masih terikat ke belakang.
"BERISIK!!" Bentak salah satu anggota Arkan yang bertugas untuk menjaga nya.
"Bukain nih ikatan nya bego!! Keram tangan gw!!" balas Dira kesal.
"Lo Kira kami goblok? Pal-"
"Memang kalian GOBLOK, kalau kurang jelas nih gw kasih tau! G-O-B-L-O-K!" Sindir Dira memotong ucapan laki laki itu.
Seketika ketiga laki laki itu terdiam, mereka baru sadar sekarang ternyata mulut gadis itu lebih tajam dari pisau.
Pintu ruangan itu terbuka, dan ternyata Arkan yang masuk ke sana seorang diri.
Dia duduk kembali di hadapan Dira yang sedang menatap nya tajam.
"Lepasin gw!" suruh Dira dengan nada dingin nya.
"Sabar dulu, lo cuma perlu menunggu sekitar beberapa menit lagi, dan lo bisa pergi sesuka hati" ucap Arkan dengan senyum miring nya.
Dira mengernyitkan keningnya bingung namun kemudian dia mengerti ucapan Arkan. "Aksa! Datang?" tanya Dira dengan nada terkejut.
Laki laki di hadapannya itu mengangguk.
"Lo pasti gak sabar kan? Buat menonton kematian laki-laki yang lo cintai itu di depan mata lo?" tanya Arkan dengan memajukan wajah nya mendekat ke depan wajah Dira.
"Cih! Perlu lo ingat! Aksa bukan laki laki LEMAH DAN PENGECUT KAYAK LO!!" sentak Dira.
Plakk..
KAMU SEDANG MEMBACA
Andira [End]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum lanjut membaca] {TAHAP REVISI /banyak typo bertebaran 🙏🏻} *** Andira Anandhita. Atau yang lebih mereka kenal dengan panggilan 'Dira'. Ia gadis yang malang, harus terjebak perasaan di antara hubungan persahabatan nya sendiri...