Dira menoleh, ia melihat Aksa menatap nya dengan tatapan bersalah nya."Napa minta maaf?" Tanya Dira terkekeh.
Kini giliran Aksa yang heran, ia pikir gadis di depannya ini akan marah, menangis atau membenci nya.
"Lo ... gak marah?" tanya Aksa balik.
Setelah mendengar pertanyaan Aksa, Dira tersenyum miring, ia melangkah mendekat ke depan laki laki itu.
Saat sudah sampai di depan Aksa, Dira sedikit mendongak karena tinggi badan Aksa lebih tinggi di banding tubuh mungil nya itu. Aksa menatap heran, wajah Dira yang berada di bawah dagu nya.
"Tau gak kenapa gw dorong lo?" Tanya Dira sambil menaik turun kan kedua alisnya.
Aksa menggeleng, ia penasaran apa yang akan dijawab gadis ini.
"Mulut lo bau! Hahaha" ejek nya dengan tawanya, ia kembali mundur selangkah karena tadi posisi nya terlalu dekat dengan tubuh Aksa.
"Gitu ya?" tanya Aksa datar, dia memasang smirk nya.
Dira yang saat itu masih Tertawa seketika menghentikan tawa nya, tau dengan arti senyuman Aksa.
Kini giliran Aksa yang melangkahkan kaki nya mendekat. Dira terpaku di tempat, tubuhnya lagi lagi tak bisa bergerak hanya karena melihat tatapan tajam dari sepasang mata Aksa.
"Mau ngapain lo?" Tanyanya.
Aksa terkekeh kecil, ia memegang pergelangan tangan Dira, lalu menarik gadis itu pergi dari sana.
Dira yang tadinya berfikir Aksa akan melakukan sesuatu padanya, pun Menghela nafas lega, ia pasrah saja tangan nya di tarik Aksa.
****
Ternyata Aksa membawanya duduk di bangku yang tersedia disana.
Mereka berdua sekarang duduk bersebelahan di bangku panjang itu."Bisa berhenti liatin gw gak?" ucap Dira yang risih sekaligus malu karena Aksa terus memperhatikan nya.
Aksa menggeleng kan kepala nya.
"Serah lah" ketus Dira.
Ia memandang lurus ke depannya, dimana disana banyak pohon pohon apel yang berjajar rapi.
Tiba-tiba ia kembali mengingat tentang perjodohan tadi, lantas menoleh ke samping.
"Lo sudah tau tentang perjodohan ini ya kan?" Tanya Dira menatap Aksa serius.
Laki laki itu tampak berfikir sejenak.
"Hmm, kenapa?"Dira menggeleng, lalu kembali menatap kedepan, "terus lo terima aja gitu?" Tanya Dira tanpa melihat Aksa.
Aksa tersenyum tipis dengan pertanyaan gadis itu, ia tak menjawab pertanyaan Dira.
"Oh iya tau dari mana tempat kayak gini? Gw kira yang lo tau cuma tempat tongkrongan lo sama Revlas aja" tanya Dira sedikit menyindir, ia melirik Aksa yang terkekeh.
"Rahasia" jawab Aksa dengan kekehan kecil nya.
"Hmm serah lo"
Aksa memperhatikan Dira yang mulai terlihat mengantuk. Tatapan Mata gadis itu sudah mulai sayu. Aksa berdiri dari duduk nya dan mengulurkan satu tangan nya ke depan wajah Dira.
Dira mengernyit heran,
"mau kemana?" Tanya nya."Pulang sudah sore" jawab Aksa dengan nada datar nya.
"Oh, ayok gw juga dah ngantuk" dengan semangat Dira berdiri dan memegang tangan Aksa.
Sedangkan yang di pegang, hanya tersenyum, ada perasaan senang di hatinya saat melihat gadis di depannya ini mulai berani memegang tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andira [End]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum lanjut membaca] {TAHAP REVISI /banyak typo bertebaran 🙏🏻} *** Andira Anandhita. Atau yang lebih mereka kenal dengan panggilan 'Dira'. Ia gadis yang malang, harus terjebak perasaan di antara hubungan persahabatan nya sendiri...