.
.
.
Motor Aksa kini sudah terparkir di depan rumah Dira, gadis itu turun dari motornya dan melepas helm yang dia pakai tadi."Nih" Dira mengembalikan helm itu pada Aksa.
Cowok itu menyimpan helm yang di berikan dira di atas motor nya.
Dia melihat dira sudah berjalan terlebih dahulu masuk ke dalam rumah.Lantas Aksa berlari menyusul Dira dan berjalan di belakang Dira.
Dira yang merasa di ikuti pun berbalik,
"Lah! Kok lo ikut masuk!" Tanya dira kesal saat melihat Aksa yang sudah berdiri di belakangnya."Gak tau" Aksa mengendikan bahunya lalu mendudukan dirinya di sofa.
"Lo pulang sekarang!"
Aksa menggelengkan kepalanya sambil menggoyangkan jari telunjuknya kekiri kanan seolah berkata tidak.
Dira menggertakan gigi nya geram dengan Aksa.
"Aksa.... gw mau tidur lo bisa gak pulang sekarang juga?" Tanya gadis itu sambil menekan kata kata nya.Aksa menaikan sebelah alisnya menatap Dira, "jadi mau gw temenin lo tidur hmm?" Tanya aksa pada gadis itu sambil menunjukan smirk nya.
"Huffftt" Dira Menghela nafas nya panjang, lalu duduk di sofa panjang itu.
"Sudah lah... serah lo mau disini sampe kapan, gw capek" ucap dira pasrah, Dira menyadarkan kepala nya di bagian atas sofa lalu menutup matanya.
Aksa yang melihat itu pun berpindah ke samping Dira, gadis itu masih belum sadar kalau Aksa sudah duduk di sampingnya.
Tiba-tiba Aksa menarik kepala Dira, dan menyandarkan kepala gadis itu di bahunya.
"Eh!" Dira terkejut dan hendak menegakan kembali kepala nya namun di tahan dengan tangan Aksa.
"Tidur!" Ucap Aksa tegas.
Dira mengerutkan kening nya heran dengan sikap Aksa.
Namun rasa lelahnya membuat Gadis itu tak mau pusing memikirkan sikap Aksa.Gadis itu menutup matanya perlahan-lahan dan tak butuh waktu lama Dira sudah terlelap dengan kepalanya yang bersandar di bahu Aksa.
Aksa menoleh dan menunduk sedikit untuk melihat wajah dira, seuntai senyuman kini terbit di bibir Aksa saat dia melihat wajah polos Dira yang tertidur di bahunya.
Mungkin karena terlalu lelah saat dia ikut menyerang tadi, hingga Dira bisa tidur lebih cepat dari biasanya.
Mata tajam Aksa kini terfocus pada lebam di pipi Dira, seketika tangannya mengepal kuat, rahangnya mengeras menahan emosi, saat mengingat bagaimana kejadian Malvin yang menghajar wajah Dira sampai gadis itu tersungkur.
Tangannya beralih ingin menyentuh lebam yang berada di samping bibir gadis itu.
Namun dengan cepat Aksa menarik tangannya kembali saat mendengar pintu rumah itu terbuka.Ternyata orang tua Dira yang datang, mereka baru pulang dari urusan Mereka masing-masing.
"Lah, putri tante kenapa Aksa!?" Ella segera duduk di samping dira yang masih tertidur bersandar di bahu Aksa.
Dan memperhatikan wajah dira yang lebam."Kenapa bisa putriku lebam seperti itu?" tanya john tegas menatap tajam Aksa.
"Maaf om, tante, tadi saya...."
"Kau, ketua geng motor?" Tanya john lagi memotong ucapan Aksa.
Aksa mengangguk sebagai jawaban.
John Menghela nafas, sekarang dia sudah tau semua, walaupun tak di beritahu, karena Dira pasti ikut dalam pertarungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andira [End]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum lanjut membaca] {TAHAP REVISI /banyak typo bertebaran 🙏🏻} *** Andira Anandhita. Atau yang lebih mereka kenal dengan panggilan 'Dira'. Ia gadis yang malang, harus terjebak perasaan di antara hubungan persahabatan nya sendiri...