.
.
.
.
.
.
****"Aksa ayo pulang sekarang" ajak Dira.
"Hah? Kenapa lo Dir? Tiba tiba ngajak pulang, lagian baru datang juga" tanya Ara heran.
"Oh gak papa, cuma mau pulang aja" jawab Dira berbohong.
Aksa pun bangkit dari duduknya, dia memegang pergelangan tangan gadisnya itu, dan langsung menariknya keluar.
Sementara Ara hanya mengangkat bahunya cuek.
***
Sampai di parkiran motornya, Aksa melepas tangan Dira, lalu menatap nya dengan tatapan dingin.
"Kenapa?" tanya Dira, takut dengan tatapan Aksa.
"Lo habis nangis?" tanya Aksa balik dengan nada dingin nya.
Dira langsung terdiam mendengar pertanyaan Aksa, sekarang dia bingung, harus memberi tau semua nya pada Aksa atau diam dan berbohong.
Laki laki itu Menghela nafas panjang, mencoba untuk tidak membuat gadisnya itu takut.
"Jelaskan nanti" ucap Aksa lalu naik ke atas motor nya.
Dira mengelus dada nya merasa lega karena terhindar dari pertanyaan itu walaupun hanya sementara!.
Gadis itu pun naik ke atas motor, setelah itu barulah Aksa menarik gas motornya melaju pergi ke rumah Dira.
***
Kini motor Aksa sudah sampai dan berhenti di depan rumah Dira.
Gadis itu pun turun dari motor Aksa.
"Langsung pulang kah?" tanya nya saat melihat Aksa tak ikut turun dari motornya.
"Mau jelaskan sekarang?" tanya Aksa datar.
Lagi lagi Dira terdiam, dia pikir Aksa akan bertanya di lain hari.
"Gw pulang" ucap Aksa yang sudah siap menarik gas motornya untuk pergi dari sana.
"Eh jangan!, ya ... sudah ayo masuk" seru Dira sambil menahan lengan Aksa.
Laki laki itu pun turun dari motornya lalu berjalan masuk lebih dulu meninggalkan Dira yang masih berdiri di samping motor.
"Sebenarnya yang punya rumah nih sapa?" gumam nya kesal sambil melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah menyusul Aksa.
***
"Tante sama om bram mana?" tanya Aksa yang tak melihat keberadaan orang tua Dira di dalam rumah itu.
"Mama, mungkin masih di butik, kalau papa lagi di kantor" jawab Dira sambil melihat ke arah Aksa yang sudah duduk di sofa.
Aksa tersenyum miring mendengar jawaban Dira.
Dira hendak mengambil remot tv yang berada di atas meja ruang tamu itu.
"Eh!!" Kaget Dira karena tiba-tiba pinggang nya di tarik kebelakang.
Alhasil tubuhnya pun terduduk di pangkuan Aksa."Aksa! Lepas ih" kesalnya sambil berusaha melepas tangan Aksa yang melingkar di pinggang nya.
"Diam atau lo gw terkam disini hmm" bisik Aksa di telinga gadis itu.
Mendengar bisikan Aksa seketika tubuh Dira diam tak lagi bergerak memberontak.
Aksa menyandarkan kepala nya di atas pundak Dira. "Siapa yang bikin lo nangis?"
"Yakin mau tau?" tanya Dira balik.
"Hmm" jawab Aksa.
"Yaudah lepas dulu ini, gw gak bisa ngomong kalau kayak gini Aksa!" Pinta Dira yang merasa tak nyaman dengan posisi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andira [End]
Fiksi Remaja[Follow dulu sebelum lanjut membaca] {TAHAP REVISI /banyak typo bertebaran 🙏🏻} *** Andira Anandhita. Atau yang lebih mereka kenal dengan panggilan 'Dira'. Ia gadis yang malang, harus terjebak perasaan di antara hubungan persahabatan nya sendiri...