.
.
.
."Lo cari gw?"
Sontak Aksa pun berbalik dan melihat siapa yang bicara itu, tanpa basa basi lagi ia langsung memukul wajah laki-laki itu.
Orang yang di pukul Aksa adalah Malvin, ia lah yang terkena bogeman dari Aksa.
"BANGSAT! DIMANA LO NYEMBUNYIIN CEWEK GW HAH!!" bentak Aksa sambil menarik kerah baju Malvin agar kembali berdiri.
"Apa maksud lo bego!!?" tanya Malvin.
"ANJING!! JANGAN PURA-PURA! DIMANA LO SEMBUNYIKAN DIRA!!" teriak Aksa dengan penuh amarah, bahkan Malvin pun sekarang bisa melihat kilatan amarah yang jarang sekali muncul di mata nya.
"Cih! Apa begini sikap ketua Revlas BODOH!!" timpal Malvin ia langsung menepis tangan Aksa yang masih di kerah baju nya.
"Gw gak pernah ngambil cewe lo anjing!!
Dan gw harap ingatan lo masih berfungsi " sindir Malvin, ia mengelap sudut bibir nya yang tadi kena pukulan dari Aksa.Aksa terdiam ia nampak berfikir, Malvin memang tidak pernah menyerangnya dari belakang seperti yang ia pikirkan,
"Cewe lo dicuri? Hahaha itulah BODOHNYA LO AKSA!!" teriak Malvin menertawakan nya.
Aksa hanya menatap Malvin dengan tatapan dingin nya, ia melangkahkan kaki nya keluar dari markas Warrior.
Lima belas orang tadi pun sudah banyak yang tepar di atas kursi nya, mereja saling mengobati satu sama lain.
Ketiga sahabat Aksa sudah keluar sejak tadi dan menunggu Aksa di atas motor,
"Gimana?" tanya Geo saat melihat Aksa naik ke motor nya.
"Balik ke markas!" perintah Aksa dengan nada dingin nya, setalah itu dia melajukan Motornya pergi ke markas nya. Pikiran nya kacau saat ini, di sepanjang jalan Aksa terus berusaha berfikir, siapa yang menculik gadis nya itu.
***
Disisi lain!, seorang gadis dengan mulut yang di lakban, dan tangan yang di ikat ke belakang menggunakan rantai masih belum sadarkan diri.
Namun beberapa menit kemudian gadis itu membuka mata nya perlahan, Ia adalah Andira!.
Dira melototkan mata nya saat melihat di depan nya banyak sekali laki laki yang nongkrong disana, ada dari mereka yang merokok, dan ada juga yang sedang meminum minuman keras.
Mereka semua masih belum sadar kalau gadis itu sudah bangun dari pingsan nya, Dira memicingkan matanya melihat logo Elang yang tertera Di jaket yang mereka pakai itu.
"Elang? Mereka orang yang sama!" Batin Dira.
Dira menghentak-hentak kan kaki nya agar mereka semua sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andira [End]
Fiksi Remaja[Follow dulu sebelum lanjut membaca] {TAHAP REVISI /banyak typo bertebaran 🙏🏻} *** Andira Anandhita. Atau yang lebih mereka kenal dengan panggilan 'Dira'. Ia gadis yang malang, harus terjebak perasaan di antara hubungan persahabatan nya sendiri...