Part 02 || 'ADIK'

7.6K 432 25
                                    

.
.
.
.
Hari sudah mulai menjelang malam, dan Di kasur yang berlapiskan sprei Berwarna hitam putih itu ada seorang Gadis yang masih saja terlelap dengan nyenyak nya.

Siapa lagi kalau bukan Andira Anandhita.
dia memang sudah terbiasa tidur di sore hari.

Suara nada dering hanphone Dira bahkan sudah terdengar sejak Lima menit yang lalu, dan sampai sekarang pun handphone Dira masih berdering.

Entah apa yang di mimpikan gadis itu di alam mimpi nya, bahkan nada dering handphone yang begitu keras masih belum bisa membuat nya bangun. Sampai akhirnya mata Dira terbuka perlahan.

"Hmm?"
Ia berusaha mengangkat tangannya untuk mengambil handphone yang berada di sudut kasur itu.

Dira memaksa membuka matanya yang masih ingin terlelap untuk melihat siapa yang terus menelpon nya.

Sesuai dugaan nya!.
Gadis itu melihat 34 panggilan tak terjawab dari 'Si bawel' itulah nama kontak Kevin.

Dira bangun dan duduk bersandar di sandaran kasur, lalu menelpon balik Kevin. Tak butuh waktu lama, Kevin langsung menerima telfonnya.

"Lo kemana aja sih Dira?!, gw sudah nelpon lo berpuluh-puluh ka-"

"Gw tidur" sela Dira dengan nada santai.

"Jadi gw tadi nelpon, lo anggap alaram?!"

"Hmm"

"Oke terserah, yang penting lo dah bangun, cuma mau ngingetin gw jemput lo jam tujuh malam"

"Kemana?" tanya Dira singkat.

"Rahasia sayang," jawab Kevin dengan nada manja di buat buat.

"Ck, jijik gw bego," cibir Dira, lalu mengakhiri sambungan telfon itu.

Dira pun beranjak dari kasur nya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap-siap.

***

Dira berjalan menuruni tangga menuju ruang makan yang berada di lantai satu.

"Good night mama, papa" sapa Dira sambil mencium pipi kedua orang tuanya secara bergantian.

"Kamu mau kemana?" tanya John heran melihat putri nya memakai dress.

"Oh ... Dira juga gak tau pa, Kevin bilang siap-siap aja dulu," jawab Dira.

"Jangan-jangan ..." Ella menatap putrinya itu dengan tatapan curiga.

"Ma, stop! jangan mikir aneh aneh, Dira sama Kevin cuma sahabat, sejak kecil-"

"Yakin cuma sahabat?," tanya John menyela ucapan Dira.

"Kamu pasti sudah pernah dengar kalimat ini kan?"

"Tidak ada namanya persahabatan antara lelaki dan perempuan, yang tidak melibatkan perasaan," lanjut John.

Dira terdiam.

Pikiran nya mengingat kembali masa masa dimana Kevin selalu ada di sisinya saat ia butuh, Kevin yang selalu menghapus air matanya saat ia bersedih, dan Kevin yang selalu bisa membuatnya kesal lalu tersenyum lagi.

John dan Ella tersenyum tipis melihat reaksi Dira yang langsung terdiam dengan pertanyaan itu.

"Papa harap kamu bisa lebih dewasa dalam hal ini nak, cinta bukanlah suatu hal yang mudah," ucap John mengelus rambut Dira dengan penuh kasih sayang.

Sedangkan Dira hanya mengangguk kecil menanggapi nasihat papa nya.

"Sudah lah, ayo dimakan dulu makanan nya nanti keburu Dingin," suruh Ella sambil tersenyum.

Andira [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang