Beberapa jam kemudian pelajaran mereka pun berakhir juga.
Dira dan semua murid di kelas itu keluar lalu berlalu pergi ke luar gerbang sekolah mereka.Saat sudah sampai di depan gerbang ia menggaruk tengkuk nya yang gak gatal gadis itu bingung sekarang, ia lupa kalau tadi pagi ia berangkat bersama Aksa, dan tentunya tak membawa mobilnya kesini.
"Haiss! Napa pakai mati segala sih!" Kesalnya karena hp nya tiba-tiba mati saat ingin menelpon papa nya.
Tiba-tiba motor Ninja hitam datang ke arah nya dan berhenti tepat di depan Dira.
Ia memutar bola matanya malas, tentu gadis itu tau siapa pemilik motor ini, siapa lagi jika bukan Aksa!
Aksa memberikan helm untuk nya, mau tidak mau terpaksa harus dia harus ikut kalau tidak, ia akan pulang jalan kaki nantinya.
Setelah selesai memakai helm, Dira naik ke atas motor Aksa lalu melingkarkan tangan nya di perut laki-laki itu.
Aksa tersenyum tipis, ia pun segera melajukan Motornya meninggalkan area sekolah mereka menuju alamat rumah Dira.
****
Sekitar dua puluh menit kemudian motor
Aksa kini memasuki gerbang rumah Dira dan berhenti disana.Dira pun turun dari motor dan mengembalikan helm itu pada Aksa.
"Gak masuk dulu?" tanya Dira datar.
Aksa tersenyum miring, "masih kangen?"
"Pede bener lah!, yaudah sih kalau gak mau masuk, makasih dah antar gw" ketusnya lalu berjalan memasuki rumah.
Aksa terkekeh dengan wajah kesal Dira, ia juga turun dari motor nya lalu menyusul Dira ke dalam tanpa sepengetahuan gadis itu.
****
Saat sampai di dalam, ia mengerutkan keningnya melihat di ruang tamu ada kedua orang tuanya dan...
"Bunda" panggilnya kenny dan yang lainnya pun menengok ke Dira.
"Eh ... kamu sudah datang nak sini duduk sama bunda" acap kenny sambil menepuk sofa kosong di samping nya.
Dira mengangguk lalu pergi duduk di sebelah kenny dengan ekspresi bingung nya.
"Ini ada apa kok pada ngumpul? Mama sama papa juga katanya sibuk tapi jam segini sudah di rumah?" tanya Dira sambil menatap kedua orang tuanya bergantian.
"Wah lagi ngumpul ya? Kok gak ajak Aksa juga bund?" Tiba-tiba Aksa datang dan duduk di sebelah Dira, sofa itu memang muat untuk tiga orang.
"Aelah kamu mah biar gak di ajak juga bakal kesini" timpal bram pada putranya.
Alhasil para orang tua itu tertawa Bersama, sedangkan Dira masih saja mengerutkan keningnya bingung, entah sudah berapa pertanyaan yang berputar-putar di pikirannya itu.
"Sudah sudah lihat putri mu John, kalian membuat nya bingung" ujar bram menunjuk Dira yang terdiam dengan wajah bingung nya.
Sontak semua Mata mereka melihat ke arah Dira, termasuk Aksa.
"Bisa jelaskan?" tanya Dira memandang semua yang ada disana satu persatu.
Ella menengok ke arah suami nya, seolah-olah menyuruhnya bicara, namun john justru menggeleng tak ingin melakukan yang disuruh Ella.
"Biar kami saja Ella" ucap bunda Aksa yang tau kalau kedua orang tua Dira tak bisa memberi tau putri mereka.
Melihat itu, sekarang Dira tambah semakin heran, rasa penasaran nya kini sudah semakin besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andira [End]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum lanjut membaca] {TAHAP REVISI /banyak typo bertebaran 🙏🏻} *** Andira Anandhita. Atau yang lebih mereka kenal dengan panggilan 'Dira'. Ia gadis yang malang, harus terjebak perasaan di antara hubungan persahabatan nya sendiri...