"Sayang, ayo bangun dah pagi" ella mengelus rambut putrinya yang masih tertidur pulas di atas kasur nya.
Mendengar suara mama nya, perlahan-lahan membuat mata Dira terbuka, dia memiringkan kepala nya menatap Heran Ella yang duduk di pinggir kasur nya.
"Kok, Dira sudah di kamar ma?" Ia mengangkat badannya dari berbaring lalu duduk.
Ella tersenyum, "tadi malam mama sama papa liat kamu ketiduran di sofa, jadi papa yang gendong kamu ke kamar nak"
Dira mengangguk mengerti.
"Oh iya, maafin mama ya sayang, kemarin mama terlalu sibuk sampai lupa masak makanan buat kamu" ucap Ella sambil tersenyum tipis, Dira tentu dapat melihat tatapan menyesal dari mama nya itu.
Dira menggeleng kan kepala nya.
"Gak papa ma, lagian kemarin Aksa sudah buatin sarapan kok""Sarapan? Wah jadi kalian...." Ella memicingkan matanya menatap curiga pada putrinya.
"Mama jangan sembarangan mikir, dah ah Dira mau mandi" gadis itu segera turun dari kasur nya dan berlari ke kamar mandi.
Ella tertawa kecil, lalu beranjak meninggalkan kamar Dira menuju dapur.
Hari ini hari Senin, seperti biasa hari dimana sekolah di mulai lagi setelah libur di hari Minggu.
Dira memakai seragam SMA dengan nama tag 'Andira Anandhita'
Gadis itu duduk di meja rias nya, memoles tipis liptin di bibir nya, lalu memakai bedak yang biasa dia pakai, seperti biasa Dira make up Dira Terlihat natural di wajah nya.Rambut nya yang sepanjang pinggang itu di biarkan tergerai.
Setelah dirasa sudah lengkap dan siap, ia mengambil tas dan hp nya lalu keluar dari kamar itu.****
Seperti biasa Dira sarapan bersama kedua orang tua nya, lalu pamit ke sekolah dan beranjak ke luar rumah nya menuju garasi mobil.
Baru saja Dira hendak naik ke mobil nya tiba-tiba terhenti karena suara klakson motor dari gerbang rumah nya yang sudah terbuka.
Dira mengalihkan pandangannya melihat suara motor siapa itu.
Seketika wajah Dira yang tadinya berseri seri berubah dan beralih menjadi datar dan dingin.
Ia melihat motor Aksa dan tiga orang lagi yang mengikuti nya di belakang, siapa lgi jika bukan pada anggota inti Revlas!.
Kini motor mereka tepat berhenti di depan Dira yang masih berdiri diam di tempat dengan wajah datar nya.
Aksa melepas helm nya dia masih belum turun dari motornya, menoleh ke arah dimana Dira berdiri.
"Naik" ucap Aksa dingin.
"Gw ada mobil" balas Dira datar.
"Naik!" Aksa kembali mengucapkan kata yang sama dengan nada yang lebih dingin, tatapan nya menatap tajam sepasang mata gadis itu.
Dira memutar bola mata nya malas, dia tak peduli dengan ucapan Aksa, masuk ke mobil dan mulai menyalakan mesin mobil nya itu.
Geo Alvin dan Vano sampai tercengang di buat nya, bagaimana tidak!
Bagi mereka ini adalah hal langka, Aksa meminta seorang gadis untuk naik ke motornya itu sama sekali tak pernah terjadi sebelumnya.
Apalagi di tolak seperti ini, mereka heran dengan Dira sekaligus kagum karena berani menolak Aksa yang notaben nya seorang pemimpin Geng Revlas.Suara klakson mobil Dira berbunyi berkali-kali, untuk menyuruh ke empat motor yang menghalangi jalan nya itu segera menyingkir.
Motor geo Vano dan Alvin sudah menepi, namun motor Aksa masih tepat di tangan jalan itu, dia menatap tajam Dira yang sudah duduk di mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andira [End]
أدب المراهقين[Follow dulu sebelum lanjut membaca] {TAHAP REVISI /banyak typo bertebaran 🙏🏻} *** Andira Anandhita. Atau yang lebih mereka kenal dengan panggilan 'Dira'. Ia gadis yang malang, harus terjebak perasaan di antara hubungan persahabatan nya sendiri...