Happy Reading
***
Hari ini merupakan hari yang paling melelahkan bagi Vanesa. Dengan langkah gontai ia memasuki rumahnya yang terbilang sepi. Ia melepaskan sepatunya di dekat rak sepatu lalu melangkahkan kakinya ke dapur. Sungguh rasa lapar kini mendominasi perutnya karena tenaganya terkuras habis. Ia melepaskan kancing seragamnya satu per satu menyisakan kaos berwarna putih.
Di dapur sudah ada Bi Inah yang sedang memasak. Vanesa pun mendekat makan atau nunggu nanti?" tanya bi Inah dengan penuh perhatian. Vanesa melihat menu makanan di meja yang sudah tertata rapi.
"Iya bi, Vanesa lapar mau langsung makan aja."
Vanesa makan dengan tenang. Hingga notifikasi berbunyi menandakan ada pesan masuk. Vanesa langsung memeriksa pesan yang diterimanya.
OCIO: Oy, Nyet!
Vanesa: kenawhy?
CIO:Gue mau kasih tau lo sesuatu!!!
Vanesa:?
OCIO:Lo mau tau gak?
Vanesa:ga.
OCIO :Ish lo mah
OCIO:Jadi, Mulai besok gue akan sekolah di tempat lo di SMA Taruna. gimana? terkejut ga? Seneng gak?
Vanesa: oh ok.
OCIO: Minta disleding lo ya!👊
OCIOOk gue cuma nyampein itu aja. Besok gue jemput lo ga ada penolakan, titik.👆
Vanesa:ok😳
READ
Vanesa pun mematikan ponselnya dan memilih melanjutkan makannya.
Setelah makanannya habis, Vanesa pun beranjak dari tempat duduknya lalu ia pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
Setelah berjam-jam Vanesa tertidur. Hari sudah menggelap, keadaan kamar juga menggelap menandakan sudah malam hari. Vanesa mengerjapkan matanya lalu melihat jam melalui ponselnya. Pada layar ponselnya sudah ada berbagai notifikasi panggilan tidak terjawab dari adiknya dan papah. Ada apa ini?
Notification
EJA Misscall (10)
Papah Misscall (12)
...
Vanesa turun dari tangga, ia melihat dari kejauhan ada sosok yang sudah lama ia tidak bertemu. Pertanyaan mulai muncul dalam benaknya. Kenapa mereka ada disini?
Suara langkah kaki Vanesa terdengar hingga membuat kedua pria yang sedang menonton TV ini menoleh ke arah Vanesa. Papah dan adiknya langsung menyambutnya dengan senyuman hangat.
"Papah. Eja," panggil Vanesa yang mendekat ke arah kedua pria itu.
"Malam putri papah. Do you miss me?" tanya Toni sambil merentangkan tangan yang bertanda ingin dipeluk dengan anak perempuannya. Vanesa langsung membalas pelukan dan membiarkan kepalanya bersandar ke dada bidang milik papahnya. Sudah lama sekali ia merindukan papahnya.
"Ekhem." Pelukan Vanesa dan papahnya terlepas karena ada pria lain yang iri melihat pemandangan itu.
Adiknya langsung merentangkan tangannya menandakan ingin dipeluk juga. Vanesa pun langsung mendekapkan kepalanya pada dada bidang adiknya. Adiknya sudah semakin tinggi darinya. Sangat multifungsi sekali menjadi adik. Bisa pelukable.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V (ON GOING)
Teen FictionRevisi Tipis-Tipis {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA} ⚠️Cerita ini mungkin ada banyak kata kasar atau adegan kasar. Mohon bijak untuk para pembaca ya!⚠️ Dikecewakan oleh orang terdekat, di Hancurkan oleh kenyataan, dan diasingkan oleh keadaan. Bagaima...