Happy Reading
Akibat kejadian yang telah menimpa Vanesa tentang rumornya melakukan pembunuhan membuat citra dirinya semakin jelek. Ia memasang muka tebal menghiraukan ucapan kasar, tatapan sinis, dan cibiran-cibiran yang menyangkut gengnya. Mereka hanya orang luar yang hanya tau kisah Vanesa dari luar.
"Liat deh si pembunuh, masih punya muka ternyata."
"Ternyata yang diberita itu bener ya, pembunuh kan gapunya hati."
"Iya, hati aja gapunya apa lagi simpati. Merasa bersalah aja engga."
"Biasa lah, merasa ditakuti. Kan pawangnya pemilik sekolahan sekaligus ketua geng yang ditakuti. Wajar lah punya bekingan."
"Jaga ya ucapan lo!"
"Huu takut ah. Ntar nyawa gue ilang lagi."
"BANGSAT!" vanesa hampir melayangkan bogeman kepada pria tersebut. Cowok yang bisanya nyinyir dan berani dibelakang. Ia kira akan takut jika dikeluarkan karena harus menghabisi cowo itu.
"Udah Van. Jangan dilanjutin, kalo lo nampol dia yang ada orang-orang semakin percaya sama berita itu. Yang ada lo makin kena masalah." Ujar Oci untuk menenangkannya.
"Tapi mulut sampahnya itu Ci buat gue kesel."
"Iya gue tau, tapi tahan emosi lo. Jangan sampe lo kena masalah lagi Ca. Gue gak mau itu "
"Huft. Okay."
***
"SIAL! SAHAM DIPERUSAHAAN KITA MENURUN! KALO KAYAK GINI SEMUA AKAN HABIS DAN KITA AKAN BANGKRUT!"
"Sabar Oma."
"GIMANA OMA BISA SABAR! OMA UDAH CAPE-CAPE BANGUN PERUSAHAAN INI. DAN SEKARANG AKIBAT BERITA ANAK SIALAN ITU PERUSAHAAN KITA KENA IMBASNYA."
"Dia juga cucu oma. Kenapa sih oma selalu bilang kal Caca anak sialan. Apa oma gak ingat kak Caca dulu cucu kesayangan oma. Tapi kenapa oma selalu mengasingkan Kak Caca hah?"
"Apa-apaan kamu Reza. Berani kamu bela kakak kamu yang gak guna itu, hah?"
"Dia kakak aku oma. Dia keluarga kandung aku. Stop bilang kakak aku gak guna, anak sialan, atau apapun itu."
"KAMU INGAT GAK! GARA GARA DIA ANAK SAYA MENJADI KORBAN PEMBUNUHAN, HAH!"
"Tapi bukan kak caca oma."
"DIA YANG MEMBUNUH ANAK SAYA, REZA. DIA UDAH MERACUNI ANAK SAYA DENGAN TANGAN BIADABNYA. KAMU GAK TAU APA-APA REZA. OMA MELIHAT ITU SEMUA. KAKAK KAMU YANG SALAH."
"Aku kecewa sama oma."
"BERANI KAMU PERGI DARI MANSION INI. JANGAN HARAP KAMU MASIH MENYANDANG SEBAGAI KELUARGA RICHARD DAN JANGAN HARAP ASET YANG KAMU GUNAKAN OMA SERAHKAN KE KAMU LAGI ."
"Silahkan oma mau ancam aku seperti apa. Aku udah gak peduli dengan gelar sampah ini. Aku udah muak dengan tekanan yang oma udah kasih ke aku. Sekarang, aku serahin semua aset itu. Aku gak butuh itu semua, aku pamit."
"REZA."
"REZA."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V (ON GOING)
Teen FictionRevisi Tipis-Tipis {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA} ⚠️Cerita ini mungkin ada banyak kata kasar atau adegan kasar. Mohon bijak untuk para pembaca ya!⚠️ Dikecewakan oleh orang terdekat, di Hancurkan oleh kenyataan, dan diasingkan oleh keadaan. Bagaima...