Happy Reading
***
"BREAK DULU" titah pria bernetra abu.
"Woah, panas banget bro." ujar Dino berjalan kearah kursi sambil mengelap wajahnya dengan handuk.
Seorang gadis bermake up tebal mengahampiri Vino dan teman-teman sambil membawakan sebuah handuk bersih dan satu botol minum.
"Hai, babe. Nih kamu haus kan. Aku bawa in kamu minuman seger." ujar gadis itu sambil menyodorkan minum.
Vino masih sibuk menegak mineralnya tanpa melirik kearah lawan bicaranya.
"Buat gue aja deh Cher kebetulan nih gue ga ada minum. Mana panas-panasan." ujar Aldo.
"Yeh, ini kan buat Vino. Beli sana jangan kaya orang miskin."
"Lo buta gue barusan udah minum? Perkara minuman aja ribet lo." ujar Vino sambil berjalan meninggalkan Cherry.
Aldo, Dino dan Andra hnya terkekeh melihat wajah kesal Cherry yang tercampakkan oleh Vino.
Dikarenakan kesal dengan sikap cuek Vino, Cherry pun menghentakkan kakinya lalu melempar minuman itu ke arah Aldo. Aldo dengan respon yang baik mampu menangkap botol minum tersebut.
"Alhamdulillah, lumayan rejeki baim."
Aldo pun langsung mengak minumn itu hingga kandas."Cabut." ujar Andra.
***
Diruang ganti Vino dengan cepat berjalan ke arah lokernya untuk bersiap mengganti pakaiannya karena setelah ini ia ingin bertemu dengan gadisnya. Gadisnya? Siapa lagi kalau bukan Vanesa. Hari ini ia merasa belum menemukan gadis itu.
Ntah kenapa insting Vino lebih memilih mengambil ponselnya yang sengaja ia letakkan di loker. Ia mengeryitkan kedua alisnya terdapat notifikasi panggilan tidak terjawab dari nomor yang tidak dikenal. Karena penasaran ia pun menelfon balik nomor itu.
"Halo"
"...."
"Oh lo Na, kenapa nelfon gue? Sorry, tadi gue lagi basket."
"...."
"Oke gue kesana."
Pip
Hingga melupakan niatnya mengganti bajunya. Vino langsung menutup lokernya dengan kasar lalu keluar menuju parkiran mobil dengan langkah yang cepat.
"WEY BOS, MAU KEMANA LO," Teriak Dino dari kejauhan.
***
"Siapa?" tanya Ken kepada Nana yang sudah mendekat ke arah kelima temannya.
"Vino."
Dokter keluar dari ruangan Vanesa. Semua orang yang menunggu Vanesa dan pun berdiri dengan wajah penasaran bagaimana keadaan gadis itu.
"Gimana dok keadaan Vanesa?"
"Maaf..." ucapa dokter itu pun terputus
"Maksud dokter apa?!" tanya Aksa penuh emosi sambil menarik kerah dokter tersebut namun dilerai sama Ken.
"Kondisi pasien cukup parah. Pasien sempat kehilangan denyut nadinya, namun karena kekuatan pasien ia bisa bertahan. Dan kini kondisi pasien dinyatakan koma." ujar dokter. Semua teman Vanesa melemas tidak menyangka dengan pernyataan dokter.
"Baik dok, terima kasih."
"Kalau begitu saya permisi."
Prang
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V (ON GOING)
Teen FictionRevisi Tipis-Tipis {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA} ⚠️Cerita ini mungkin ada banyak kata kasar atau adegan kasar. Mohon bijak untuk para pembaca ya!⚠️ Dikecewakan oleh orang terdekat, di Hancurkan oleh kenyataan, dan diasingkan oleh keadaan. Bagaima...