Happy Reading
***
Vanesa sudah memarkirkan mobilnya. Pada saat ia turun dari mobilnya semua orang menatapnya dengan tatapan aneh. Apakah ada yang salah dengan penampilannya?
"Liat deh, mukanya doang polos. Tapi kelakuannya like a bitch"
"Sok cantik, tapi suka menggoda"
"Dia caper kali ya"
"Ih jijik deh gue"
"Kurang kerjaan si ngomongin orang pagi-pagi," ucap Vanesa sambil memutarkan bola matanya malas.
Semua siswi menatapnya dengan tatapan tidak suka. Vanesa dengan wajah datar tidak menanggapi mereka.
Hingga ia sampai dikelasnya. Sudah ada Nana yang merupakan teman sebangkunya menatap dirinya dengan tatapan khawatir.
"Ya ampun Vanesa, Lo gak papa? Kemarin gue denger lo masuk RS gara-gara pingsan." Tanya Nana sambil memegang kedua bahu Vanesa.
"Gue gak papa kok, tenang aja," jawab Vanesa dengan tenang.
Vanesa kemarin memang dibawa kerumah sakit. Ntah ia tidak mengetahui siapa yang membawanya ke rumah sakit pada saat itu. Karena di ruangan tempat ia berada tidak ada orang yang menunggunya. Hingga pada akhirnya ia meminta supirnya untuk menjemputnya karena Vanesa tidak bisa berlama-lama dirumah sakit.
"Tapi lo harus tau berita kali ini tentang lo, Van," ucap Nana dengan semangat.
"Kenapa emangnya gue?" Tanya Vanesa.
"Karena tragedi lo pingsan kemarin, lo ditolong sama Vino ketua Jaxton. Kata info yang gue dapet muka Vino khawatir banget pas lo pingsan kemaren. Sampe-sampe dia seniat itu bawa lo ke Rumah Sakit. Gila lo beruntung banget tau gak," ucap Nana dengan antusias.
"Lebay lo"
"Tapi lo harus hati-hati gue yakin abis ini lo bakal kena masalah sama ketuas Red Girls,"
"Siapa lagi tuh?" tanya Vanesa
"Jadi dia geng yang berisi perempuan tukang bully dan ditakuti oleh siswa disini. Apalagi ketuanya, Namanya Chery dia orang yang paling suka bully dan memiliki sifat angkuh.Dia primadona disini juga. Dia punya dua antek-antek namanya Rani dan Noni. Chery paling gak suka kalo ada yang bisa deketin Vino."
'okey mungkin ada sedikit permainan hari ini' batin Vanesa dengan senyum smirknya.
**
Bel Istirahat pun sudah berbunyi. Vanesa masih sibuk mencatat materi yang ada dipapan tulis. Nana pun membereskan mejanya yang berantakan.
BRAK
Seseorang menggebrak mejanya hingga menimbulkan suara yang keras. Siswa yang masih ada dikelas menatap ke arah sumber suara.
"Oci! pelan-pelan bisa?" ucap Vanesa dengan menatap orang itu dengan tajam. Orang itu hanya menyengir dengan wajah tidak berdosa.
"Ya maaf, Yuk ke kantin! Belajar mulu lo! " cibir orang itu yang langsung menutup buku catatan Vanesa. Orang itu pun menatap gadis di samping Vanesa.
"Nyenyenye."
"Hai, nama lo siapa?" tanya orang itu pada Nana.
"Kenalin gue Nana, lo?" Jawab Nana dengan cengiran yang menampilkan gigi pagarnya.
"Gue Rosi, panggil Oci aja. Gue sahabat kecilnya si monyet ini." Vanesa memberikan tatapan tajam kepada Oci.
"Hehe.. Maaf maaf Caca."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V (ON GOING)
Teen FictionRevisi Tipis-Tipis {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA} ⚠️Cerita ini mungkin ada banyak kata kasar atau adegan kasar. Mohon bijak untuk para pembaca ya!⚠️ Dikecewakan oleh orang terdekat, di Hancurkan oleh kenyataan, dan diasingkan oleh keadaan. Bagaima...