B a b 1 6

200 18 1
                                    


Happy Reading

***

"Bagus. Jam segini baru pulang," ucap seseorang dengan ketus yang tak lain adalah Aksa. Vanesa hanya menggigit bibir bawahnya. Ia pastikan orang ini akan marah padanya.

"Dari mana lo?" tanya Ken kepada gadis didepannya

"Kita hubungin lo gak bisa. Buang aja tuh hape," celetuk Rino dengan sebal.

"Sorry, tadi gue abis dari markas Jaxton. Itu pun diluar perkiraan gue bakal diajak ke sana," tutur Vanesa sambil memilin ujung seragamnya. "Masuk dulu yuk, gak enak ngomong didepan pintu." Para pria itu menyetujui ucapan Vanesa. 

"Jelasin, kenapa lo pulang bareng mereka?" tanya Aksa tanpa ekspresi.

"Jadi, tadi pas pulang sekolah niatnya gue mau pulang pake ojol. Singkat cerita, karena udah lumayan lama nunggunya. Yaudah, dateng lah mereka. Hingga pada akhirnya gue ditawarin pulang bareng,"

"Kenapa gak kabarin kita bertiga si, Ca? Kalo gitu kan gue bisa anterin lo pulang dulu," ujar Rino.

"Ya, tadi niatnya juga gue mau hubungin kalian. Tapi yaudah lah, gua pulang dengan selamat ini kan. Gue minta maaf deh gak kabarin kalian,"

"Gamau." ujar Rino.

"Yah, masa gak mau. Gue traktir deh," ujar Vanesa dengan puppy eyes. "Ayolah, janji gak gitu lagi deh," bujuk Vanesa.

"Yaudah lo traktir kita besok dikantin,"

"Yakin, cuma dikantin? Duit gue banyak loh. Lo gak mau manfaatin duit gue?"

"Gitu ya, sultan mah bebas."

"Biarin, wle" jawab Vanesa dengan wajah tengilnya.

"Udah lah, gue bersih-bersih dulu. Kalian kalo mau makan ambil aja didapur,"

"Okehh."

Tidak lama kemudian Vanesa mendekat ke arah ruang keluarga sambil memegang satu botol minum ditangan kanan dan satu snack besar ditangan kiri. Disana sudah ada dua pria yang sedang bermain PS sedangkan Aksa sedang bermain ponsel diatas sofa.

Vanesa pun duduk disamping Aksa sambil mengintip sedang apa pria disampingnya ini. Terlihat sibuk hingga pria itu tidak menyapa dirinya.

"Sibuk banget,pak."

"Kepo lo," ujar Aksa sambil menoyor Vanesa.

"Heh, kepala gue udah difitrahin. Jangan ditoyor!" ujar Vanesa dengan melototkan matanya.

"Lo ngapain si sebenarnya?"

"Aksa lagi sibuk chatingan tuh, Ca. Dia kan lagi deket sama cewek tapi diem-diem aja." Vanesa menoleh ke arah Rino yang masih asik bermain PS.

"Oh gitu ya, deket sama cewek ga cerita-cerita. Bagus," ujar Vanesa sambil mengangguk anggukan kepalanya. 

"Dih, siapa juga yang chatingan sama cewek. Nih, liat gue lagi ngapain?" ujar Aksa sambil menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan pesan dari mamahnya.  Vanesa hanya menyengir lalu melahap snack yang berada dipangkuannya.

"Yahh kalah gue, curang lo bang." ujar Rino sambil meletakkan stick PS di lantai.

"Dih, lo nya aja yang ga bisa main."

"Harusnya lo yang ngalah, kan lo lebih tua bang."

"Mana ada."

drrt..

Suara notifikasi ponsel berbunyi. Vanesa membuka layar ponselnya. Matannya membulat melihat kabar buruk dari seseorang.

"Bangsat! Markas di serang Black Devils. Kita harus ke markas sekarang!" Titah gadis itu. Ketiga pria itu terkejut mendengarnya. Dengan cepat Vanesa bangkit dari duduknya lalu menyambar jaket kebanggaannya.

DOUBLE V (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang