B a b 1 5

136 18 0
                                    

Happy Reading

***

"Baik anak-anak, mungkin cukup untuk materi hari ini. Mengingat dua minggu lagi kalian akan memasuki ujian akhir semester. Ibu mohon kalian persiapkan sebaik mungkin. Jaga kesehatan kalian juga supaya mengerjakan ujiannya menjadi maksimal. Jadi, ingat pesan ibu ya anak-anak." ujar Bu Indy selaku wali kelas.

"Baik buu," jawab para siswa.

Tidak lama kemudian bel pulang berbunyi.

KRIING

"Pulang bareng siapa Van?" tanya Nana kepada gadis disebelahnya.

"Sendiri maybe."

"Bawa mobil?" Vanesa menggeleng cepat.

"Bareng gue aja kalo gitu," usul Nana.

Vanesa menggeleng "Gak usah Na. Gue gampang kalo pulang. Tinggal naik ojek kalo engga taksi, jadi," tolak Vanesa.

"Okey, kalo gitu gua duluan ya. Dahh," pamit Nana.

Vanesa keluar kelas sendirian. Ia menoleh ke arah kelas Oci sepertinya tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Ia lun memilih berjalan sendiri sambil memainkan ponselnya.

Para siswa sudah mulai pulang satu per satu. Keadaan sekolah pun lama kelamaan menjadi sepi. Vanesa masih belum beranjak pergi dari area sekolah. Ia menunggu didepan gerbang sekolah. Dirinya masih melirik sesekali ponselnya yang sedang mencari driver. Sepertinya para driver sedang sibuk karena masih jam pulang sekolah.

Hingga suara deruman motor terdengar dan berhenti didepan gadis itu.

"Belum pulang?" tanya seseorang smbil melepaskan helmnya. Ternyata dia tidak sendirian. Tiga motor berhenti sambil menatap ke arah Vanesa.

Vanesa menggeleng "Belum."

"Naik aja Vanesa. Percuma lo nungguin driver disini. Sekarang jam pulang sekolah. Mereka pastinya lagi sibuk nganter penumpang. Mending lo pulang bareng pak bos," ujar Aldo.

"Udah neng Vanesa, dari pada nungguin yang gak pasti kaya nungguin doi." ujar Dino. Vanesa memutar matanya malas.

"Yaudah." Dengan penerimaan Vanesa, senyum Vino mengembang membuat siswa yang masih berada di area sekolah kembali histeris. Vino pun menjalankan motor sportnya pling depan seperti pemimpin.

***

"Eh, eh. Kok lurus si? Rumah gue harusnya ke kiri!" ujar Vanesa sedikit teriak. Namun,bukannya putar balik Vino mengencangkan kecepatan motornya.

CITTT

Motor Vino berhenti disebuah bangunan tua yang tak lain merupakan markas dari geng Jaxton. Tak lama, deruman motor mulai mendekat.

"Ck, lo mau bawa gue kemana sih?"
Vino hanya diam tak membalas.

"Widih, gue kira lo bakal nganterin dia pulang Vin. Ternyata bawa ke markas," ujar Aldo. Tanpa membalas Vino pun memasuki bangunan itu.

"Santai aja neng Vanesa. Yuk masuk." ajak Dino. Vanesa pun mengangguk dan mengikuti arah para pria itu berjalan. Sebenarnya ia masih bingung dengan tempat ini.

Hingga di suatu ruangan, dimana terdapat furniture yang benar-benar mewah. Vanesa masih terperangah dengan desain interior. Bahkan ekspetasinya tempat ini merupakan tempat yang kotor. Tapi ini berbeda, benar-benar tempat yang nyaman.

"Tolong, muka lo kondisikan." Ejek Aldo keada gadis itu.

"Sini Van," ajak Andra yang duduk disofa. Vanes pun berjalan ke arah para pria itu.

DOUBLE V (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang