Happy Reading
***
"MAKSUD LO APA BANGSAT NGIRIM BERITA SAMPAH KAYAK GINI?!" tuduh Vanesak kepada salah satu perempuan dihadapnya.
"Lo apa-apaan si nuduh Cherry ga jelas kayak gini. Berita yang lo maksud aja kita engga tau." Ujar Nony yang hampir maju menerjang Vanesa namun masih ditahan oleh Cherry. Cherry mengerti maksudnya pun langsung tersenyum miring lalu maju satu langkah.
"Well disini keliatan banget gak sih gais kalo sebenarnya beritanya valid?" Tanya Cherry kepada keduanya.
"Tau dari mana lo berita ini Valid, hah?" Ujar Vanesa yang mulai kepancing.
"Emang benar kan lo keturunan dari keluarga Richard yang berani ngebunuh nyokap lo dan pada akhirnya lo dibuang dari keluarga lo sendiri. Dan menjadi pembunuh kematian nyokap lo." Ujar Cherry.
Plak
"Jaga ucapan lo ya. Jangan sampe gue turun tangan ngehabisin lo."
"Uwww takut. Memang ya pembunuh tetap pembunuh."
"BANGSAT."
Baru ingin memberikan sebuah pelajaran untuk Vanesa. Tubuh Vanesa membeku karena ada yang memeluk tubuhnya erat.
"Tahan, Ca."
"Gabisa, Na."
"Mending kita cabut aja. Kita cari tau siapa dalang ini semua." Vanesa pun yang ditarik oleh Nana untuk meninggalkan kantin pun hanya pasrah.
"Huu dasar pembunuh." Teriak para siswa yang ada di kantin termasuk geng red girls.
***
Disebuah ruang komputer yang tidak diketahui banyak orang terdapat dua pria yang sedang melakukan sesuatu.
"Gimana Res? Lo udah bisa hapus berita itu?"
"Udah Vin." Ujar Ares sambil mengoperasikan komputer.
"Tapi lo udah tau siapa admin akun gosip sekolah?"
"Yang gue cari tau lebih dalam informasinya si anak kelas 10."
"Siapa?"
"Jason Pratama."
"T-tapi .." lanjut Ares yang terpotong. Ini yang tidak disukai dari sifat Vino. Terlalu menyimpulkan tanpa mengetahui hingga akhir. Sebenarnya Ares ingin memberi tahu kalo di akun itu ada yang janggal.
Tanpa basa basi pun Vino keluar dari ruangan komputer. Lalu pergi mencari siswa bernama Jason. Pertama ia mencari namanya di ruang kemahasiswaan untuk mencuri data.
BRAK
Vino menendang keras pintu kelas 10 dimana orang yang dicari berada dikelas tersebut. Anak kelas 10 pun menatap kaget siapa yang datang ke kelas mereka.
"SIAPA YANG NAMANYA JASON PRATAMA?"
Keadaan hening karena takut. Tidak ada yang menjawab ataupun mengacungkan telunjuk untuk mengaku. Mereka sama-sama bungkam.
"Gue tanya sekali siapa yang namanya Jason Pratama?!"
"S-saya kak."
"Kesini lo!"
"Iya."
Vino menarik kerah Jason lalu membawanya ke belakang sekolah yang sepi. Jason yang merasa tidak memiliki salah apa-apapun hanya terdiam pasrah. Jantungnya berdetak kencang karena kini ia menghadapi sosok Vino.
Bruk
Jason tersingkur lalu mengapit tangannya untuk memohon "A-ampun kak. Salah saya apa kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V (ON GOING)
Teen FictionRevisi Tipis-Tipis {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA} ⚠️Cerita ini mungkin ada banyak kata kasar atau adegan kasar. Mohon bijak untuk para pembaca ya!⚠️ Dikecewakan oleh orang terdekat, di Hancurkan oleh kenyataan, dan diasingkan oleh keadaan. Bagaima...