B a b 1

610 35 0
                                    

Happy Reading

***

Kring ...

Bel sudah berbunyi menandakan waktu pulang sekolah telah tiba. Banyak siswa berlalu lalang untuk bersiap pulang kerumah. Sebagian siswa masih berkeliaran di area sekolah karena mengikuti kegiatan lain. Berbeda dengan wanita bermata hazel, ia seorang diri keluar dari kelas dengan memasang wajah yang datar. Ia tidak ditemani dengan Nana karena ada urusan dengan kepengurusan OSIS. Tatapan para siswa tidak lepas mengarahkan pandangannya ke arah gadis ini. Siapa lagi kalau bukan Vanesa. Langkah Vanesa yang terburu-buru mengharuskan ia harus bergegas untuk bertemu seseorang. Namun, dari arah berlawanan ada yang menabraknya hingga ia terjungkal kebelakang.

BRUK

'Owshit' umpat Vanesa dalam hati.

"Kalo jalan yang bener!" Ujar Vino dengan datar. Vanesa berdiri sambil mengibaskan tangannya ke arah roknya yang kotor karena debu yang menempel diroknya.

'cewek itu' batin Vino

"Lo yang harusnya jalan yang bener! jalanan masih luas! lo buta?" ucap Vanesa yang kesal. Dirinya yang merasa tidak bersalah karena memang ia berjalan di sebelah kiri.

"Eneng cantik, udah ya jangan marah-marah," lerai Dino.

"Minta maaf!" titah Vino.

"Ogah! Minggir lo semua!" baru ingin melangkah, lengan Vanesa dicekal oleh Vino.

Cekalan ini begitu keras membuat pergelangan tangannya memerah. Vanesa menghempaskan lengannya dengan hentakan kasar hingga cekalan itu terlepas.

"Apa lagi si?! lo yang harusnya minta maaf! Lo yang nabrak gue duluan juga!" ujar Vanesa yang dengan berani.

"Cewek tengil!"

"Apa lo?!" Vino hanya tersenyum miring mendengar penuturan Vanesa. Berani sekali gadis itu.

Karena malas berhadapan dengam cowok rese ini, Vanesa langsung pergi tanpa pamit. Gara-gara cowok itu, dirinya harus telat untuk menemui seseorang.

"Wih bos, berani banget dia," ujar Aldo sambil menatap punggung cewek itu yang semakin menjauh.

"Tapi dia cantik banget." ucap Aldo sambil bertepuk tangan.

"Dasar buaya lo," ucap Andra sambil menjitak Aldo.

" Cabut!" titah Vino membuat semuanya mengernyit heran dengan sikap bosnya.

***

Di sebuah gedung tua yang kini menjadi markas utama milik Jaxton terbilang sangat kumuh secara penampilan. Tetapi, di balik kumuhnya gedung tua terdapat ruangan yang terbilang sangat mewah dengan desain interior yang memiliki kenyamanan untuk ditempati. Tempat ini biasa dijadikan tempat ngumpul, main, dan bisa dibilang sebagai rumah kedua bagi mereka.

Di gedung ini hanya terdapat anggota inti dari Jaxton. Mereka sedang asik dengan kegiatannya masing-masing. Aldo dan Dino yang sedang asik main PS. Sedangkan Andra yang asik dengan laptopnya untuk mengerjakan sesuatu. Berbeda dengan Vino, ia sedang membaca buku sambil menyeruput secangkir kopi.

"Gila ya! tadi cewek cantik yang nabrak si bos siapa ya namanya?" tanya Aldo sambil melamunkan wajah Vanesa. Dino yang melihat wajah Aldo yang mupeng langsung mengusap wajahnya Aldo.

"Kayaknya anak baru deh, asing gitu mukanya. " jawab Andra

"Berdasarkan informasi yang gue dapat, dia dulunya anak SMA Cendikia. Alasan dia pindah si karena lokasi rumahnya lebih dekat sama sekolah," jelas Dino, semuanya menatap ke arah Dino kecuali sang ketua yang sedang asik dengan buku bacaannya.

DOUBLE V (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang