B a b 2 0

28 9 0
                                    

Happy Reading

***

Sudah seminggu Vanesa dirawat inap. Kini keadaannya sudah membaik. Bahkan sudah sangat amat membaik. Namun, tetap saja ia tidak diperbolehkan pulang oleh sahabat-sahabatnya dan bahkan Vino pun melarang keras untuk pulang.

"Ayolah, gue udah sehat ko nih. Tinggal nunggu kering aja lukanya." Ujar Vanesa dengan wajah memelas. Namun, Vino dan yang lainnya tidak menggubris rengekan dari Vanesa.

Ya memang, diruang inap Vanesa kini sudah ada inti dari Drax dan Jaxton. Mereka terlihat menjadi akrab dalam suatu ruangan yang sama.

"Ken gue mau ngomong." Ujar Vino dengan wajah datar lalu keluar ruangan diikuti oleh Ken. Vanesa hanya melirik bingung kearah ken dan Vino. Keingintahuan Vanesa kini sudah menggebu-gebu. Tapi apa daya dia tidak diperbolehkan kemana-mana.

Aksa yang sedang duduk disofa pun melirik kearah Vanesa yang menatap kearah pintu. Ia mengetahui kearah mana fikiran gadis itu sekarang. Aksa pun beranjak mendekati Vanesa.

"Udah gak usah diliatin pintunya. Sampe kapan pun mereka gak akan dateng."

"Huft.." Vanesa menghela nafas dengan dalam lalu memilin selimut. Pikirannya kini hanya satu yaitu Keluarga. Dari pertama ia dirawat hingga hari ini tidak ada sanak saudara yang menjenguknya. Hanya sahabat-sahabatnya dan inti dari Jaxton yang menemaninya hingga saat ini. Apa mereka udah gak sayang lagi kepadanya? Bahkan adik dan papahnya pun tidak mengabari dirinya. Apa mereka tidak khawatir? Sungguh sesak, sakit, dan kecewa. Tanpa sadar air mata jatuh satu persatu. Ya, Vanesa menunduk dan menangis tanpa suara.

Aksa pun mendekap tubuh Vanesa "Sst, gapapa. Ada gue disini. Lo tenang aja ya, gue ga akan ninggalin lo. Sekarang lo cukup perlu sembuh dan bisa kuat menghadapi ini."

Terlihat Vanesa mendekap dan menyenderkan kepalanya pada dada bidang milik aksa. Ia cukup lelah dengan kehidupan ini. Ia juga menyembunyikan wajah sedihnya dari para pria diruangannya. Kalo bisa ia pergi, ia sangat ingin pergi. Cukup sesak dan memuakam hidup tanpa adanya sosok keluarga.

"YASHH, AKHIRNYA TIM GUE MENANG. DAN TIM LO HARUS TRAKTIR KITA MCD!" Teriak Dino dengan senang dan bangga karena telah memenangkan gamenya melawan tim Rino dan lainnya.

"Biasa aja muka lo," ujar Aldo sambil mengusap wajah mupeng milik Dino.

"Tau lo, yaudah karena gua ganteng nan baik. Gue traktir lo pada. " Ujar Andra

"Wokeh. CUS BERANGKAT!" Ujar Dino dengan penuh semangat. Andra dan lainnya hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan teman satunya ini.

"Sa, mo nitip ga?" Tanya Andra sambil mendekat kearah pria yang sedang berada disamping Vanesa.

"Eng.."

"Gue mau nitip es krim, dra." Potong Vanesa sambil menatap Andra dengan mata berbinar.

Tuk

"Jangan ngada-ngada, lo belum sembuh total. Gaboleh makan junk food dulu."

"Ck, es krim bukan junk food bodoh."

Tuk

Jitak aksa yang kedua kali membuat sang empu meringis dan menatap tajam Aksa. Namun Aksa tidak takut dengan tatapan Vanesa karena tidak terlihat seram melainkan terluhat menggemaskan.

DOUBLE V (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang