Give Up For Kindness

2.1K 223 3
                                    

Jam sudah menunjukkan jam setengah tiga siang saat krist terbangun dari tidurnya, perutnya merasakan lapar, krist bangkit dari tidurnya lalu ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan turun ke bawah untuk mengisi perutnya yang keroncongan.

Di dapur krist melihat mae serta nongnya yang sedang membuat kue dan krist menghampiri mereka. “Mae sedang buat kue ya?” Tanya krist

“Ah sayang kamu sudah bangun” ucap mae melihat krist

“Sudah mae”

“Tadi mae ke kamar buat nganterin makan siang tapi kamu masih tidur yaudah mae turun lagi deh” ucap maenya krist

“Hehe iya dan sekarang baby lapar mae” ucap krist sambil memegang perutnya

“Aw cucu oma lapar ya, kamu makan krist di meja makan udah masak mae, sekalian dengan nong nath juga baru pulang belum makan juga” ucap mae

“Yaudah ayo nong temenin phi makan”  ucap krist mengajak nongnya makan bersama

“Siap phi aku akan menemani ponakan aunty untuk makan, ayo phi” ucap nath lalu menarik tangan krist untuk makan

Mereka duduk dikursi makan untuk makan bersama bahkan nong nath mengambilkan krist untuk makan. Krist senang diperhatikan oleh nongnya, namun disisi lain krist juga sedih harus meninggalkan keluarganya.

“Ayo phi dimakan baby butuh nutrisi yang banyak jadi phi harus makan yang banyak juga” ucap nath memberikan makanan yang di ambilnya untuk krist

“Iya nong kamu juga makan dong” ucap krist

“Ini nong juga akan makan kok phi” ucap nath sambil tersenyum melihat phinya yang makan dengan lahap

“Nong kapan pengumuman lulusnya?” Tanya krist di sela-sela makan mereka.

“Hari ini udah keluar dong phi” ucap nong nath senang

“Ah gitu, jadi gimana hasilnya kamu luluskan sayang?” Tanya krist

“Alhamdulillah phi nong lulus dengan nilai yang baik yah meskipun tidak peringkat pertama phi” ucap nath senang

“ngga papa nong yang penting udah lulus ya, jadi peringkat berapa nong?” Tanya krist

“Hmm peringkat kedua phi” ucap nong nath dengan tersenyum manis

“Aw itu peringkat yang bagus kok, jangan lupa masih harus belajar buat test masuk perguruan tinggi ya nong” ucap krist bangga dengan prestasi nong tersayangnya.

“Aye siap kapten” ucap nath senang dan hormat pada phinya dengan tersenyum manis.

Melihat nongnya yang senang telah lulus dengan nilai yang memuaskan membuat krist juga senang, tapi tiba-tiba teringat bahwa krist harus meninggalkan Bangkok demi kebaikannya dan juga anaknya agar singto tidak bisa mencari keberadaannya.

“Sayang apakah phi boleh minta tolong sama kamu?” Tanya krist

“Boleh kok phi, ada apa?” Tanya nath penasaran, pasalnya phinya jarang meminta bantuan.

“Nong phi akan keluar negeri untuk waktu yang lama, karena disana phi mendapat kerjaan yang lebih bagus, jadi phi titip mae dan pho ya sayang” ucap krist sambil tersenyum manis memandang nongnya

“Kenapa harus sejauh itu phi, kenapa nggak disini saja?” Tanya nath sedih mendengar phinya akan pergi

“Disana kerjaannya lebih mudah dan bayarannya juga lumayan tinggi, jadi apakah nong mau membantu phi sayang?” Tanya krist

“Bisa phi, tapi gimana kalo nong kangen sama phi?” ucap nongnya sambil menahan tangisnya agar tak pecah.

“Kan kita masih bisa berkomunikasi lewat ponsel sayang, kamu boleh menghubungi phi kapanpun itu, kalo ada masalah disini juga kamu harus segera memberitahu phi ya” ucap krist meyakinkan nongnya

“Iya phi nong janji akan jagain mae dan pho dan kalau ada masalah nong akan menghubungi phi segera” ucap nong nath

“Ah kesayangan phi memang yang terbaik, sini peluk phi” ucap krist sambil tersenyum lembut bangga dengan nongnya.

Nong nath pun langsung berdiri dari duduknya dan menghambur ke pelukan krist.  Krist meneglus punggung nongnya yang sedang manangis. “Sudah nong jangan nangis dong” ucap krist menenangkan nongnya.

“Ada apa ini kenapa dua anak mae saling berpelukan nih” ucap maenya datang dari dapur dan melihat anaknya berpelukan.

Krist dan nathpun melepaskan pelukannya mendengar suara maenya. “Lho kenapa nath matanya merah, nong kamu nangis kenapa krist?” Tanya mae dan duduk disamping nongnya

“Ah nong nath terharu mae akhirnya bisa lulus dengan peringkat kedua” bohong krist

“Astaga mae kira ada apa” ucap mae krist lega.

Yaudah mae nong nath aku keatas dulu yam au mandi karena setelah ini krist mau ke tempat phi tay” ucap krist

“Ah iya sayang hati-hati naik tangganya ya” ucap mae

“Siap mae” ucap krist lalu beranjak dari ruang makan menuju kamarnya.

Sampai dikamar krist segera membersihkan diri karena jam sudah menunjukkan pukul tiga, masih ada satu jam untk krist siap-siap. Krist selesai pukul setengah tiga, melihat pantulan dikaca krist menggunakan sweater oversize.

Butuh waktu 25 menit untuk perjalanan krist dari rumahnya menuju tempat janjiannya dengan gracia menggunakan kendaraan umum. Sampai di tempat tujuan ternyata gracia belum ada jadi krist memutuskan untuk memeasan pink milk untuk menemaninya menunggu orang yang ingin di jumpainya.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit akhirnya krist melihat batang hidung gracia memasuki café. Gracia yang juga melihat krist duduk menunggunya dan menghampiri krist langsung duduk di depan krist.

“Hai krist” sapa gracia pada krist

“Apa yang ingin kau katakan padaku?” Tanya krist to the point.

“Aku hanya ingin bilang, jauhin singto karena dia sudah bersama seperti yang kau lihat tadi pagi”

“Tapi singto belum bilang putus padaku jadi apa hakmu” tantang krist dengan memasang wajah datarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tapi singto belum bilang putus padaku jadi apa hakmu” tantang krist dengan memasang wajah datarnya

“Dia bilang padaku kalau tidak tega, dia hanya main denganmu, mana mau dia denganmu yang laki-laki, bahkan dia ingin keturunan” ucap gracia

“Lalu?” Tanya krist heran

“Jadi kau harus meninggalkannya, bahkan tadi malam dia melamarku di depan orang tuaku krist” ucap gracia sambil menunjukan cincin dijari manisnya dengan tersenyum licik.

“Oh soal itu aku juga tau kalau kau bertemu dengannya, aku akan melepaskan singto jika dia yang meminta” ucap krist dengan sombongnya lalu meninggalkan gracia yang menahan kesal sendirian ditinggalkan oleh krist

Krist yang sudah tidak kuat meninggalkan  gracia sendirian dicafe, meskipun omongan krist sombong dan terlihat kuat, tapi hatinya rapuh menahan sakit hati mendengar semua ucapan gracia tadi.

.
.
.
.

Krist yang kuat ya nanti juga singto nyesel sendiri nyakitin uke secantik lu, sialan emang singto aduh pengen gua bejek-bejek mukanye.

See you next capter, jangan lupa follow, vote and comment

Beautiful Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang