Prachaya Family

3K 263 64
                                    

Pernikahan mereka sudah berjalan delapan tahun dan selama itu tidak ada hari tanpa kebahagian. Tapi, mereka juga terkadang adu pendapatan namun hanya sebentar dan akan kembali mesra sedia kala.

Pagi ini krist sedang duduk santai di depan villa yang menghadap ke laut. Menikmati suasana pagi hari yang sangat menyegarkan dengan seorang bayi di dekapannya yang sedang menyusu pada krist.

Bayi gembul berumur enam bulan itu terbalut selimut tebal dalam dekapan hangat krist. Krist tersenyum hangat ketika melihat babynya kembali tertidur setelah kenyang.

Krist semakin mengeratkan dekapannya agar babynya tidak kedinginan. Sungguh ini baru jam enam dan krist tiba-tiba ingin melihat laut dipagi hari seperti dulu saat masih di lombok.

Krist bangkit dari duduknya dan kembali kedalam kamar meletakan baby dalam box tidur di samping ranjang. Hati krist menghangat melihat suaminya dan putrinya tidur sambil berpelukan satu sama lain.

Krist beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

.

Krist telah selesai memasak untuk sarapan. Kembali ke kamar dan membangunkan suami dan anak-anaknya.

Krist duduk di pinggiran ranjang samping suaminya yang masih tertidur berpelukan dengan azalea. Krist mencondongkan badannya dan berbisik tepat di telinga singto.

"Singtuan bangun" ucap krist sambil meniup telinga suaminya.

Singto merasa merinding ketika ada yang mengerjai bagian sensitifnya. Menggeliat pelan dan membuka matanya, pandangannya tertuju pada krist yang sedang melihatnya sedang tersenyum manis hingga terlihat deretan gigi putih krist dan lesung pipit yang semakin membuat krist cantik dan manis diwaktu bersamaan.

Singto melepaskan tangan azalea perlahan dan berbalik menelungkupkan kepalanya ke pangkuan dan menghirup serta mencium perut krist yang menurutnya sangat wangi.

"Bangun phi, kenapa jadi manja sih?" krist menggerutu namun tangannya mengelus rambut lembut singto.

Singto menggelengkan kepalanya menjawab gerutuan krist dan memejamkan matanya kembali.

"Bangun ah, cepetan mandi aku mau ngurusin anak-anak papa" ucap krist membujuk suaminya.

"No mama, papa kangen" singto menjawab dengan semakin menekan kepalanya ke perut krist.

"Kalau papa nggak bangun, nanti nggak ada jatah lagi lho" ancam krist dan sukses membuat singto terduduk dan memandang krist cemberut.

"Yah kit mah ngancemnya serem" ucap singto sekarang memasang wajah cemberut.

"Udah sana mandi phi sing" krist bangkit dari duduknya dan menghampiri box bayi dan mendapati babynya sudah bangun.

Mengangkat bayi gembulnya dan duduk di ranjang sambil menyandarkan punggungnya ke head board.

"Phi bangunin azalea sekalian ajak mandi" ucap krist sambil fokus melepas baju baby gembulnya untuk memandikannya.

"Anthares kok cepet sih bangunnya kit" ucap singto sambil menggoyangkan badan azalea membangunkan putri cantiknya.

"Lho dia rajin nggak kaya phi molor mulu sukanya." dumel krist menciumi pipi gembul anthares.

"Phi kan aktifnya di malam hari sama kamu sayang" ucap singto

"Mulai deh otaknya mesum." gerutu krist lalu meninggalkan singto yang masih berusaha membangunkan azalea.

Azalea akhirnya terbangun gara-gara singto menggelitikinya.

"Papa stop, hahaazalea bangun nih." ucap azalea memegangi perutnya yang digelitiki singto.

"Nah gitu dong. Udah besar masak tidur harus dibangunin terus sih sayang."

Beautiful Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang