Special Person

2.2K 258 2
                                    

Sudah hampir satu bulan perjanjian antara singto dan krist berlangsung, hampir setiap hari mereka bertemu, yang selalu akan berakhir diranjang, baru minggu kemarin krist dan singto pulang dari liburannya di pattaya, mereka staycation selama dua hari, tidak memungkinkah untuk lebih dari itu, karena singto masih harus bekerja, menghandle perusahannya dan meeting dengan beberapa klien yang tidak bisa di jadwal ulang oleh new.

Hubungan antara krist serta singto sekarang sudah lebih baik, krist yang sudah bisa menerima dan mencoba menjalani apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Bodoamat apa yang akan terjadi kedepannya yang terpenting krist akan menikmati waktunya sekarang bersama singto sebelum singto membuangnya dari hidup singto.

Selama dua minggu pula krist sering mual pada pagi harinya bahkan ketika meminum susu dipagi hari maka akan dumuntahkan seluruhnya. Sejak pagi sampai siang krist hanya bisa tiduran di kamar terlalu lemas untuk membantu phonya di toko. Orang tuanya memakluminya dan menyuruh krist untuk istirahat, karena melihat wajah krist yang sangat pucat.

Maenya menghampiri krist yang sedang tertidur dikamar dengan bubur serta teh hangat untuk krist, “Sayang makan dulu, biar ada tenanga” ucap maenya.

“Aku nggak nafsu mae” ucap krist lemah.

“Tapi harus tetap makan dong sayang” ucap maenya lalu membantu krist untuk duduk dan bersandar pada headbord.

“Baiklah mae” ucap krist pasrah.

“Biar mae suapi ya” ucap mae.

“Tidak usah mae, krist bisa makan sendiri” ucap krist.

“Kalo gitu mae tinggal ke bawah nanti mae kesini lagi kalo kamu sudah selesai” ucap mae lalu meninggalkan krist sendirian dikamar.

Krist memakan buburnya sampai habis, namun ketika habis krist langsung berlari ke kamar mandi untuk memutahkan apa yang telah dimakannya. Setelah dari kamar mandi krist kembali ke kamarnya dan berbaring sembari mengelus perutnya secara terus menerus ternyata berefek dan membuatnya sedikit baikan.

Hp krist berdering tanda ada yang menghubunginya, mengambilnya dari nakas samping tempat tidurnya dan melihat nama yang menelfonnya ternyata adalah singto. Krist menghela nafas lelah pasti ingin ketemu pikirnya. Krist mengangkatnya dan berkata. “Hallo phi ada apa?” tanya krist.

Nanti malem kita diner ya, nanti sore dijemput supir, dan kutunggu diperusahaan, kita berangkat bersama.” Ucap singto panjang lebar.

“Hm apakah aku boleh menolak?” ucap krist dengan suara lemah.

Tentu saja tidak bisa kit” ucap singto.

“Baiklah” ucap krist lalu mematikan telefon sepihak.

Krist kembali tidur agar nanti sore mempunyai tenaga untuk bertemu singto. Jujur bertemu singto terus-menerus membuatnya semakin jatuh akan pesonanya, dan itu tidak baik untuk hati krist, mau menolakpun tidak bisa, singto terkadang keras kepala, segala kemauannya harus di turuti.
.
Dilain tempat ada singto yang sedang sibuk dengan banyak kerjaannya yang menumpuk, terbesit dalam ingatan singto untuk menelfon tay untu keperluan krist tentunya. Singto mulai menghubungi tay namun pada panggilan pertama tidak di angkat mencoba sekali lagi dan ternyata diangkat.

“Halo tay” sapa singto

Halo singto ada apa ya?” tanya tay karena jarang sekali singto menghubunginya secara pribadi seperti ini, biasanya selalu akan melalui perantara dari kekasihnya new.

“Tay apakah kau sudah memberikan gaji pertama untuk krist?” tanya singto.

Belum sing, memangnya kenapa?” tanya tay.

Beautiful Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang