Diner With Simba

2.3K 253 2
                                    

Setelah sampai krist diperusahaan singto, krist langsung ke lantai teratas ruangan singto. Dengan pikiran berkecamuk krist menghampiri singto. Mengetuk pintu ruangan singto dan tanpa menunggu intruksi dari dalam krist langsung masuk dan betapa kagetnya meneumakn singto yang sedang dicium oleh gracia klien dari singto. Krist lantas berbicara “Maaf saya lancangm saya akan keluar” lalu krist keluar dari ruangan singto.

Singto yang kaget saat dicium gracia, bahkan bertepatan dengan masuknya krist ke ruangannya, langsung mendorong gracia dan mengejar krist tanpa memperdulikan gracia.

Gracia yang mendengar suara krist dan keluar dari ruangan singto tersenyum senang, sedikit demi sedikit dirinya akan bisa menyingkirkan krist dari hidup singto. Sejak pertama kali gracia melihat singto, dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, siapa yang tidak menyukainya sudah tampan, berwibawa dan kaya raya lagi. Itu semakin membuat gracia ingin memilki singto seutuhnya.

Dilan tempat krist segera masuk lift dan turun kebawah, melihat lift yang tertutup membuat singto kalang kabut dan segera memakai lift yang satunya dengan tergesa-gesa. Sampai dibawah krist segera keluar dari lift dan berjalan cepat ke pintu keluar, namun ternyata pergerakan krist kalah cepat dengan singto yang sekarang sudah memegang tangannya. Dengan wajah berderai air mata krist memandang singto. Singto yang melihat krist menangis segera mengusap dengan ibu jarinya dan manarik krist masuk ke mobil yang memang sudah stand by menunggu krist dan singto di depan pintu masuk keluar perusahaan.

Setelah masuk singto berkata pada supir untuk segera jalan, dan memeluk krist yang dari tadi menangis membuat hatinya ngilu tidak tega. “Krist tadi tidak seperti yang kau bayangkan” ucap singto setelah tangis krist reda.

“Kalaupun iya juga nggak papa phi, itu hakmu aku bukan siapa-siapa” ucap krist datar.

Singto menghela nafas lelah, krist pasti tidak akan percaya padanya, lebih baik dirinya diam, nanti setelah sampai singto akan menjelaskan semuanya pada krist. Sepanjang perjalanan ke restoran tempat mereka untuk diner, mereka hanya diam, krist melirik singto yang hanya diampun tak bisa berbuat banyak, memang siap dirinya bagi singto. Krist melihat keluar jendela melihat jalanan yang ramai.

Sampai di restoran berbintang lima, krist dan singto segera turun dan masuk kedalam. Krist hanya mengikuti singto, dirinya masih tidak punya hak apapun untuk singto, sesakit apapun hatinya krist akan tetap mencoba bertahan semampunya.

Sikap singto masih biasa seperti biasanya manis tanpa berubah sedikitpun, singto mempersilahkan krist duduk, entah kenapa krist merasa makan malam kali ini berbeda, sebenarnya apa yang direncanakan singto, kenapa seperti tidak ada orang disini, dibagian outdoor lantai atas, hanya ada beberapa pelayang yang sedang berlalu lalang. Dengan sedikit keberanian krist bertanya pada singto “Kenapa disini sepi sekali?”

“Aku memang khusus membokingnya lantai ini hanya untuk kita berdua malam ini kit” ucap singto dengan tersenyum lembut dengan krist

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aku memang khusus membokingnya lantai ini hanya untuk kita berdua malam ini kit” ucap singto dengan tersenyum lembut dengan krist.

“Kenapa kau melakukan itu?” tanya krist

Beautiful Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang