still with you: 02

56 12 0
                                    

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Ji-Han bangun lebih dulu dari Jungkook, ia melihat ke sampingnya, tak ada Jungkook disana, ia pun duduk dan tak sengaja melirik ke meja belajar. Ternyata Jungkook tertidur disana.

'Ia berpindah tempat?.' Batin Ji-Han. Ia turun dari kasur Jungkook dan berjalan menghampiri Jungkook dengan langkah gontai. Ji-Han menepuk pundak Jungkook.


"Kya, bangun lah!." Suruh Ji-Han, Jungkook membuka matanya ia ingin duduk tegap tapi lehernya terasa sakit, Jungkook menyentuh dan menggerakkan lehernya ke kanan dan ke kiri agar tidak terlalu sakit. Ini semua karena ia tertidur di meja belajar dengan tangan sebagai tumpuannya.

"Maaf, aku merepotkan mu.." ucap Ji-Han. Jungkook berdiri dan menjatuhkan dirinya ke kasur.

"Sudah tau merepotkan, kenapa tidak pulang saja?." Tanya Jungkook. Ji-Han membelalakkan matanya, ia pun mendengus kesal.

"Wajah mu mirip burung ibis botak utara!." Ejek Ji-Han.

"Pergilah, kau mengganggu tidur ku!." Balas Jungkook sembari mengibaskan tangannya seperti mengusir anak ayam. Ji-Han pun keluar dengan menghentak hentakan kaki nya.

Brak!

Ji-Han membanting pintu kamar Jungkook keras, Jungkook hanya terkekeh dan melanjutkan tidurnya.

Ji-Han pulang kerumahnya, ia mencoba membuka pagar rumahnya dan ternyata sudah dibuka oleh kakak nya.

"Akhirnya dia membuka pagar nya.." lega Ji-Han. Ia pun masuk, di lihatnya Jin-Su sedang pemanasan di depan rumah.

"Oh? Kau pulang? Ku kira kau sudah di culik sugar daddy." Ceplos Jin-Su. Ji-Han yang memang sedang kesal pun melempar punggung Jin-Su dengan sandalnya.

"Shh.. sakit.." cicit Jin-Su. Ia mengerucutkan bibirnya, bukan nya lucu, Ji-Han malah ingin menguncir bibir kakak nya itu.

"Wajah mu seperti ulat bulu!." Ucap Ji-Han. Jin-Su refleks menyentuh wajahnya.

"Wajah ku tidak berbulu.." gumam Jin-Su.

"Dimana sepeda dan belanjaan ku semalam?." Tanya Ji-Han.

"Sepeda mu di garasi dan belanjaan nya sudah ku susun di kulkas." Jawab Jin-Su. Ji-Han menganggukkan kepalanya, hingga akhirnya ia menyadari sesuatu.

"Jadi, semalam kau membuka pagar nya?." Tanya Ji-Han. Ia sudah bersiap ingin melempar punggung Jin-Su menggunakan sandal nya.

"Ya." Jawab Jin-Su singkat. Beberapa detik berlalu, Jin-Su menyadari bahwa keselamatan punggung nya dalam bahaya. Jin-Su berbalik menghadap Ji-Han yang sudah bersiap ingin melempari nya sandal.

"Sini kau!!!." Teriak Ji-Han sembari melempar sanda nya. Jin-Su pun berlari keluar halaman rumah, sehingga sandal yang di lempar Ji-Han malah meleset dan keluar pagar.

"Menyebalkan!." Ucap Ji-Han, Ji-Han menghentak-hentakkan kaki nya dan masuk ke dalam rumah.

Ji-Han mandi dan bersiap siap untuk ke kampus. Ji-Han memakai Hoodie cokelat, celana Jeans abu abu dan ia juga memoleskan make up agar wajahnya tak terlihat pucat.

"Selesai! Gadis cantik ini akan menjadi primadona kampus hari ini, mungkin." Gumam Ji-Han. Ia turun ke bawah dan mampir ke dapur, dilihatnya ada sebuah sandwich di atas meja. Ia melihat sekelilingnya.

"Kemana Jin-Su? Apa dia masih takut? Jika dia tidak pulang bagaimana uang jajan ku?." Gumam Ji-Han sembari mengunyah sandwich nya. Terlintas ide cemerlang di pikiran Ji-Han. Ia membuka tas nya dan mencari buku dan pena. Ji-Han merobek secarik kertas dan menulis di kertas itu dengan buku sebagai alas nya.

Dari Ko Ji-Han

Aku akan pergi ke kampus menaiki bus, tenang saja, aku sudah memakan sandwich mu dan untuk uang jajan aku akan mencuri dari lemari mu. Ingat, sebelum pergi ke kantor, kunci semua pintu dan jendela.

Tertanda
Ko Ji-Han, cantik

"Selesai!." Gumam Ji-Han. Ia pun menaruk kertas itu di meja makan dan menaruh kembali buku dan pena nya di tas. Sebelum berangkat ke kampus, Ji-Han mampir dulu ke kamar kakaknya tentunya untuk mengambil uang jajan nya.

🌼

Ji-Han memasuki kelasnya, ia meletakkan tasnya di bangku. Ia mengecek laci nya dan apa yang ia pikirkan ternyata terjadi. Sebuah buket bunga Daisy dan juga sebungkus cokelat. Itu sudah menjadi hal yang biasa di lihat Ji-Han setiap pagi di kampus. Bahkan bunga dan cokelat ini sudah ada sejak ia SMP.

"Sudah 7 tahun, tapi aku masih tidak tau siapa yang mengirimkan bunga dan cokelat ini untuk ku." Gumam Ji-Han. Ia menyimpan bunga Daisy itu di laci dan membuka bungkusan cokelat. Ji-Han memakan cokelat itu, dari pada ia buang, kan mubazir.

"Ji-Han ah!." Sapa seorang gadis pada Ji-Han. Gadis itu adalah Sun-a, satu satunya gadis yang mau berteman dengan Ji-Han. Sun-a berlari kecil menghampiri Ji-Han. Kebetulan meja nya berada tepat di belakang meja Ji-Han, jadi ia bisa mengobrol dengan Ji-Han tanpa harus bolak balik.

"Dia mengirimkan ini lagi?." Tanya Sun-a yang tak sengaja melihat ke laci Ji-Han. Ji-Han mengangguk.

Sun-a selalu tau apapun yang terjadi di kampus, tapi ia belum bisa menguak, siapa dibalik bunga Daisy dan Cokelat yang selalu ada di laci meja belajar Ji-Han.

"Oh ya! Ku dengar ada mahasiswa baru!." Antusias Sun-a. Ji-Han tak terlalu peduli dengan itu, ia hanya berdehem sembari mengunyah cokelat itu.

"Apa kau tidak ingin bertanya dia siapa?." Tanya Sun-a, ia sedikit kesal karena Ji-Han seperti tidak tertarik tentang apapun di dunia ini.

"Dia siapa?." Tanya Ji-Han. Sun-a mendengus kesal.

"Entah! Aku juga tak tau!." Kesal nya lalu duduk di bangku nya. Tak lama Bel kampus pun berbunyi mahasiswa/i sudah memasuki kelas jurusan mereka masing masing, kebetulan di kelas Ji-Han dosennya belum datang, tentunya momen ini digunakan mahasiswa/i untuk ngobrol. Hingga akhirnya ketukan pintu yang cukup keras membuat semua yang ada di kelas itu terdiam. Ternyata Dosen baru saja tiba dan tak sengaja memergoki mahasiswa/i nya ribut.

"Kalian sudah dewasa tapi masih saja seperti anak SD!." Ucap Dosen itu dengan sedikit meninggikan suaranya. Pak Dosen ini pun berjalan menuju meja nya yang ada di depan kelas. Ia melihat keluar dan mengode kepada seseorang. Detik berikutnya seorang lelaki tampan masuk ke kelas dan membuat semua yang ada disana syok.

"Hah!! D-dia kan.." Ingin rasanya Sun-a dan Ji-Han berteriak, bagaimana tidak? Mahasiswa baru tersebut adalah model pria yang dikagumi oleh banyak wanita!.

"Halo semua, Aku Jung Jaehyun. Aku pindahan dari Seoul University, semoga kita bisa berteman baik."

T.B.C

Still With You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang