still with you:14

21 4 0
                                    

🌼🌼🌼

Jungkook duduk sendirian di perpustakaan. Sudah biasa jika dia duduk di rooftop dan perpustakaan sendirian, yang tak biasa adalah.. sudah beberapa bulan ini ia tidak pernah berangkat ke kampus bersama Ji-Han, karena Ji-Han selalu berangkat bersama Jaehyun setiap harinya, bahkan tadi saat ia menjemput Ji-Han, ibu nya Ji-Han berkata bahwa Ji-Han sudah pergi keluar pagi-pagi sekali.

"Apa aku harus menyerah?." Gumam Jungkook. Ia di perpustakaan bukan untuk membaca, tapi hanya melamun sambil bergumam.

"Jungkook.." Panggil seorang gadis.

"Ada apa Ji-, ah.. kau kenapa?." Tanya Jungkook, hampir saja ia menyebut nama Ji-Han padahal yang ada dihadapannya sekarang adalah Mi-Ran.

"Apa aku boleh bicara?." Jungkook agao terkejut, ada apa dengan Mi-Ran? Biasanya juga dia mendekati Jungkook tanpa harus izin terlebih dahulu.

"Silahkan." Jawab Jungkook dingin.

"Maaf aku sudah mengganggu mu selama 2 tahun terakhir. Aku tidak tau kalau kau sudah dijodohkan dengan Ji-Han." Mohon Mi-Ran.

"Dari mana kau tau aku dijodohkan dengan nya?." Tanya Jungkook.

"Aku.. aku tak sengaja mendengar nya saat kau menelepon ayah mu agar pernikahan kalian dipercepat." Jawab Mi-Ran. Jungkook menganggukkan paham, terlintas ide yang cukup bagus di kepala Jungkook.

"Aku akan menerima permintaan maaf mu asal kau mau membantu ku." Ucap Jungkook.

"Apa yang harus aku lakukan?." Tanya Mi-Ran dengan semangat, apapun akan ia lakukan asal ia dimaafkan.

"Kau harus membuat pengumuman kalau aku dan Ji-Han akan menikah agar tidak ada yang berani mendekati nya." Perintah Jungkook.

"Siap, Aku akan melakukan nya sekarang!." Dengan semangat Mi-Ran meninggalkan perpustakaan dan menuju lapangan kampus.

"HEI!!! SEMUA NYA DENGAR KAN AKU!!!!!." Teriak Mi-Ran. Semua mahasiswa/i di kampus itu pun berhenti melakukan aktivitas mereka dan berkumpul mendekati Mi-Ran, tak terkecuali Ji-Han dan Jaehyun.

"Ada apa? Ini masih jam sembilan pagi, tapi kau sudah mencari perhatian." Sindir seorang siswi. Mi-Ran tak peduli.

"JANGAN ADA YANG MENDEKATI JUNGKOOK ATAU PUN JI-HAN KARENA MEREKA AKAN SEGERA MENIKAH, JIKA ADA YANG MENGGANGGU MEREKA AKU TAK SEGAN SEGAN MENYIRAM KALIAN DENGAN AIR HANGAT!!." Ucap Mi-Ran sambil berteriak. Mahasiswa/i yang ada disana langsung saja berbisik bisik. Ji-Han dan Jaehyun yang yang menyaksikan itu pun kesal, mereka berdua yakin Jungkook dalang dari semua ini.

"Aku akan mencari Jungkook." Pamit Ji-Han kepada Jaehyun, tapi Jaehyun tetap mengikutinya. Ji-Han dan Jaehyun mencari Jungkook di setiap tempat, namun mereka tak menemukannya.

"Hanya perpustakaan yang belum kita lihat." Ujar Jaehyun. Tanpa basa-basi mereka berdua pun mencari Jungkook di perpustakaan dan ternyata Jungkook berada disana, ia duduk di dekat jendela dan menatap anak anak yang berada di lapangan kampus dengan senyum dibibir nya.

"JEON JUNGKOOK!!!." Teriak Ji-Han. Jungkook beralih memandang Ji-Han, tak lupa ia tersenyum kepada Ji-Han dan Jaehyun.

"Putus dengan Jaehyun. Aku mencintaimu." Ungkap Jungkook, ia tak peduli jika ia mengungkapkan nya di depan Jaehyun.

Plak!

Ji-Han menampar pipi Jungkook. Ia benar-benar kesal karena Jungkook mengingkari janji mereka 10 tahun lalu.

"Kau mengingkari janji mu Jeon Jungkook!." Ucap Ji-Han. Jungkook memegang pipi kiri nya yang di tampar Ji-Han, ia menyeringai.

"Haha, Ji-Han? Apa ini benar kau? Hanya karena Jaehyun kau menampar ku?." Tanya Jungkook sambil terkekeh. Sebelum nya ia tak pernah ditampar oleh seseorang, yang pertama menampar nya adalah ayah nya dan yang kedua adalah Ji-Han.

Ji-Han terdiam, ada rasa menyesal dihatinya karena sudah menampar Jungkook.

"Ju-." Sebelum Ji-Han melanjutkan ucapannya. Jungkook sudah lebih dulu mengangkat sebelah tangannya, mengode agar Ji-Han diam. Jungkook tersenyum kecut.

"Aku menyerah Ji-Han. Semoga kau bahagia." Ucap Jungkook dengan mata yang memerah. Sudah cukup ia berjuang selama 7 tahun terakhir, sudah cukup ia memberi kode-kode kepada Ji-Han.

Jungkook pun berjalan meninggalkan perpustakaan, saat Ji-Han ingin mengejarnya, Jaehyun menahan tangan Ji-Han.

"Sudahlah, dia butuh waktu untuk berfikir." Ucap Jaehyun, disetujui oleh Ji-Han.

Jungkook memakai topi nya dan berjalan sambil menunduk menuju rooftop, ia masuk ke dalam gudang tak terpakai yang ada di rooftop. Di pandangnya dinding-dinding yang tertempel sketsa Ji-Han disana. Jungkook selalu menggambar wajah Ji-Han, sesekali ia akan memfoto Ji-Han dan akan ia jadikan sketsa. Bahkan sudah ratusan sketsa Ji-Han di dinding itu. Sejak SMA ia mulai punya kebiasaan menggambar wajah Ji-Han, dan hingga sekarang. Ia berencana akan menunjukkan hasil sketsa nya ini saat Ji-Han dan dia sudah saling jatuh cinta, namun rencana tetaplah rencana dan yang menentukan hanya lah author hidup nya, Ji-Han tak pernah mencintai nya. Jungkook, lelaki itu hanya jatuh cinta sendirian.

"Aku berhenti, aku menyerah, aku tidak akan bisa mendapatkan mu." Gumam Jungkook sambil memandang satu sketsa yang di pegang nya. Ia merobek sketsa itu dan keluar dari gudang.

Jungkook beralih duduk di pembatas rooftop, ia memandangi kota Myeongdong yang sangat indah. Ia bolos kuliah hari ini, lelaki ini butuh ketenangan.

"Ayah menampar ku, Ji-Han menampar ku, hahaha apakah semesta juga akan menampar ku?." Gumam Jungkook sembari menatap langit.

"Apa aku menyakiti Ji-Han di kehidupan lalu? Apakah ini adalah balasan dari perbuatan ku dimasa lalu?."

"Apa kamu tidak menyadari bahwa aku selalu mengawasi mu?."

Jungkook tersenyum, ia menatap ke bawah. Ada rasanya ia ingin melompat, tapi ia tidak akan melakukan hal bodoh itu hanya karena putus cinta. Ia pun turun dari pembatas rooftop dan keluar dari kampus.

🌼

"Ayah, batalkan saja perjodohan nya." Ucap Jungkook. Tuan Jeon membelalakkan matanya.

"Apa-apaan kau ini?kemarin kau meminta ku mempercepat pernikahan, tapi sekarang kau minta dibatalkan!." Kesal Tuan Jeon. Jungkook menghela nafas panjang.

"Aku lelah. Aku harap kau mengerti." Balas Jungkook, lalu menaiki tangga menuju kamar nya. Sedangkan Tuan Jeon masih merasa kesal, bagaimana bisa Jungkook membatalkan perjodohan itu, padahal Pastor sudah menentukan tanggal pernikahan mereka.

"Sial, Apa yang harus kulakukan?!."  Gumam Tuan Jeon. See? Bahkan dia tidak mengerti anak nya sendiri, ia terlalu sibuk sampai sampai tidak mengerti maksud 'lelah' dari ucapan Jungkook tadi. Ayah yang buruk? Tidak bisa dikatakan begitu, karena mau bagaimana pun ia tetap bertanggung jawab kepada Jungkook.

T.B.C

Ilysm hahaha.

p.


Still With You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang