🌼🌼🌼Seul-Hee mengobati Jaehyun dengan hati-hati. Sedari tadi Jaehyun hanya melamun, ia sedikit meringis saat merasakan perih di sudut bibirnya.
"Jaehyun, apa kau mengabaikan ku?." Tanya Seul-Hee. "Ha?Oh.. maaf, aku tidak fokus." Jawab Jaehyun dan dibalas anggukan oleh Seul-Hee.
'aku harus apa?siapa yang kucintai?.' Batin Jaehyun bimbang, dia sulit membedakan yang mana yang ia cintai dan yang mana yang hanya dijadikan nya bahan pelampiasan.
"Aku mencintai Ji-Han.." Gumam Jaehyun pelan, tapi masih bisa didengar oleh Seul-Hee.
"Apa? Jadi kau tidak mencintai ku?." Tanya Seul-Hee agak tidak santai. Jaehyun pun tersadar dan mencoba menenangkan Seul-Hee yang cemburu.
"Bukan begitu. Aku mencintaimu tapi aku juga mencintai Ji-Han, apa yang harus kulakukan?." Jelas dan tanya nya. "Kau harus memilih ku, lagipun Ji-Han sudah dijodohkan dengan Jungkook. Aku yakin Jungkook bisa menjaga nya." Jawab Seul-Hee. Ya, Jaehyun tau Jungkook pasti akan menjaga Ji-Han dengan baik, tapi tetap saja dia tidak rela.
"Sudah tidak sakit." Ucap Jaehyun sembari menjauhkan tangan Seul-Hee dari wajahnya. "Pulanglah, ini sudah malam." Usir Jaehyun halus.
Tok..tok..tok..!
"Haish.. siapa lagi itu?!." Kesal Jaehyun. Ia beranjak dari sofa dan berjalan cepat menuju pintu.
"Jaehyun..." Itu adalah Maru. Jaehyun kebingungan kenapa Maru datang lagi kerumahnya? Apalagi.. dia sedang dalam keadaan mabuk sekarang. Maru memeluk Jaehyun, Seul-Hee yang melihat itu pun menarik Jaehyun masuk kedalam dan menyembunyikan Jaehyun dibalik tubuh kecil nya itu.
"Kau siapa?." Tanya Seul-Hee. "Aku.. calon istri Jaehyun.." racau Maru. Seul-Hee pun mengalihkan pandangannya ke Jaehyun, ia mengisyaratkan bahwa dia butuh penjelasan.
"Dengar, Seul-Hee. Dia sudah membatalkan perjodohan nya jadi-."
"Aku tetap melanjutkan perjodohan kita. Hahahaha ayo lah sangat tidak.. sangat tidak mungkin aku menyia-nyiakan mu, hahahaha." Maru menerobos masuk ke dalam rumah Jaehyun dan memeluk tubuh Jaehyun erat. Seul-Hee sudah kehilangan kesabaran nya, ia melepas paksa pelukan Maru dan mendorong Maru hingga terjatuh di lantai.
"Apa apaan kau ini?! Masuk ke rumah orang dan tiba-tiba memeluk kekasih ku sembarangan!!." Teriak Seul-Hee kesal. Maru berdiri dan ingin memeluk Jaehyun lagi, sekali lagi.. Seul-Hee menghalangi Maru. Seul-Hee menyeret Maru keluar dan setelahnya ia berlari cepat masuk ke dalam rumah Jaehyun, lalu, mengunci pintu nya.
TOK..TOK..TOK..!
Maru mengetuk pintu rumah dengan kasar, ia mencoba mendobrak pintu itu tapi dia sama sekali tak bertenaga. Jaehyun tidak melakukan apapun, hari ini adalah hari tersial nya.
"Ji-Han, ayo makan!!." Teriak Jin-Su dari lantai bawah. Sejak tadi siang Ji-Han sama sekali tidak keluar dari kamarnya, saat dipanggil oleh Nyonya Ko, Ji-Han hanya menyaut nya dan beralasan bahwa dia tidak enak badan karena kehujanan, meskipun memang itu yang ia rasakan.
"Jin-Su, kau ke atas dan bujuk lah dia untuk makan." Suruh Nyonya Ko. Jin-Su pun naik ke lantai atas dan mengetuk pintu kamar Ji-Han.
"Ji-Han, keluarlah.. kau belum makan dari tadi siang." Pinta Jin-Su. Ji-Han pun keluar dengan langkah gontai, Jin-Su pun mengikutinya dari belakang, karena jika dilihat, keadaan Ji-Han tidak baik baik saja dan mungkin bisa pingsan kapan saja.
"Pelan pelan." Wanti Jin-Su. Ji-Han pub menuruni tangga sambik dipapah oleh kakak laki-laki nya itu.
"Astaga.. apa kau baik baik saja,hum?." Tanya Tuan Ko. Ji-Han menganggukkan kepalanya lemas. Ia duduk di sebelah ibu nya dan menaruh kepalanya di atas meja.
"Besok kau tidak usah ke kampus dulu." Pinta Tuan Ko. Ji-Han menganggukkan kepalanya lagi, ia benar-benar lelah, tubuhnya panas dan kepalanya pusing.
"Minum air hangat ini." Suruh Nyonya Ko, Ji-Han pun meminumnya dengan hati hati.
"Baiklah, ayo makan!." Ajak Jin-Su. Semua nya pun makan dengan nikmat, sedangkan Ji-Han makan dengan malas, karena lidah nya tidak bisa merasakan apapun. Semua yang terlihat lezat di meja makan terasa tawar di lidah Ji-Han.
"Aku sudah selesai.." Pamit Ji-Han, lalu kembali ke kamar nya, ia akan tidur.
🌼
Pagi ini agak mendung, tapi tidak membuat Jungkook jadi malas berkuliah. Ia mandi meskipun cuaca dingin, Jungkook memakai sweater hitam dan celana jeans abu abu, ia juga membawa jaket kulit berwarna abu abu, bukan untuk dirinya, tetapi untuk Ji-Han. Hari ini ia akan menjemput Ji-Han, karena dia yakin Jaehyun tak berani menjemput Ji-Han setelah semalam.
Jungkook mengetuk pintu rumah Ji-Han dan dipersilahkan masuk oleh Jin-Su. Jungkook mengehentikan langkah nya menuju kamar Ji-Han saat mendengar bahwa Ji-Han sakit.
"Kenapa bisa sakit?." Tanya Jungkook.
"Mungkin karena kemarin dia kehujanan.." Jawab Jin-Su. Jungkook pun menganggukkan kepalanya dan kembali melanjutkan jalannya menuju kamar Ji-Han. Dengan ragu ragu, ia mengetuk pintu kamar gadis kesayangan nya itu.
"Ji-Han, apa kau didalam?." Tanya Jungkook basa basi.
Ceklek..
"Kau mengganggu tidur ku.." Ucap Ji-Han malas. Jungkook ingin tertawa melihat penampilan Ji-Han saat ini, Ji-Han membuka pintu dengan melilitkan selimut di tubuhnya, wajah khas bangun tidur nya sangat lucu menurut Jungkook.
"Apa kau baik baik saja?." Tanya Jungkook sembari menahan tawa nya.
"Aku baik baik saja, kau bisa pergi sekarang." Ji-Han ingin kembali menutup pintu kamarnya tapi dihalangi Jungkook.
"Apa kau ingin sesuatu?." Tanya Jungkook. Ji-Han berfikir sebentar dan menjawab "belikan aku sesuatu yang pedas!." Jawab Ji-Han.
"Jaehyun hanya menjadikan mu pelampiasan." Ucap Jungkook. Ji-Han kebingungan "kenapa kau membahas Jaehyun?." Tanya Ji-Han kesal.
"Tadi kau bilang ingin sesuatu yang pedas!." Jawab Jungkook. Ji-Han memaksakan seulas senyum dan kemudian mencubit lengan panjang Jungkook, membuat si empunya meringis kesakitan.
"Aku ingin makanan pedas! Bukan kalimat pedas yang keluar dari mulut mu!." Kesal Ji-Han. Jungkook pun tertawa kecil melihat raut wajah kesal Ji-Han.
"Baiklah, ayo kita makan bersama!." Ajak Jungkook. Saat ia ingin menggandeng tangan Ji-Han, Ji-Han malah menolaknya.
"Kenapa?." Tanya Jungkook. "Aku belum mandi.." Jawab Ji-Han malas, Jungkook menghelas nafas lega dan kemudian menyuruh Ji-Han mandi, lalu, ia turun ke bawah kemudian duduk di sofa ruang tamu.
30 menit Jungkook menunggu, akhirnya Ji-Han selesai bersiap-siap. Mereka berdua pun mencari restoran untuk makan tentunya.
T.B.C
vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You [END]
FanfictionJungkook, lelaki 24 tahun itu berjuang agar perempuan yang dijodohkan dengannya mencintai nya, sekaligus berjuang agar perjodohan mereka tetap berlangsung. Ji-Han, gadis itu adalah perempuan yang dijodohkan dengan Jungkook, berbalik dengan Jungkook...