still with you: 21

18 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌼🌼🌼

Jaehyun sudah memakai pakaian rapi untuk kuliah, setelahnya ia pun menjalankan mobilnya menuju kampus. Dia tidak menjemput Seul-Hee, karena Seul-Hee bilang dia sedang ada urusan. Saat memarkirkan mobilnya, Jaehyun tak sengaja melihat Ji-Han yang datang bersama Jungkook, amarahnya kembali meluap. Ia berlari ke arah Ji-Han dan Jungkook, kemudian dia menarik tangan Ji-Han agar menghindar.

Bugh!

Belum sembuh luka Jungkook yang kemarin, kini sudut bibirnya kembali mengeluarkan darah. Tentunya itu membuat Ji-Han khawatir. Semua mahasiswa/i yang melihat kejadian itu berbisik-bisik, entah membisikan siapa, tapi dari tatapan mereka sudah terlihat jelas bahwa mereka membenci salah satu dari mereka bertiga.

"Jungkook, apa kamu baik baik saja?." Tanya Ji-Han. Jungkook terdiam mendengar kata 'kamu' yang Ji-Han ucapkan, begitu juga Jaehyun. Selama berpacaran dengan gadis itu, Jaehyun sama sekali tidak pernah dipanggil dengan sebutan 'kamu' melainkan dengan sebutan 'kau'.

"Sepertinya aku menang." Ucap Jungkook sembari menyeringai kepada Jaehyun. Jungkook pun menarik tangan Ji-Han lembut, meninggalkan Jaehyun yang masih terdiam di tempatnya.

"Apa yang kalian lihat?, pergi!." Usir Jaehyun kepada orang orang yang terus menatapnya.

"Dasar tukang bully!." Cibir seorang gadis dengan make up menor. Jaehyun kembali terdiam, bukan karena itu benar, tapi karena dia merasa tidak membully siapapun. "Maksud mu?." Tanya Jaehyun pada gadis itu tadi.

"Wah.. lihat! Dia benar benar aktor handal, sekarang dia berakting seolah olah tidak terjadi apa apa!." Sahut seorang lelaki yang tidak diketahui nama nya. Mereka yang muak melihat wajah sok polos Jaehyun pun pergi meninggalkan tempat itu dan kembali melanjutkan aktivitas mereka, begitu juga dengan Jaehyun yang mulai berjalan menuju kelasnya.

Lain hal dengan Jaehyun yang sedang berkuliah, Seul-Hee sedang duduk santai di dalam sebuah bar bersama seorang lelaki tampan.

"Apa kau sudah mendapatkan semua harta nya?." Tanya lelaki itu kepada Seul-Hee. Seul-Hee meneguk minumannya, dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Saat terjadi masalah dalam hubungannya dan Ji-Han, dia sering keluar rumah dan aku memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil uang, emas batangan, dan juga sertifikat rumah nya." Jelas Seul-Hee. Lelaki itu pun bertepuk tangan sebagai pujian atas kelicikan Seul-Hee. Dia kembali ke sisi Jaehyun, mengambil hati Jaehyun dan menguras harta nya. Benar benar licik. Lelaki yang bersama Seul-Hee adalah Park Geun-hyo, kekasih Seul-Hee yang sesungguhnya.

"Tinggal menunggu Jaehyun hancur.. maka kita akan menikah.." Ujar Geun-hyo.

Geun-hyo memiliki dendam kepada Jaehyun, saat SMA dia pernah dibully oleh teman-teman Jaehyun karena terlahir dari keluarga miskin, dia tidak memiliki teman sama sekali. Ya, Jaehyun memang tidak langsung terlibat dalam pembullyan itu, tapi teman Jaehyun lah yang membully dan membedakannya dengan Jaehyun, dan Geun-hyo pikir Jaehyun lah yang menyuruh mereka.

🌼

"Sun-a!." Panggil Ji-Han. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dikatakan oleh Sun-a, dilihat dari dia yang menghampiri Ji-Han duluan.

"Ada apa?." Tanya Ji-Han. Sun-a menyodorkan ponselnya kepada Ji-Han yang menunjukkan sebuah artikel tentang Jaehyun yang membully Aikawa Maru dan bersikap kasar kepada Ji-Han.

"Apa kau baik baik saja?." Tanya Sun-a khawatir, Ji-Han adalah satu satunya orang yang mau berteman dengan anak miskin seperti nya, bagi nya keselamatan Ji-Han sangat penting dan berharga, Sun-a tidak akan membiarkan Ji-Han disakiti oleh lelaki bejat seperi Jaehyun.

"Aku baik baik saja.." Jawab Ji-Han. Seketika jantung Ji-Han berdegup lebih kencang dari biasanya. Ia khawatir, ia mengkhawatirkan Jaehyun. Dengan cepat dia mencari Jaehyun keluar kelas, bahkan dia membawa ponsel milik Sun-a.

"JAEHYUN!!." Teriak Ji-Han. Dengan perasaan gembira Jaehyun mengangkat kepalanya, memandangi Ji-Han yang kini sudah ada dihadapannya.

"Apa kau sudah tidak ma-." Pertanyaan Jaehyun terpotong saat Ji-Han langsung menunjukkan artikel dari ponsel milik Sun-a.

"T-tapi aku tidak membully nya.." Ucap Jaehyun berharap Ji-Han mempercayai nya. Tentu nya Ji-Han percaya, karena dia melihat sendiri kejadian itu. Memang Jaehyun menarik pergelangan tangannya dengan kasar, tapi dia juga mengerti kalau saat itu Jaehyun dibakar api cemburu.

"Aku mempercayai mu dan aku akan menolong mu.." Balas Ji-Han. Jaehyun pun memeluk Ji-Han erat erat, tanpa mereka berdua sadari, lelaki yang selalu mengirimkan Ji-Han buket bunga dan cokelat sedang memperhatikan mereka berdua, kemudian berlalu begitu saja sambil membawa buket di tangannya.

Setelah merasa Jaehyun berhenti menangis, Ji-Han pun melepaskan pelukan mereka. Dan mengajak Jaehyun untuk ke kelas. Sesampainya di kelas banyak tatapan benci yang dilontarkan kepada Jaehyun, Jaehyun akhirnya tau kenapa tadi pagi banyak orang yang mengatainya pembully, ternyata itu karena artikel itu.

"Jangan takut, aku selalu bersama mu." Bisik Ji-Han. Jaehyun dan Ji-Han pun duduk dibangku mereka masing masing.

Lelaki yang membawa buket untuk Ji-Han tadi berada di rooftop sekarang. Dia mengembalikan buket bunga itu kepada Jungkook.

"Dia bersama Jaehyun lagi?." Tanya Jungkook dan dibalas anggukan oleh lekaki suruhannya itu.

"Berhenti menyukai seseorang yang tak menyukai mu, Jungkook. Itu akan menyakiti diri mu sendiri."

"Setidaknya dia mencintai ku sebagai sahabat. Bagaimana dengan mu?apa ada yang mencintai mu?." Savage Jungkook, membuat lelaki suruhannya itu menghelas nafas jengah.

"Kamu bercanda atau serius dengan pertanyaan mu yang sangat dark tadi? Sungguh, aku sulit membedakan kau ketika bercanda dan serius." Jawab lelaki itu. Jungkook menertawakan dirinya sendiri, apakah wajahnya sedatar itu?sampai sampai semua orang tidak tau dia ketika bercanda atau tidak.

"Berubahlah menjadi lebih hangat, Jung." Timpal lelaki itu kemudian pergi dari sana.

"Ya, hanya kepada Ji-Han.." Gumam Jungkook saat lelaki itu sudah keluar dari rooftop.

Benar, Jungkook lah yang selama ini mengirim buket bunga daisy dan sebungkus coklat kepada Ji-Han, hanya saja dia menyuruh teman nya yang menaruh nya dikelas Ji-Han. Ada saat ketika tidak ada buket bunga di laci meja Ji-Han, itu karena Eunwoo tidak masuk kuliah. Eunwoo adalah teman Jungkook yang selalu menjadi kurir pribadi nya Jungkook, dia selalu mengirimkan buket dan cokelat kepada Ji-Han setiap pagi nya, bahkan dia menjadi bahan gosip di fakultasnya. Hanya karena membalas budi Jungkook, dia harus di fitnah menyukai Ji-Han, padahal dia hanya menjalankan tugas dari Jungkook.

Menyebalkan.

Itu yang selalu disebut Eunwoo setiap melangkahkan kaki ke fakultas nya Ji-Han.

T.B.C

vote nya ayangie. Sorry klo banyak typo hehe

Still With You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang