still with you : 31

33 2 0
                                    

***

Hari ini Ji-Han ke kampus. Ji-Han memutuskan untuk melupakan sejenak perasaan sedih dan rindu. Cukup sulit, tapi ia akan berusaha sebaik mungkin untuk memulai kehidupannya kembali tanpa Jaehyun. Ia akan bersikap seolah dia sekedar penggemar yang ditinggal oleh idolanya. Ya, Ji-Han akan bersikap layaknya penggemar yang sedang kehilangan, dengan begitu ia takkan terlalu sedih. Ji-Han menyadari sesuatu, sejak Jaehyun pergi, Seul-Hee sudah tidak pernah lagi masuk ke kelas ini, disaat Jaehyun sedang mati-matian memperjuangkan nyawanya, Seul-Hee juga tidak ada.

Tuk!

"Minum ini." Jungkook menyodorkan sebotol susu cokelat kepada Ji-Han, juga sebungkus roti lapis.

"Untukku?" tanya Ji-Han.

"Bukan. Untuk bukumu." Ji-Han terkekeh melihat raut wajah kesal Jungkook. Ah, perihal Jungkook yang menyatakan perasaan sedang ia usahakan untuk lupa. Dia tidak ingin menghancurkan persahabatan lama ini dengan menerima perasaan Jungkook.

Ji-Han memakan roti lapis itu dengan sangat lahap. Jungkook yang menyaksikannya senang, akhirnya Ji-Han terlihat hidup, meskipun tidak seceria dulu. Tak bisa dipungkiri, dia sangat merindukan senyuman Ji-Han ini.


"Kau cantik saat tersenyum. Jangan bersedih lagi, ya?" kata Jungkook sambil mengusap kepala Ji-Han.

"Ya. Aku tidak akan pernah sedih kalau ada makanan disekitar ku," balas Ji-Han.

"Aku sudah membuang semua sketsa di gudang atas. Ya ... meskipun sangat melelahkan karena butuh empat kardus untuk menyusun kertas HVS itu," jelas Jungkook.

"Baguslah! Kau tau ... sebenarnya itu sedikit menyeramkan. Bayangkan, setiap hari ada seseorang yang menguntit dan menggambar wajahmu secara diam-diam seperti terobsesi," ungkap Ji-Han.

"Tapi, aku tidak menguntit. Kau sendiri yang mengajakku bertemu," bantah Jungkook.

Ia tidak sudi disamakan dengan penguntit.

"Ah, perkara perasaanku, aku sama sekali bukan ter–"

"Jung, Dosen sudah masuk! Cepat keluar!" Jungkook melirik ke depan. Benar, Dosen sudah masuk.

"Kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa!" Jungkook menggendong tasnya, kemudian berlari keluar dari kelas Ji-Han. Senyuman tipis terukir di wajahnya. Ji-Han nya perlahan kembali dan sembuh dari luka.

Aku akan menunggumu, sampai kapanpun. Karena mencintaimu bukan hanya perkara setia, tapi juga sabar.

***



Bulan berganti bulan, kondisi Ji-Han semakin membaik seiring berjalannya waktu. Dia sudah menjadi ceria, meskipun tidak seperti dulu. Setidaknya, Ji-Han bisa tertawa dengan sangat bebas sekarang. Perlahan ia bisa mengikhlaskan kepergian Jaehyun, meskipun terkadang ia teringat lagi, sebab saat membuka sosial media ... masih banyak orang-orang yang menjadikan dia topik pembicaraan.

Seperti biasa, jika keluarga dari pihak Jungkook mengajak makan bersama, sudah pasti makan di rumah keluarga Ji-Han. Mereka membahas tentang perjodohan Ji-Han dan Jungkook. Mereka berencana mengadakan pertunangan untuk mereka secepat mungkin. Lebih cepat lebih bagus, 'kan?

Still With You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang