Di sinilah Jaehyun, duduk di ruang managernya sembari menundukkan kepalanya.
"Apa benar kau melakukan pembullyan kepada gadis asal Jepang itu?" tanya sang manager.
"Tidak," jawab Taehyung, dia tidak melakukan itu. Dia hanya menyeret gadis itu agar pergi jauh darinya.
"Bisa kau jelaskan apa yang terjadi?" tanya sang manager. Dia sudah menyiapkan kamera, Jaehyun menghadap kamera itu untuk membuat video klarifikasi.
"Halo semua. Aku Jung Jaehyun, aku dituduh melakukan tindakan bully kepada seorang gadis asal Jepang. Aku ingin memberitahu bahwa itu tidak benar, seperti yang kalian tau, aku mempunyai kekasih, saat itu aku tengah berbincang di restoran dengan kekasihku. Tapi tiba-tiba dia datang dan memaksaku agar aku menyukainya, bahkan memaksaku untuk menikahinya. Suasana restoran itu menjadi kacau, karena tidak mau dia membuat pengunjung lainnya merasa tak nyaman, aku pun menariknya untuk menjauh dari sana, mungkin yang terlihat aku sangat kasar, tapi dia hanya drama saat itu, aku yakin! Sebelumnya maafkan aku, pasti kalian kecewa kepadaku. Terimakasih," jelas Jaehyun panjang lebar. Managernya pun menyudahi video itu, dia berencana akan mempublikasikannya sore nanti.
"Untuk saat ini kau absen saja sampai beberapa bulan ke depan," ujar managernya. Jaehyun menganggukkan kepalanya, dia harap seseorang mengerti dirinya.
Dilain tempat, Jungkook duduk di depan rumahnya. Dia baru saja selesai lari pagi, jika biasanya dengan Ji-Han, berbeda dengan saat ini. Ji-Han sama sekali tidak keluar dari rumahnya kecuali saat ada sesuatu yang penting, dia jadi sangat pendiam. Ini membuatnya sedih, bagaimana bisa Ji-Han yang ceria dan petakilan menjadi pendiam dan tertutup?
"Jeon Jungkook!!!" panggilan itu membuyarkan lamunan Jungkook. Jin-Su, dia berlari menghampiri Jungkook dengan nafas terengah-engah. Terkadang Jungkook bingung, bagaimana bisa orang se-konyol Jin-Su bisa jadi direktur di sebuah perusahaan ternama?
"Ada apa?" tanya Jungkook sembari menegak airnya.
"Apa kau tau di mana biksu yang bisa menjauhkan makhluk?" tanya Jin-Su. Jungkook kebingungan, untuk apa seorang biksu? Apa di rumah Ji-Han ada makhluk? Apa itu penyebab Ji-Han menjadi diam setiap hari? Apa gadis itu ketakutan?
"Apa karena itu Ji-Han jadi pendiam?" tanya Jungkook.
"Nah, itu dia! Itu bukan Ji-Han, melainkan makhluk!" jawabnya. Jungkook sempat mempercayai ucapan Jin-Su untuk beberapa detik, hingga akhirnya dia sadar bahwa yang dikatakan oleh Jin-Su adalah omong kosong seperti biasanya.
"Kya, hyeong.., adikmu sedang patah hati, bukan bertukar jiwa dengan makhluk," ujar Jungkook.
"Apa?!!" kaget Jin-Su, suaranya melengking, membuat Jungkook terpaksa menutup telinganya.
"Ck! Kau kenapa selalu berteriak?!" tanya Jungkook. Lama-lama dia bakalan pindah dari perumahan ini, dia tak sanggup untuk menahan lengkingan Jin-Su setiap dia terkejut.
"Hahaha! Sekarang beritahu aku, apa yang membuat Ji-Han patah hati? Dan siapa? Aku akan mematahkan hati orang itu juga," ucap Jin-Su.
"Jaehyun," jawab Jungkook. Jin-Su menyukai topik ini, dia duduk di sebelah Jungkook dan mulai mendengar segala penjelasan Jungkook.
"Kau tau? Dia selingkuh di belakang Ji-Han," ujar Jungkook. Jin-Su menyimak, dia mendengarkan segala penjelasan Jungkook.
"Astaga, untung saja ayah kami tidak merestui mereka," ucap Jin-Su sembari menghela nafas lega. Jungkook berdecih sembari tertawa kecil, ini pertama kalinya Jin-Su melihat Jungkook tertawa.
"Teruslah tertawa bahagia seperti ini, kau tampan jika begitu," ujar Jin-Su. Dia berdiri kemudian meninggalkan Jungkook yang tersenyum tipis. Apa dia jarang tertawa selama ini?
🌼🌼🌼
Ji-Han, gadis bermarga Ko itu memikirkan keadaan Jaehyun. Apa yang dilakukan laki-laki itu? Sedang apa dia sekarang? Apa sudah makan? Apa dia baik-baik saja dengan rumor itu? Ji-Han membuka ponselnya, ia mencari nomor Jaehyun di aplikasi chatting, banyak sekali orang-orang yang mengiriminya pesan. Tapi ada satu pesan yang membuat Ji-Han penasaran, nomor itu tak dikenal, Ji-Han pun membuka pesan tersebut.
+010****: datang ke tempat ini
+010****: [sent maps] -JaehyunJi-Han tersenyum, jadi ini nomor baru Jaehyun? Dan lelaki itu mengajaknya bertemu. Dia sangat senang! Mungkin orang-orang akan beranggapan dia bodoh dan terlalu tergila-gila pada Jaehyun, tapi, ya, begitulah cinta. Cinta hanya membodohi. Ji-Han pun berdiri dan bersiap-siap, setelahnya dia langsung keluar dari rumahnya.
"Kau mau kemana?" tanya Jin-Su yang baru keluar dari rumah Jungkook.
"Menemui Jaehyun," jawab Ji-Han sambil tersenyum. Jin-Su terdiam sejenak, otaknya ngelag tiba-tiba. Jaehyun? Bukankah lelaki itu sedang terkena skandal? Dan juga lelaki itulah yang mempermainkan perasaan adiknya itu. Ini tidak bisa di biarkan!
"Kya! Ko..," Jin-Su terdiam, Ji-Han sudah tidak ada lagi di belakangnya. Secepat itukah dia menghilang?
"Haish! Ini tidak bisa dibiarkan!" gumamnya. Dia kembali lagi ke rumah Jungkook, untungnya Jungkook masih duduk di tempat yang sama.
"Jeon!!" panggil Jin-Su. Jungkook hanya memperhatikan dia yang tengah berlari ke arahnya.
"Apa kau bisa melacak lokasi seseorang melalui nomor telepon?" tanya Jin-Su. Jungkook mengerutkan dahinya, lalu bertanya "Untuk apa?"
"Adikku ingin menemui Jaehyun. Mungkin di rumah Jaehyun? Entahlah! Aku ingin menjemputnya!" jawab Jin-Su. Jungkook menganggukkan kepalanya, dia mengajak Jin-Su masuk ke dalam rumahnya, ralat, kamarnya.
"Tunggu sebentar, Hyeong," ujar Jungkook. Dia mengeluarkan laptopnya dan mulai mengotak-atik di sana, sedangkan Jin-Su hanya memperhatikan, dia tak mengerti ini semua.
"Hyeong, Ji-Han menuju perbatasan Myeong-dong. Itu jauh dari sini, bagaimana?" tanya Jungkook. Jin-Su membelalakkan matanya, untuk apa adiknya ke sana?
"Bukankah di perbatasan itu minim penduduk? Aku khawatir Jaehyun melakukan hal yang tidak-tidak kepada Ji-Han," ujar Jin-Su khawatir.
"Ayo menyusulnya!" ajak Jungkook. Jin-Su setuju, mereka berdua pun keluar dari rumah Jungkook.
"Naik mobilku saja," ujar Jungkook. Jin-Su menganggukkan kepalanya, ia menerima kontak mobil yang dilemparkan Jungkook kepadanya. Lalu masuk ke mobil Jungkook dan menyalakannya, saat Jungkook sudah masuk di kursi penumpang bagian depan, dia pun melajukan mobil Jungkook. Bibi yang melihat itupun juga buru-buru membukakan pagar lebar-lebar agar mereka bisa keluar.
***
hi! apa kabareuuu???
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You [END]
FanfictionJungkook, lelaki 24 tahun itu berjuang agar perempuan yang dijodohkan dengannya mencintai nya, sekaligus berjuang agar perjodohan mereka tetap berlangsung. Ji-Han, gadis itu adalah perempuan yang dijodohkan dengan Jungkook, berbalik dengan Jungkook...