Chapter 27
Balas Dendam?
🌸🌸🌸Cuaca di negara tropis pada siang hari pasti sudah sangat dipahami oleh masyarakatnya. Terik matahari yang benar-benar menyengat kulit sebenarnya bisa dimaklumi tapi mungkin ada sedikit pengecualian pada hari ini.
Airin berjalan dipersimpangan terus menggerutu kesal dengan cuaca hari ini yang begitu panas. Kulitnya seakan terbakar. Memang, Indonesia adalah negara tropis tapi sepertinya hari ini sedikit berlebihan atau mungkin sangat berlebihan. Matahari seperti berada benar-benar diatas kepala Airin.
Gadis itu semakin menggerutu saat menemukan ponselnya kini tidak memiliki battery sama sekali. Airin mengedarkan pandangannya saat berada di luar gedung sekolah melihat tempat atau pohon yang bisa digunakan untuk berteduh namun tiba-tiba entah dari mana Joo Ril sudah berdiri disebelahnya, tangan cowok itu seakan menjadi tempat berteduh Airin dari silaunya matahari, tubuh kekarnya yang dibaluti seragam benar-benar bisa menghalangi matahari. Airin mendongak dengan sedikit memicingkan matanya.
"Aku gak nyangka Indonesia sepanas ini." Joo Ril berargumen namun sama sekali tidak mendapatkan respon dari Airin, gadis itu sibuk menatap Joo Ril yang berada disampingnya. "Kenapa?" Lanjutnya saat menyadari gadis disampingnya terlihat tak berekspresi.
Airin menggeleng dan langsung melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan Joo Ril yang kini memandangnya dari belakang. Jujur ia masih ingin menikmati waktu me timenya pada hari ini, tanpa gangguan Joo Ril. Lagi pula, entah kenapa mood Airin pada hari ini sangat buruk, ditambah lagi pikirannya selalu tertuju pada Railly yang entah kenapa absen selama dua hari. Pesannya pun tak kunjung dibalas.
Joo Rik kembali melangkah, tak susah baginya untuk menyamakan langkahnya dengan Airin. Dan lagi-lagi, cowok itu memayungi Airin. Kali ini dengan jas almamaternya.
Kening Airin mengerut. Pandangannya terhadap Joo Ril kini semakin aneh, bahkan keningnya tertaut saat memandang Joo Ril. Tumben kali ini cowok menyembalkan itu memperlakukan Airin layaknya wanita, biasanya cowok itu malah yang akan menyusahkan dan bahkan membuat Airin menderita.
"Kenapa? ada yang aneh?" Joo Ril angkat bicara saat menyadari tatapan Airin. Gadis itu tidak risih tetapi tingkah aneh Joo Ril yang seperti ini membuatnya merasa takut.
Airin kembali melangkah diikuti Joo Ril disampingnya. Gadis itu masih membatin hingga membuat langkahnya terhenti begitupun dengan cowok yang ada disampingnya.
Airin meletakan almamater Joo Ril dipunggungnya lalu mengulurkan tangannya menyentuh dahi cowok itu.
Airin menggeleng, raut wajahnya menunjukan ekspresi iba. "Panas panas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle [Unpublish]
Teen FictionSetelah menganggap bahwa Study tour ke Negeri Gingseng Korea adalah hadiah ulang tahun yang diberikan Tuhan kepadanya. Entah kenapa sekarang Airin malah merasa bahwa ini bukanlah hadiah tapi hukuman. Beberapa hari yang lalu ia tertinggal oleh rombon...