Chapter 14

221 52 30
                                    

Chapter 14 :Kencan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 14 :
Kencan?

-------------------------------------
Kalo commentnya sampai 25+ aku bakalan buat vidio ending episode buat chapter 11-15.

Gimana setuju?

Kalo setuju komen yang banyak yuk hehe😁

Selamat membaca
-------------------------------------

🌸🌸🌸

Jarum jam seakan mengejar langkah Kiran untuk semakin melangkah lebih cepat untuk keluar dari rumah. Kiran menarik pintu utama rumahnya dan berpamitan pada Inah-pembantu rumah tangganya. Kiran melirik jam dipergelangan tangannya.

06.30

Mungkin bagi siswa lain jam seperti ini belum dikatakan terlambat mengingat jam masuk kelas adalah jam 07.15 sedangkan jarak dari rumah Kiran untuk kesekolah hanya membutuhkan waktu lima belas menit dengan menggunakan bus. Kiran masih memiliki tiga puluh menit lebih. Dan yang menjadi masalah adalah Kiran tidak suka sampai saat keadaan sekolah sudah ramai dan penuh dengan anak-anak dikoridor. Pasti, saat mereka melihat Kiran ada hal yang menyakitkan akan kembali terdengar.

Kiran melangkahkan kakinya keluar pagar, namun tiba-tiba ia terhenti saat mendengar bunyi yang cukup membuat perhatiannya teralihkan.

Rumah yang tepat berada di samping rumahnya. Kaizaro, rumah cowok itu terdengar bentakan dari dalam sana. Kiran hanya berdiri didepan pagar rumah Kaizaro memandangi jendela besar yang ada disamping pintu utama. Gorden yang tidak begitu tebal menampakan bayangan dua orang yang mungkin Kaizaro dan ayahnya.

Kiran menutup matanya tersentak saat terdengar suara yang seperti sebuah tamparan dan bayangan yang cocok dengan apa yang menjadi dugaannya. Kiran menatap bayangan itu dan sesaat kemudian ia menggeleng dan menarik napas sedikit sesak. Kiran menggeleng, tidak sepatutnya ia melihat semua ini.

Baru saja ingin melangkahkan kakinya, suara pintu itu terbuka membuat Kiran langsung melihat mata Kaizaro yang juga menatapnya. Tatapan cowok itu tanpak terkejut melihat Kiran yang kini menatapnya. Satu detik Kiran memandang Kaizaro dan langsung memalingkan wajahnya. Ia beranjak dari tempat itu dengan langkah yang lebar dan sengaja dipercepat.

Kiran memperbaiki letak kacamatanya yang sedikit melorot. Ia tampak memikirkan sesuatu yang mengganjal dibenaknya. Jujur, ia tidak enak karena ketahuan menatapi rumah Kaizaro seperti seorang penguntit.

Kiran kembali melirik jam tangannya dengan pasrah. Sudah pasti sekarang koridor telah ramai. Ia harus bersiap mendengarkan bisikan dan bahkan tuduhan secara terang-terangan dari siswa siswi disekolah.

Miracle [Unpublish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang