Chapter 22 :
Lingkaran Merah🌸🌸🌸
Airin menopang dagunya diatas kasur. Memerhatikan Railly yang tengah sibuk membaca buku komiknya di bawah sana. Gadis itu tampak tenggelam dalam imajinasinya saat ini dan hal itu membuat Airin berdecak kesal.
"Sebenarnya lo ngajak gue ke rumah lo buat apa sih?"
Airin menunggu jawaban namun nyatanya hening. Railly bahkan tak memandang Airin saat gadis itu berbicara.
"Heh bego! Gue lagi ngomong didenger kek!"
Airin merampas komik dari tangan Railly membuat gadis itu berdecak kesal. Airin mengangkat tangannya lebih tinggi saat tangan Railly bergerak mengambil kembali kepunyaannya namun sayangnya, posisi Airin yang ada di atas kasur tampaknya tidak dapat membuat Railly yang tidur dilantai bisa menjangkaunya.
"Ganggu banget sih!"
Airin menjulurkan lidahnya dan memandang buku komik yang kini berada di genggamannya. Dari sampul buku saja kulit Airin sudah meremang, apalagi saat gadis itu membaca judul buku dan membuka sekilas tiap halaman yang menunjukan betapa mengerikannya buku itu.
"Ngapain sih hobinya baca yang kayak begituan." Airin bergidik ngeri dan melempar buku itu disembarang arah. Yang terpenting, Railly tidak bisa menjangkaunya. Airin tahu, jika punggung Railly sudah tertempel dengan dinginnya lantai, gadis itu pasti sudah tidak memiliki niat untuk beranjak.
Airin mengubah posisinya, kini ia tidur terlentang membiarkan rambut panjangnya terjuntai menyentuh lantai.
"Ly,"
"Hmm?"
Airin mengigit bibirnya, menimbang untuk mengatakan hal yang ada dipikirannya atau tidak.
"Emm," satu napas dihembuskan dengan kasar. "Nggak jadi deh."
"Ih, nyebelin banget sih." Railly mencibir. Gadis itu menghimpit rambut Airin yang terjuntai ke lantai dengan jempol dan telunjuk kakinya seraya mengancam. "Bilang atau gue botakin pala lo!"
Tak ada jawaban lantas membuat Railly tak segan menarik rambut Airin dengan jari kakinya membuat gadis itu memekik.
"Sabar yaampun, gue juga lagi mikir mau mulai dari mana."
"Alay banget sih tinggal bilang doang intinya apa."
Airin menatap langit-langit kamar dan beberapa detik kemudian ia merubah posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle [Unpublish]
Teen FictionSetelah menganggap bahwa Study tour ke Negeri Gingseng Korea adalah hadiah ulang tahun yang diberikan Tuhan kepadanya. Entah kenapa sekarang Airin malah merasa bahwa ini bukanlah hadiah tapi hukuman. Beberapa hari yang lalu ia tertinggal oleh rombon...