Chapter 17 :
Cold night
🌸🌸🌸Airin melipat baju terakhirnya dan membuang kepenatan dengan napas panjangnya. Bukannya hari ini harusnya ia senang? Besok pesawatnya dan Joo Ril akan segerah berangkat kenegerinya tercinta.
Airin menjelajahi setiap sudut ruangan apartemen Joo Ril. Ia berdecak, pasti ia akan merindukan tempat ini.
Mata Airin terus menjelajahi setiap ruangan hingga matanya terhenti pada jarum jam yang kini menunjukan pukul enam tepat. Airin melirik pintu kamar Joo Ril yang terbuka lebar memperlihatkan sang pemilik kamar yang masih tertidur pulas diatas ranjangnya.
Katanya mau jadi siswa rajin. Cih! Airin mencibir dan bangkit berdiri, melangkah masuk kedalam kamar Joo Ril.
Gadis itu menggeleng prihatin dan menatap Joo Ril dengan mata yang sedikit cipit.
"Wey!" Airin mengguncang punggung Joo Ril dengan kakinya. Ya, perbuatan Airin memang kurang ajar tapi ia sudah tidak memusingkannya lagi. Mereka tidak tahu apa alasannya tapi, sejak kejadian tiga hari lalu hubungan mereka lebih terlihat seperti sepasang teman. Emm, teman dekat mungkin?
Sejak hari dimana mereka merayakan perpisahan itu, Airin sudah lebih leluasa membalas hujatan menyebalkan dari Joo Ril begitupun sebaliknya, Joo Ril sepertinya suara menyebalkan dari mulut Airin sudah terbiasa ditelinganya. Tapi lucunya, walaupun sering membantah dan mengumpat Joo Ril secara terang-terangan, Airin tetap saja mengikuti perintah Joo Ril.
Seperti saat ini. Semalam, tepatnya sebelum mereka tidur Joo Ril sempat berpesan untuk membangunkannya lebih awal karena akan pergi kesekolah seperti siswa pada umumnya.
"Oyy! Bangun bangun bangun!" Airin terus mengguncang badan cowok itu namun sayangnya, Joo Ril hanya mengerang dan kembali menutup matanya saat ia menemukan Airin berdiri dihadapannya.
Merasa usahanya tidak berhasil Airin marampas bantal yang ada dipelukan Joo Ril dan memukul cowok itu dengan benda itu.
"Bangun nggak?! Bangun nggak?!"
"Arhh!!! iya iyaa aku bangun!" Joo Ril kini membuka matanya seutuhnya dan memandang kesal kearah Airin.
Cowok itu bangkit berdiri dan melirik Airin lalu berjalan menuju kamar mandinya. Airin masih setia memandangi cowok itu hingga ia hilang dibalik pintu. Airin berniat untuk beranjak dari kamar itu namun langkahnya terhenti saat ia mendengar decitan pintu yang kembali terbuka dengan perlahan sepertinya cowok itu tidak mengunci pintunya dengan benar dan betapa kesalnya Airin yang menemukan Joo Ril kini duduk diatas kloset tertutup sambil memejam.
Yap! Ia kembali tertidur. Di atas kloset.
Airin berkecak pinggang dan menghembuskan napas kesalnya. Dasar cowok pemalas!
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle [Unpublish]
Novela JuvenilSetelah menganggap bahwa Study tour ke Negeri Gingseng Korea adalah hadiah ulang tahun yang diberikan Tuhan kepadanya. Entah kenapa sekarang Airin malah merasa bahwa ini bukanlah hadiah tapi hukuman. Beberapa hari yang lalu ia tertinggal oleh rombon...