"Selamat pagi Asahi, tumben bengong pagi pagi biasa juga gambar kaya biasanya" sapa seseorang memudarkan lamunan Asahi, yang melamun menoleh kearah sahabatnya itu.
"Jae, gue bingung" ucap Asahi, pria bernama Yoon Jaehyuk pun memasang raut wajah bingung "Kenapa? Cerita aja sama gue Sa" tawar Jaehyuk.
"Kak Yoshi kasih aku pilihan lagi, nginep dirumah kak Jaemin atau nginep dirumah kak Jeno, tapi aku bingung mau pilih yang mana" jelas Asahi, Jaehyuk hanya mengangguk. Waktu mereka kelas 10 Asahi juga pernah dikasih pilihan seperti ini, tapi diantara Jihoon dan Junkyu, Asahi memilih Junkyu karena ada Mashiho.
"Lo lebih deket kesiapa?" tanya Jaehyuk, Asahi memikirkan itu dari tadi, pasalnya Asahi dan mereka sama sama dekat. Tidak ada yang lebih dekat.
"Gak tau, menurut kamu aku mending pilih siapa?" balik tanya Asahi, sekarang giliran Jaehyuk yang berfikir. Kalau menginap dirumah Jeno, Asahi pasti akan terus mendengar keributan karena Jeno dan pacarnya bertengkar soal hal sepele serta keuwuan mereka berdua. Kalau dirumah Jaemin, Haechan pasti akan terus meng-unyel unyel pipinya Asahi sekaligus pertengkaran ringan Jaemin dan Haechan.
"Gak tau, negatif positifnya sama" jawab Jaehyuk, ah, pasti kalian bingung kenapa Asahi disuruh menginapkan?
Jadi, nanti siang Yoshi akan kembali ke Jepang untuk seminggu kedepan, mengurus pamannya di Jepang. Biasanya Yoshi ke Jepang setahun sekali, jika dihari sekolah mana dia tidak akan mengajak Asahi lalu dititipkan ke teman temannya. Hanya ke beberapa teman seperti Jihoon, Junkyu, Jeno atau Jaemin. Kenapa tidak Haruto? Jawabannya simpel, takut Haruto macam macamin Asahi.
"Lo tahun kemaren nginep dirumah kak Junkyukan? Nah Kak Junkyu kan lebih deket ke kak Jaemin jadi lo nanti nginep dirumah Kak Jaemin tiga hari, terus tiga hati sisanya lo dirumah Kak Jeno" saran Jaehyuk, walupun ribet tapi ya sudahlah.
"Tapi aku males liat kak Jeno sama kak Renjun berantem, jadi kak Jaemin aja deh" balas Asahi
Jeno, sahabat Yoshi sejak SMP. Jeno memiliki kekasih bernama Renjun, orang China. Renjun juga dekat dengan Yoshi dan Asahi, tak jarang mereka berdua menumpang makan dirumah Yoshi karena tidak ada makanan.
"Yaudah kalo gitu, ayo masuk kelas" ajak Jaehyuk, Asahi hanya menurut. Tangan mungilnya digenggam oleh Jaehyuk, itu sudah biasa.
Sementara Haruto dan Jeongwoo baru saja menaruh tasnya dikelas, mereka belum telat masih ada tiga menit sebelum bell masuk. Coba saja kalau Jeongwoo semalam tidak mengajaknya bermain game hingga subuh, mungkin dari tadi Haruto udah sama Asahi.
"Lo sih woo, Asahi udah masuk duluan kan sama Jaehyuk" Haruto sedikit kesal, semua rencana yang sudah dia atur hari ini gagal.
"Kenapa gue sih? Lo juga salah ye, mending kak Sahi sama gue aja kalo gitu!" balas Jeong woo, Haruto tak menggubris ucapan Jeongwoo.
Kring!...
Bell masuk sudah berbunyi, siswa kelas 10 IPA 2 kini duduk rapih dimeja. Tak lama seorang guru dengan kemeja putih datang membawa beberapa buku, Haruto yakin itu adalah buku tugas yang dikumpulkan waktu itu.
"Selamat pagi murid murid gak tau diri!" sapa sang guru
"Pagi juga pak julid!" jawab warga kelas serempak, dengan senyum julid sang guru, dia meletakkan buku buku itu dimeja.
"Ok, ha—"
"Pak izin bolos! Ayo woo!" izin Haruto lalu menarik Jeongwoo keluar kelas, sang guru dan ketua kelas tidak kaget dengan tindakan Haruto tersebut.
"Haru! Kaburnya ke rooftop aja, jangan ke kantin ada guru lagi makan!" balas teriakkan guru itu
"Siap Pak Kim Julid Doyoung!" ucap mereka bersama, Haruto dan Jeongwoo segera berlari kearah tangga rooftop sebelum ketahuan.
Kim Doyoung, guru julid, tegas dan kadang mereka dukung muridnya kalo mau bolos. Itupun tergantung mood, kalo mood bagus maka seperti tadi, muridnya dizinkan bolos.
Haruto dan Jeongwoo sudah sampai dirooftop, mereka langsung mendudukkan dirinya kebangkitan yang ada disana. Haruto benar benar lagi tidak mood untuk belajar, dia merindukan Asahi.
"Eh to, lo kenapa sih? Gue ga mau bolos hari ini, nanti kalo gue diomelin sama kang julid itu gimana? Omel Jeongwoo, kang julid yang dimaksud adalah Jihoon.
"Bilang aja nemenin Haruto" jawabnya simpel
"Heh! Lo kira bang Jihoon gitu aja bakal maafin gue gitu aja?! Ya enggak lah To!" bener deh, Jeongwoo sekarang udah emosi, dia takut kalo gak bisa main game lagi karena fasilitasbya disita.
"Bilang sama bang Jihoon kaya gini, tenang bang nilai gue aman pak Doyoung ngizinin kok" jelas Haruto
"Iya si, tapi tetep aja Hartono gue bakal diomelin" ya kalau Haruto kan gak ketemu ortunya langsung, sama si Jeongwoo juga tapi dia ketemu kakaknya langsung jadi diomelinnya secara langsung gak lewat talpon.
"Woo, gue kesini mau menghirup udara segar, bukan denger omelan lo" balas omel Haruto
"Iya dah Watanabe Haruto, lo hirup dah tuh udara segar, buat otak lo terbuka terus bisa cepet dapet jalan gimana caranya balikan sama kak Asahi sebelum gue tikung"
•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•