Satu minggu lebih berlalu, Asahi dan Haruto baik baik saja. Begitupun juga dengan yang lainnya, semua berjalan dengan aman dan lancar. Namun, Haruto dan Asahi masih saja belum bersama. Entah sampai kapan mereka akan memastikan status mereka.
Asahi duduk di salah satu kursi diruang guru, tadi ia di panggil oleh salah satu gurunya, namun guru itu tidak terlihat diruang guru. Apa Asahi dikerjai? Masa iya, seorang guru membohongi muridnya, dia tidak boleh berburuk sangka.
Ruang guru sudah hampir penuh, namun guru yang tadi memanggil Asahi belum juga datang. Dia tidak mau berburuk sangka, tapi apa mungkin dia salah tempat? Sangat jelas tertulis nama 'Nakamoto Yuta' pada meja guru itu.
"Maaf Asahi, tadi saya harus pulang dulu" tiba tiba guru bernama Nakamoto Yuta itu masuk dengan map di tangannya.
"Gapapa, pak"
"Jadi, saya memanggil kamu kesini untuk bertanya sesuatu sama kamu" ucap nya, Yuta.
"Apa pak?"
"Sekolah ini ada project grup vocal, jika kamu mau, kamu bisa menandatangani project ini" Yuta memberikan map itu pada Asahi.
"Dibaca terlebih dahulu dan pahami, setelah itu ambil keputusan dan besok saya tunggu berkas itu kembali. Sekarang kamu bisa pergi, ikuti pelajaran dengan baik" kata pak Yuta, Asahi mengangguk dan pamit.
-
Asahi menghela nafasnya, dia membaca dua kertas itu dengan baik dan memahaminya. Sekarang dia bingung, dia ingin ikut tapi dia malas. Tapi kalau tidak ikut, ini adalah kesempatan terakhir untuk nya sebelum dia naik ke kelas 12. Jadi, dia harus bagaimana sekarang.
"Apa Sahi ikut aja ya? Lagian, kak Yoshi juga tahun kemarin ikut grup rap kan? Harusnya Sahi gapapa dong ikut project grup vocal" ucapnya memandangi kertas itu.
Tanpa berfikir lagi, Asahi langsung mengambil pulpen dan menandatangani surat project itu. Dan kini, dia resmi menjadi anggota project itu. Dan dia yakin, tidak akan menyesal mengikutinya.
-
"Jeongwoo, beliin gue nasi goreng ke kantin sana" suruh Haruto yang sibuk dengan ponselnya.
"Gue bukan babu lo"
"Tolongin Woo, gue lagi sibuk nih" bujuk Haruto
"Lo cuma main game kan? Jadi artinya, lo gak sesibuk itu dan lo bisa beli makan sendiri" balas Jeongwoo.
"Tega lo ya Woo, gue kan Sa—"
"HARUTO!! GILA WOYY! LO TAU GAK SIH TADI GUE LIAT APA?! LO HARUS TAU SIH" ucap Junhyeok menghampiri Haruto.
"Kenapa?"
"Ini ini ini, lo harus liat foto ini"
Haruto melihat foto itu, lalu menghela nafasnya. "Gue kira apaan, bikin kaget aja lo".
"Ck. Ini, nasi goreng buat lo dari Asay—"
"Asahi." potong Jeongwoo
"Ok, fine. Cuma kalian sama kak J—"
"Jaehyuk." potong Haruto lagi
"Iya, yang cuma bisa manggil kak Asahi pake 'Asayang' cuma kalian kalian aja, dan yang bisa manggil kak Jaehyuk pake 'kak Jae'. I'm fine, it's ok" ucapnya mulai mendrama.
Memang sejak malam itu, mereka menjadi dekat. Kesalahan pahaman sudah tidak ada, semua sudah diselesaikan.
"Drama lo"
"Gapapa, Jeongwoo juga sering. Sekarang, lo makan nih nasi goreng bikinan Asahi yang langsung dia sendiri" Junhyeok menaruh kotak nasi didepan Haruto.
"Makasih, kenapa Asahi gak kasih sendiri?" tanya Haruto
"Dia sibuk."
"Si— Yee, malah kabur dia"
•
•
•Jam menunjukkan pukul lima lebih, Asahi baru saja keluar kelas. Dia segera berlari ke arah toilet dan mengeluarkan baju baju yang dia bawa dari rumah. Dengan cepat, dia mengganti bajunya dengan kemeja dan vest dan celana hitam panjang.
Setelah itu, Asahi pergi ke rooftop.
Sebelum membuka pintu rooftop, Asahi mengatur nafasnya terlebih dahulu. Mencoba menenangkan suasana hatinya, dan merapihkan sedikit bajunya.
Pintu rooftop terbuka, dia sana sudah ada Haruto yang dari tadi menunggu Asahi. "Udah nunggu lama ya?" tanya Asahi, Haruto berbalik badan dan tersenyum.
"Gak kok, kenapa kak Sahi minta ketemuan disini?"
Asahi mendekati Haruto, "Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tapi aku takut kamu tersinggung sama tindakan aku ini" jawab Asahi.
"Kenapa kak? Gapapa, aku gak bakal tersinggung" balas Haruto. Tapi tetap saja, Asahi tidak bisa tenang.
"Haru... Haru ma—" Asahi menjeda ucapannya, dan membuat Haruto menunggu.
"Mau apa?"
"Haru mau gak—" lagi lagi Asahi menjeda ucapannya, apa mungkin cara yang mereka usulkan akan berhasil?
"Apa kak? Jangan buat aku penasaran"
Asahi menghela nafasnya, dia harus bisa, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dia, dia takut.
"Kak ke—"
"Kamu mau kan balikan sama aku?" Asahi mengucapkan kalimat itu dengan cepat, Haruto cukup terkejut. Lalu tertawa pelan karena melihat tingkah Asahi.
"Gemes" Haruto mengusak rambut Asahi
"Kok ketawa?" tanya Asahi
"Kamu takut ya? Takut aku diambil orang? Gak akan ada yang bisa ambil aku dari kamu, cuma kamu yang bisa maling hati aku" jawab Haruto. Asahi tersenyum malu.
"Jadi?"
"Jadi, kita pacaran lagi dan bulan depan nikah" ucap Haruto mendapat tatapan tajam dari Asahi.
"Bercanda kak"
"Haru gak tersinggung kan?" tanya Asahi
"Gak kok kok, jangan khawatir" jawab Haruto.
"Sekarang kita udah pacaran lagi, kamu mau kemana?" tanya Haruto
"Kerumah aja, ngantuk"
"Lho? Kok gitu?"
"Asahi kurang tidur semalem karna mikirin ini, jadi sekarang ayo temanin Asahi tidur" ucap Asahi dengan wajah yang memang terlihat ngantuk.
"Yaudah, ayo kita pulang" ajak Haruto menggenggam tangan mungil Asahi. Dan mereka pergi dari rooftop.
•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•
End.
Ok, akhirnya End juga. Gw tau End nya gak kece, dan gw udah berusaha buat kece mungkin tapi susah. End nya gak banget, Brok. Jangan terlalu berharap sama saya..
Gw mau bilang makasih buat kalian yang udah baca cerita ini dari awal sampe akhir, buat yang vote dan coment, buat yang udah mampir ke book ini.
Gw emang gak se bagus penulis lain, tapi setidak nya gw udah berusaha. Gw tau ini kurang / bahkan gak nge feel, tapi gw juga udah berusaha. Mungkin untuk beberapa pembaca berita ini gak jelas, gak nge feel dan lain lain. Ya, menurut gw juga gitu.
Makasih buat kalian yang usah mau ngehargai book ini.
Maaf kalau ada kata kata, atau apapun itu yang menyinggung kalian, atau kata kata yang buruk. Saya sama sekali tidak sengaja.
# Buat semua yang ada disini, tidak ada hal yang bersangkut pautnya dengan real life pada cast yang berada disini. Ini semua murni hanya khayalan penulis. Saya meminta maaf jika ada yang tersinggung dari apa yang saya tulis, saya tidak ada maksud menyinggung siapapun. Dan saya berterimakasih lagi pada kelian yang sudah membaca cerita saya #
Bye bye