"Kenapa baru kasih tau gue sekarang?! Kenapa Jaem?! Lo taukan apa yang pernah Asahi alamin dulu?! Kalo sampe dia diculik lagi gimana?! Untungnya cuma luka tapi luka itu belom tentu gak ada efek samping!" omel Yoshi ketika dia tau kalau adiknya itu terjatuh dari atas atv dan terguling kebawah, bahkan ada luka dikepala Asahi. Dia sangat marah, Asahi yang melihat kakaknya marah hanya bisa menahan takut ditengah Jaemin dan Jihoon. Ternyata Jaemin dan Jihoon, bukan Junkyu.
"Sorry, gue gak mau urusan lo diJepang malah jadi berantakan karena kecerobohan kita" kata maaf kesekian kalinya dari mereka, mereka benar benar menyesal karena meninggalkan Asahi dengan Haruto.
Bagi mereka, Asahi adalah adik mereka. Lebih disayang dari pada adik kandung mereka, terlebih yang tidak punya adik. Asahi itu berbeda, sangat sangat berbeda.
"Gapapa, tapi gue mohon jauhin Asahi dari Haruto, jangan biarin anak itu nyentuh Asahi lagi." final Yoshi masuk kedalam kamar lalu mereka dobrak pintu dengan keras. Mereka bertiga kaget, Asahi takut, dia mau pergi aja dari rumah.
"Hiks.. kok kak Yoshi marah banget? padahal kan sekarang Sahi g-gapapa kak.." tangisan Asahi kini mulai pecah, Jihoon langsung memeluk Asahi, dia tidak tega melihat Asahi ketakutan karena kakaknya sendiri.
"Yoshi cuma trauma Sa, udah jangan nangis, dia gak mau kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi. Walaupun emang lo beda ibu sama dia, tapi kalian satu ayah Sa, lo adik satu satunya Yoshi. Dia gak punya siapa-siapa lagi selain lo Sa, udah ya jangan nangis" jelas Jaemin, Asahi mengangguk, walau dia masih menangis.
Yoshi memang kakak kandung Asahi, tapi mereka beda ibu. Dan ibu Yoshi lebih memilih anaknya memakai marganya, dan itu di setujui oleh sang ayah.
"Sahi mau ikut kak Ji, Sahi mau sama Jeongwoo, disana ada Jae juga kan kak?" tanya Asahi
"Iya, ada Jeongwoo, Jaehyuk sama Hyunsuk, Asahi mau disana? Mau ginep?"
"Iya kak, maaf ya tadi kak Yoshi marahin kalian" maafnya atas nama kakaknya. Dia tidak enak dengan Jihoon dan Jaemin, karena ulahnya mereka kena imbasnya. Asahi yang bersalah disini, bukan Haruto dan yang lainnya.
"Gapapa" balas Jaemin
"Tapi lain kali, Asahi jangan ngotot kaya gitu okay?"
Asahi hanya membalas dengan anggukan, dia merasa sangat bersalah, dia harus minta maaf besok dengan semua orang yang terlibat terutama Haruto. Tapi pasti Jaemin dan Jihoon akan menuruti perintah Yoshi utnuk menjauhkan Asahi dan Haruto, kasian Haruto.
"Yaudah, ayo kita berangkat"
•
•
•"Cup cup Sahi jangan nangis lagi.. Nanti Cio ikut sedih" ucap Mashiho menenangkan Asahi.
"Hiks.. Kak Yoshi jahat Mashi, kak Yoshi udah gak sayang sama Sahi lagi"
Mashiho udah gak bisa ngapa ngapain lagi, sudah lebih dari dua menit Mashiho menenangkan Asahi. Yoshi ini terlalu khawatir soal Asahi, sampai mau memisahkan adiknya dengan sang kekasih hati. Mantan maksudnya.
"Stt, masih ada yang lain, Haruto cuma ganteng doang, kak Kyu juga ganteng, kak Ji juga ganteng" kata Mashiho lagi, memang harus diakui banyak yang ganteng. Gak hanya Haruto doang, Asahi gamonin Haruto. Padahal kalo dia mau, banyak yang ngantri.
"I-iya juga sih, tapi Sahi maunya Haru"
"Astaga, lo waktu itu gak mau sekarang mau balikan, apa mau lo Asahi, istighfar nak" Mashiho sudah lelah dengan Asahi, ada ya orang kaya dia. Polos, gak polos polos amat suka bikin emosi tapi gak bisa karna terlalu cute dan jailnya kalo kambuh ya Tuhan bikin pusing 10 keliling.g canda.
"Yaudah, Asahi jalanin dulu ya sayang, nanti kalo sanggup di sanggup sanggupin aja, sekarang anda pulang ya?" ucap Mashiho sedikit mengusir
"Sahi diusir? Yaudah, bye bye Mashi" balas Asahi keluar dari rumah itu, Mashiho dadah dadah kearah Asahi dan tersenyum ramah.
Astaga Asahi, gue bercanda dia beneran, heran gue
Beberapa menit berlalu, Asahi seperti gelandangan sekarang. Berjalan jalan sendiri tanpa tujuan, dari tadi banyak yang liatin Asahi. Mau nolongin tapi disangka orang gila sama mereka, Asahi tau kok dia diliatin.
"Apa Sahi ke rumah Haru aja ya?" menolognya
Akhirnya Asahi memutuskan untuk pergi ke rumah Haruto, selagi Yoshi gak liat, itulah kesempatan untuk Asahi. Bandel? Emang, Asahi emang bandel, buktinya sekarang dia kabur dari Yoshi dan kawannya.
"Woy! Lo ngapain anjir disini dah kaya gelandangan?!" teriak seorang gadis disekolah tadi menaiki motor CBR
"Gausah ngagetin!" balas teriak Asahi
"Yaudah sih maap, lo ngapa disini sendiri? Diusir sama Yoshi lo hah?" tanya gadis itu
"Gak, kabur lebih tepatnya" jawab Asahi santai
"Buset, triplek kabur dari rumah, ke rumah gue aja yok? Mau kaga? Lo bebas mau ngapain aja" tawarnya
"Boleh tuh, ayolah, tapi motor Sahi yang bawa ya?"
"Apapun buat lo, cepet naek" ujarnya, Asahi menaiki motor CBR itu, lalu melakukannya bak sedang balapan.
Asahi gak bisa bawa motor? Bisa, dia belajar motor bareng Shin Ryujin, teman yang sekarang lagi dia boncengin. Tentunya secara diam diam, kalau Yoshida tau habis riwayat mereka berdua. Asal kalian tau, Asahi itu bisa aja berubah. Kadang dia bakal menjadi seseorang yang bandel, kadang menjadi orang yang imut, itu semua tergantung mood. Sekarang moodnya lagi jelek, jadilah seorang Hamada Asahi yang nakal.
"Woy! Gila lo! Kalo mau mati jangan ngajak ngajak anjir" teriak Ryujin, Asahi bodoamat. Seru.
Beberapa menit berlalu, sampai dirumah sederhana Ryujin yang terlihat sangat aesthetic itu. Ryujin turun dari motor diikuti Asahi, untung gak ada yang mabok.
"Gila lo Sa, imut, cantik, ganteng, bisa nyeremin juga ternyata, buset gue syok banget" ujarnya, padahal sudah dua tahun Asahi bareng dia. Dan dia juga yang udah bikin Asahi kaya gini.
"Bacot, ayo masuk"
•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•
mwehehe, anjay, astaghfirullah, Asahi itu.. Ya gitu. Mengoghey.
mencoba untuk ngetik sewaras mungkin, tapi tetep gak bisa. Ngerti gak? Gak? Yasudah