ꗃ Chapter 14

581 91 25
                                    

Pagi sudah tiba, Asahi berangkat dari rumah Ryujin dan tentunya bareng Ryujin. Karena Ryujin punya dua motor CBR, Asahi pinjem dulu buat beberapa hari. Dan juga untuk beberapa hari kedepan Asahi mutusin buat nginep dirumah temen lamanya itu, Shin Ryujin.

Asahi dan Ryujin udah temenan dari SMP kelas 3, tak heran kalau mereka dekat. Walaupun lebih dulu Mashiho, Asahi lebih akrab dengan Ryujin waktu SMP. Sekarang dengan Mashiho, karena Ryujin memilih misah dengan Asahi. Tapi tetap berteman baik.

Asahi sudah pakai seragam lengkap, bagitu juga dengan Ryujin. Asahi punya satu seragam cadangan dirumah Ryujin, bekas nginep waktu kelas 1 SMA. Masih muat.

"Nih Sa kuncinya" Ryujin melemparkan kunci motor keAsahi, dengan sangat keren, Asahi menangkap kuncinya.

"Yaudah gue berangkat dulu ya" pamit Asahi, Ryujin hanya mengacungkan jempol. Ryujin mau menjemput pacarnya dulu, udah janjian berangkat bareng, setiap harinya.

Asahi menaiki motornya, menyakan mesin motor lalu memanasi nya sebentar. Tidak ada yang tau kalau Asahi bisa naik motor, naiknya sih bisa, mereka gak tau kalau Asahi sudah seperti pembalap profesional kalau naik motor kaya gini. Keren, kece abis.

Sudah panas mesinnya, Asahi melakukan motor itu. Tidak terburu buru, masih banyak waktu untuk sampai kesekolah. Dia juga sedikit malas untuk kesekolah, tapi dia tidak boleh bolos. Harus rajin walaupun malas.

Menikmati angin pagi, Asahi menambah kecepatan motor. Dia harus cepat sampai kesekolah, perutnya lapar karena belum makan. Dirumah Ryujin tidak pernah ada makanan, dia tidak akan memasak kalau tidak disuruh.

Beberapa menit berlalu, Asahi sudah sampai disekolah. Memasuki area parkiran sekolah, semua orang tercengang melihat sosok Asahi yang sekarang. Tidak percaya dengan kenyataan bahwa Asahi juga bisa seperti sekarang, hanya saja lebih nyaman dengan sifat aslinya.

Semua orang berbisik tidak percaya, Asahi yang selama ini dia kenal berubah. Tidak berubah sepenuhnya, dia hanya menambah sosok Asahi dalam dirinya.

"Asahi?"

Tiba tiba seseorang memanggil dia, Asahi berbalik dan ternyata itu adalah teman satu geng Ryujin yang sekarang.

"Kenapa kak?" tanyanya

"Udah lama banget gue gak liat lo kaya gini, nanti malem mau ikut jalan jalan sama gue gak?" tawar gadis berambut panjang itu

"Ikut deh, kabarin aja jam berapa nya ya kak, gue duluan" jawabnya tanpa pikir panjang, seolah tidak peduli dengan Yoshi yang akan marah jika tau ini. Selagi Yoshi tidak tau, dia tidak akan berada dalam masalah.

"Yo! Nanti gue chat ya!" balas gadis itu

Asahi berjalan dikoridor sekolah, semua mata melihat kearahnya yang membuat Asahi sangat risih. Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian, Asahi kini tampil berbeda. Sangat berbeda.

Saat sedang berjalan, seseorg tiba tiba menepuk pundaknya "Asahi."



"Asahi, sejak kapan lo kaya gitu?" tanya Jaehyuk mulai menginterogasi Asahi

Sekarang mereka ada dikelas, sedang menginterogasi Asahi dan Ryujin. Jaehyuk kaget liat Asahi yang dateng bawa CBR terus gayanya kaya gini, kalau Mashiho udah pernah liat sekali, jadi dia gak kaget lagi. Mashiho juga bisa kaya Asahi, cuma takut aja sama Junkyu.

"Sejak, kelas tiga kalo gak salah" jawabnya

"Siapa yang ngajarin lo kaya gitu?" tanya Jaehyuk lagi, belum ada yang mengetahui ini selain Jaehyuk dan Mashiho dan berhadapan warga sekolah gak cepu.

"Ryujin, mau siapa lagi coba" lagi lagi Asahi menjawabnya dengan santai

Jaehyuk menoleh kearah sekitar memastikan semuanya aman, lalu membisikkan sesuatu keteliga Asahi "Nanti malem mau balapan sama gue ga?"

Asahi menunjukkan smirknya "Boleh, dimana? Jam berapa?" Asahi menyetujui ajakan Jaehyuk itu

"Di sirkuit deket markas lama musuhnya bang Jeno, jam tujuh malem" jawab Jaehyuk

"Yoon Jaehyuk, sebulan sekali ikut balapan dan gak ada yang tau selain gue sana anak anak itzy, sekarang Asahi udah tau dan gak lama Jeongwoo juga bakal tau" ucap Ryujin seperti mengajak taruhan

"Lo ngajak taruhan? Ok, kalo lo menang bongkar rahasia gue ke Jeongwoo dan kalo gue menang, lo harus lakuin apapun yang gue suruh. Deal?" taruhan yang Jaehyuk tawarkan sangat menarik bagi Ryujin, dan siapa sangka Ryujin dan Jaehyuk sama sama mengikuti balapan liar itu sebulan sekali.

"Deal"

"Gue juga mau ikut taruhan" celutuk Asahi

"Gue juga mau" Mashiho yang dari tadi diam akhirnya membuka suara, dan membuat kaget dua orang lainnya karena keputusan Mashiho.

"Wah wah, jadi ketiga uke ini bisa juga ya berubah jadi sangar. Gue kira kalian cuma bisa manja, hebat. Kalo gitu, yang kalah bakal dibongkar rahasianya dan yang menang dapet 12 juta. Gimana?" tawar Ryujin, tentu saja disetujui oleh ketiga pria manis tersebut.

Tanpa mereka sadari, seseorang merekam percakapan mereka dan pastinya akan dilaporkan keYoshi, Junkyu dan juga Jeongwoo. Habislah mereka bertiga.



"Kamu serius?"

"Serius Dob"

"Jangan deh, nanti kita malah kena masalah"

"Justru kita nanti dapet hadiah"

"Sayang, kasian Asahi, biarin aja"

"Dih kok gitu?"

"Ya emang kenapa? Aku udah pernah liat dia kaya gitu, dia bakal baik baik aja"

"Kapan kamu liatnya?"

"Kemaren sore, dia boncengin Ryujin"

"Kamu hutang cerita sama aku"

"Iya, nanti aku cerita"

•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•

CLBK ¦ HarusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang