ꗃ Chapter 31

318 47 11
                                    

"Huft, capek banget Sahi" monolognya menatap malam terang yang penuh dengan bintang, ia menghitung bintangnya satu persatu lalu tersenyum.

"Haru udah bobo belum ya? Sahi kangan Haru" monolognya lagi. Jarum pendek pada jam kini menunjukkan pukul dua malam, sudah pasti Haruto sedang tertidur sekarang.

Asahi menghembuskan nafasnya, memejamkan mata dan menikmati angin malam yang dingin. Dia masih belum bisa tidur sampai sekarang, sudah berbagai cara dia coba. Namun fikiran nya menganggu, dia memikirkan Haruto.

Beberapa menit berlalu, Asahi masih terjaga. Sudah hampir dua puluh menit Asahi dihalaman rumah keluarga Park Jinyoung. Dia sangat nyaman.

"Asahi?" seseorang tiba tiba memanggilnya, Asahi menoleh kearah sumber suara. Ternyata itu Taehun.

"Belom tidur lo?" tanya Taehun

"Belum, Sahi gak bisa tidur" jawab Asahi

Taehun duduk di samping Asahi, dan ikut menatap langit yang masih dipenuhi bintang. "Lo pasti kangen Haruto kan?" tanya Taehun.

"Iya, tau dari mana?"

"Tadi gue gak sengaja denger lo, dan gue dari tadi merhatiin lo di belakang" kata Taehun.

"Oh, eum ok"

"Sa, boleh gue nanya tentang lo sama Haruto?" tanya Taehun, Asahi menjawabnya dengan deheman.

"Lo sama Haruto udah balikan? Dan.. Lo beneran sayang sama dia? Atau cuma rasa kagum aja?" tanya Taehun

Asahi mengubah posisinya jadi duduk, lalu menatap Taehun dan kembali melihat bintang. "Gue sama Haruto belum balikan, tapi gue yakin kalo kita akan beneran balikan. Dan, gue beneran suka sama dia, cuma dia yang bisa ambil hati gue" jawab Asahi.

"Sa, coba lo tembak duluan Haruto"

"Hah? Tapi, gue kan—"

"Posisi lo dalam hubungan gak berpengaruh buat nembak atau ditembak, kalo lo punya nyali kenapa harus nunggu dia nembak lo? Bisa jadi dia masih lama bakal nembak lo, atau mungkin dia bakal nembak orang lain" jelas Taehun, mendengar itu, Asahi menjadi pahan sekarang apa harus dia lakukan.

"Kalo gitu, kapan momen yang pas?"



"Hamada Asahi, kayaknya bentar lagi marga lo bakal berubah jadi Watanabe. Entah itu dua tahun lagi, dua bulan lagi, dua minggu lagi, atau mungkin dua hari lagi" ucap Haruto berbicara pada Boneka milik Jeongwoo.

"Lo tau gak Sa? Gue cuma malu buat nembak lo lagi, gue malu karna kebawa emosi tentang masa lalu dan buat gue kehilangan lo dalam beberapa waktu. Gue malu sa, gue gak ada nyali buat nembak lagi" lanjutnya.

"Sekarang gue lagi ngumpulin nyali gue, gue gak mau lo direbut sama Taehun itu, dia gak pantes buat lo Sa"

"Sa—"

"Berisik lo anjing! Gue lagi tidur! Ngapain sih lo ngomong sama boneka tengah malem gini, gila lo?!" omel Jeongwoo yang tidurnya terganggu.

"Elah Woo, gue lagi kangen ama Asahi, jangan ganggu dulu napa sih" balas Haruto

"Ya tapi lo mikir dong, ini udah malem" kata Jeongwoo

"Yaudah sih, kalo lo mau tidur ya tidur aja"

"Lo berisik bangsat!"

"Ck. Rese banget lo Jeongwoo"

"Lo yang rese!"

Setelah perdebatan kecil itu, Haruto keluar kamar untuk menyendiri dan berbicara sendiri. Tidak, berdua dengan boneka Jeongwoo yang tadi. Dia adalah teman curhat Haruto sejak lama, The Best emang boneka itu. Boneka itu diberi nama 'HaruSahi', tempat keluh kesah Haruto tentang Asahi dan apapun itu.

"HaruSahi, lo emang boneka Serigala biasa, tapi setiap gue abis keluarin unek unek gue, gue merasa semua masalah gue hilang. Lo the best, lebih dari majikan lo yang setiap gue curhat ngeledek mulu" ucapnya

"Gue cuma mau bilang ke lo, kalo gue lagi curhat gini, lo jangan tina tiba bisa nge gonggong ya? Serem." lanjutnya.

Haruto menghela nafas, dia rindu Asahi, Asahi tidak bisa keluar dari fikirannya malam ini.

Haruto berbaring di sofa yang ia duduki, dan memejamkan matanya.

•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•

CLBK ¦ HarusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang