ꗃ Chapter 11

700 102 34
                                    

"Haruto bodoh! Harusnya lo gak biarin Asahi sendirian! Lo taukan kalau Asahi itu orangnya keras kepala?! Kenapa lo dengan mudah diboongin?! Kita mau bilang apa kebang Yoshi nanti?! Luka kepalanya keliatan jelas Ru! Dasar bodoh!" Jaehyuk dari tadi terus memarahi Haruto, sementara yang diomeli hanya diam dan menerima semuanya, ini salah dia tapi bukan sepenuhnya kesalahan dia.

Jeongwoo sudah berusaha menenangkan pacarnya itu, tapi Jaehyuk tetap saja memberontak. Jaehyuk memang sudah tidak ada perasaan lagi dengan Asahi, tapi melihat sahabatnya terbaring diranjang rumah sakit dengan kepala diperban dan luka disiku apa dia bisa terima, tentu saja tidak.

"Udah sayang, ini dirumah sakit" ucap Jeongwoo menenangkan sang pacar, Jaehyuk menangis sesegukan. Benar benar tidak tega melihat Asahi kembali terluka seperti ini, dia sangat menyayangi Asahi seperti saudaranya sendiri.

"Gak bisa woo, Haruto bodoh..." lirihnya memeluk sang pacar, Jeongwoo tau perasaan Jaehyuk sekarang, dia juga marah dengan Haruto.

"Cup cup.. Kita kekantin aja ya? Tenangin diri dulu ok?" tawar Jeongwoo diangguki oleh Jaehyuk, setelah mendapat jawaban, mereka keluar dari kamar rawat inap Asahi.

"Haru... Gue harus bilang apa keYoshi? Lo kenapa kaya gini sih? Harusnya lo lebih peka Haru..." ucap Haechan yang juga sama khawatirnya, Asahi sudah dianggap seperti adik sendiri. Semua sayang pada Asahi.

"To, gue lagi gada tenaga buat omelin lo, tapi liat aja pulang dari sini lo gue bakar idup idup!" tegas Renjun, dia menangis, tapi sudah berhenti karena Jeno terus memperlakukannya seperti anak kecil.

"Sahi... Kok belom bangun? Masih sakit sayang?" tanya Hyunsuk pada Asahi yang masih menutup rapat matanya, dia takut Asahi mengalami lebih dari luka dikepala atau bisa dikatakan amnesia.

"Cio boleh minta tolong? Kak Junkyu sama gengnya keluar dulu, sisain kita, Haruto lo juga keluar" perintah Mashiho, Junkyu dkk beserta Haruto keluar dari kamar Asahi menuju kantin, mereka jga lapar.

"Damie.. Coba carita gimana caranya Asahi bisa kaya gini bisa? Gue bingung harus gimana nanti bilang ke Yoshi" lintas Hyunsuk yang disetujui oleh Yedam.

Lee Yedam, teman sekelas Asahi yang juga dekat dengannya. Dia menceritakan secara detail kejadian yang dia alami tadi sampai menemukan Asahi dan bertemu dengan mereka semua dengan wajah panik, mereka yang mendengar itu semakin menangis.

"Asahi... Kenapa lo nekat sih, kan kalo lo sakit kaya gini gak bisa nyanyiin per gelut-an gue sama Jeno" ucap Renjun mengusap surai hitam Asahi.

"Lo udah gak sayang sama gue ya? Lo udah gak mau ngambil es krim gue tampa izin lagi ya?" tanya Haechan yang menatap sayu Asahi.

"Asahi, ayo bangun, gue kangen sama lo yang bikin gue emosi terus, walaupun kadang gue suka marahin lo" kata Hyunsuk ikut mengusap surai Asahi.

"Asahi, utang lo sama gue belom dibayar, ayo bayar dulu sebelum lo gak dibolehin keluar rumah lagi sama kak Yoshi, bangun lo" kata Mashiho, Renjun dan Haechan yang mendengar itu hanya bisa menahan ngakak.

"Sebelumnya makasih ya Dob, Dam, kalo kalian gak ada gak tau apa yang bakal Asahi alamin lagi" terimakasih Haechan perwakilan dari Asahi.

"Gapapa kak, kalo gitu gue mau nyusul yang lain ke kantin ya kak, permisi" pamit Doyoung, adik kelas Asahi teman sekelas HaJeongwoo. Sebelum itu mencium pipi Yedam terlebih dahulu.

"Iya Dobby"

Kini ruangan sepi, mereka semua masih terlarut dalam kesedihan. Lebay? Iya memang, mereka takut kehilangan Asahi, bagi mereka Asahi adalah hidup mereka.

Sementara dikantin, Jaehyuk masih menangis tapi tidak sekeras dikamar rawat tadi. Jeongwoo sekarang lagi nyuapin pacar manjanya ini, katanya laper habis nangis terus ngomel. Yang lain juga ada, tapi pisah meja, gak muat. Dimeja Jeongwoo ada Dia, Jaehyuk dan Naruto.

Mereka gak ada yang ngomong, bahkan Naruto cuman bengong. Jaehyuk jadi merasa bersalah, gimanapun dia juga salah disini. Gak haruto doang.

"Woo, bang, pasti bang Yoshi hilang kepercayaan sama gue. Karna udah lalai jaga adeknya" ucap Haruto

"Udah to, bang Yoshi pulang masih beberapa hari lagi, semoga Asahi sembuhnya cepet. Kita juga salah kok" ucapan penenang dari Jaehyuk.

Naruto hanya menghela nafas lelah, dia harusnya lebih peka, dadar bodoh. Bisa dipastikan Yoshi akan marah besar dengannya.



Malam tiba, Asahi baru saja terbangun setelah pingsan lamanya. Beberapa ada yang kevilla, sisanya menunggu Asahi dirumah sakit. Mashiho, Junkyu, Jihoon dan Hyunsuk yang pulang ke villa.

Dikamar sangat tenang, Jaehyuk dan Haechan tertidur karena lelah menangis, begitu juga dengan Mashiho. Asahi sedang makan disuapi Renjun, dan sisanya bermain game sembari menjadi sandaran sang pacar untuk tidur.

"Udah kak..." ucapnya saat sesendok nasi ingin kembali masuk kedalam mulutnya, namun ditolak oleh Asahi.

"Yaudah, sekarang istirahat lagi ya?" balas Renjun menaruh piring nasi tersebut, Asahi masih lemas. Kepalanya sedikit pusing.

"Maafin Sahi ya kak" kata Asahi menyesal, kalau saja dia gak nekat dan gak keras kepala pasti gak akan kaya gini. Dia bikin repot temen temenya dan teman kakaknya itu, dan juga mengagalkan rencana jalan jalan.

"Gapapa Sa, ini salah kita juga kok" saut Renjun kembali mengelus surai Asahi, tapi tetap saja Asahi merasa sangat bersalah terutama pada Haruto.

"Karna Sahi semua jadi repot, biaya rumah sakit juga pasti mahal kan kak" ucapnya, mereka yang mendengar itu menjadi tidak tega.

"Gapapa Sahi, nanti kita nyolong tabungan Yoshi aja" balas Renjun santai, Haechan ingin tertawa tapi suasananya kurang pas. Sebenarnya Renjun juga berusaha ngelucu biar gak serius serius amat.

"Yaudah deh" final Asahi

"Jaem, Chan, lo pulang aja bawa si Jeongwoo sama Jaehyuk. Biar gue sama Jeno yang disini aja" usir Renjun, Haechan dengan senang hati menerima usiran tersebut, dia juga lelah. Tapi merasa kasian dengan Asahi, tapi ya ada Renjun ini gapapa. Haechan bantu doa dari villa aja.

"Yaudah, Sahi, Jen, Njun gue sama yang lain pulang ya. Jangan yang bener, ntar dibakar sama kakaknya kalo gak bener lo pada" pamit Jaemin

"Gue tau kali Jaem"

"Sahi, Jae pulang ya, kalau ada apa apa bilang sama bang Jen atau kak Injun ok?" ucapannya diangguki oleh Asahi, setelah itu mereka keluar dari ruangan.

"Besok pulang, kamu tidur ya"

•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•

makasih 1K viewsnya, gak ngemis tapi antara vote sama viewersnya beda jauh. Terimakasih buat yang udah mau baca~

CLBK ¦ HarusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang