ꗃ Chapter 16

545 82 36
                                    

"Thanks ya buat semalem, gue ga nyangka bakal menang terus dapet banyak uang" ucap Mashiho, yang lain hanya menanggapi dengan deheman. Mereka tidak bisa terlalu exited karena mereka tau kalau ada seseorang yang mengawasi mereka, namun sepertinya orang itu tidak tau kalau yang mereka bahas tentang balapan semalam.

"Santai, lagian jarang ada orang main uno yang menang 3Round berturut-turut dapet banyak cuan" balas Ryujin berbohong, Asahi benar benar ingin tertawa. Dia seperti orang bodoh sekarang, berbohong untuk kebohongan.

"Nanti malem mau main lagi gak? Gue belom menang nih, Asahi lo ikut lagi?" tanya Jaehyuk, mereka semua tau dan paham arah omongan Jaehyuk

"Sahi ikut lagi, Sahi juga belom menang"

"Sip deh, dirumah lama gw ya Sa? Jam tujuh malem" final Ryujin, seseorang yang menguping itu mencatat semuanya dalam otak. Dia harus pergi kerumah lama Ryujin dan mengawasi mereka.

Namun satu hal yang dia tidak tau, mereka punya banyak akal dan tidak mudah dibohongi olehnya. Lihat saja nanti malam, dia akan terjebak dalam jebakannya.

Disisi lain Haruto galau, udah dua malam dua hari Asahi gak nemuin dia. Jeongwoo juga semalam tidak bertemu dengan Jaehyuk, dan katanya Jaehyuk tidak mood untuk bertemu dengan Jeongwoo. Mereka berdua overthinking sekarang, Jeongwoo mencoba untuk mencari dimana letak kesalahannya. Dan Haruto hanya bisa menyesali perbuatannya.

"Frustasi gue Je" Jeongwoo terkejut karena Haruto memanggilnya dengan sebutan 'Je' itu panggilan yang biasa Haruto ucapkan ketika benar benar frustasi ataupun depresi dan sejenisnya.

"Watanabe Haruto, lo itu kece, lo itu ganteng, lo gak boleh keliatan lemah didepan Asahi" ucap Jeongwoo berharap sedikit membantu.

"Je, jalan gue buat balikan kayanya udah gak ada, kak Asahi kayanya emang harus gue relain" balas Haruto

"Dia selalu sial kalo deket gue Je" lanjutnya

Jeongwoo menghela nafas, dia mengusap punggung sangat sahabatnya itu, "To, perjuangin dia, lo gak bikin dia sial kok, percaya sama gue"

Haruto hanya bisa mengangguk, kalau ada yang lihat Haruto galau,ya gapapa sih tapi lebih baik jangan.

Haruto dan Jeongwoo sama sama bengong, tanpa mereka sadari seseorang sudah berdiri disebelahnya.

"Haru, Jewu"



Ruang kelas, tempat dimana Doyoung dan Yedam berada sekarang. Mereka sedang mendiskusikan sesuatu yang sangat penting, penting untuk orang lain, bagi mereka tidak terlalu penting.

"Dobby... Apa kita bilang aja ke kak Yoshi?" tanya Yedam, jujur saja dia khawatir tentang Asahi dan yang lainnya.

"Kamu yakin? Tapi mood bang Yoshi lagi kacau, kamu taukan apa yang bakal terjadi kalo kamu kasih tau hal ini? Aku gak mau mereka jadi kepisah buat selamanya" jawab Doyoung panjang lebar.

Yedam menghela nafasnya lalu menatap ponselnya, dia ingin Asahi kembali dengan Haruto dan tidak mengikuti balap liar lagi, tapi jika dia memberi tau Yoshi sekarang itu akan sangat beresiko.

Yap, Yedam dan Doyoung yang mengetahui kalau Asahi dan teman temannya mengikuti balap liar.

"Terus gimana?" tanya Yedam lagi

"Besok kita bakal kasih tau mereka, walaupun aku juga gak yakin semua bakal baik baik aja" jawab Doyoung, Yedam hanya mengangguk.

"Kita kasih tau HaJeongwoo aja" celetuk Yedam

"Haru, Jewu"

Haruto dan Jeongwoo yang dipanggil terkejut, siapa yang memanggilnya mereka dengan sebutan itu. Haruto mengecek kebelakang, dan ternyata Yedam dan Doyoung. Mereka pikir adalah Yoshi ataupun Jihoon yang memanggil mereka.

"Kenapa kak?" tanya Jeongwoo

"Kita mau ngomong sama kalian, tapi gak disini bisa?" tanya balik Yedam

"Bisa kak, mau ngomongin apa?" balas Haruto

"Ikut gue"

Haruto dan Jeongwoo mengikuti Yedam, tidak keruang kelas tetapi ke rooftop dan kebetulan rooftop sepi. HaJeongwoo bingung, kenapa mereka dibawa kesini. Dan kelihatannya Doyoung dan Yedam sangat serius.

"Langsung aja gue mau ngomong ini ke lo pada jangan ada yang motong"

Doyoung menghela nafasnya, lalu mulai bercerita tentang Jaehyuk, Asahi dan Mashiho. Haruto cukup terkejut, tapi Jeongwoo sudah menduga hal ini karena ia pernah melihat motor yang Jaehyuk gunakan untuk balapan ketika berkunjung ke rumahnya.

Haruto tidak mempermasalahkan hal itu, begitu juga dengan Jeongwoo. Mereka senang, jadi kalau gabut dan mau balapan bisa sama pacar dan mantan mereka. Canda. Yedam dan Doyoung juga tidak berekspektasi kalau Haruto dan Jeongwoo akan marah, HaJeongwoo lebih bandel dari mereka yang balapan semalam.

"Jadi, tolong jangan bilang ke bang Yoshi dkk dan tolong bantu mereka buat jaga rahasia ini sampai bang Yoshi moodnya membaik" final Doyoung

"Iya Dob, sans aja lah" saut Jeongwoo

"Tapi gue masih ga nyangka Asahi sekece itu, duh jadi mau liat dia bawa motor" kata Haruto

"Nanti malem kita liat mereka balapan, lagi" saut Yedam

"Sip dah"

"Yaudah, gue mau balik ke kantin ya, kak Doy" pamit Jeongwoo

Haruto dan Jeongwoo berbalik, mereka terkejut dengan siapa yang berada tak jauh dari mereka. Yedam dan Doyoung yang baru menyadari itu hanya bisa diam membeku, apa mereka mendengar semua yang Yedam dan Doyoung ceritakan?

•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•

aaaaa kamu siapa... Kamu siapa... Aku siapa~

CLBK ¦ HarusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang