Keesokan harinya, Asahi sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dan juga, dia sudah memakai foundation untuk menutupi lukanya, walaupun tidak sempurna. Dengan harapan besar, Yoshi tidak sadar akan bekas merah keunguan yang terlihat samar samar.
"Huft, kalo kak Yoshi tau, Haru pasti diomelin" gumamnya. Jika Haruto diomeli, maka akan semakin jauh Haruto dengan Asahi. Dan Asahi tidak mau sampai Haruto diambil yang lain, tak mau dan tak kan rela.
Merasa sudah siap, Asahi keluar kamar dan menuruni satu persatu anak tangga. Bersikap seolah tidak terjadi apa apa kemarin, dan rasa sakit dipipi dan sudut bibirnya ia abaikan untuk sementara. Demi dia dan yang lainnya juga.
Yoshi sudah menunggu dimeja makan, dengan meja makan yang kosong dan hanya ada roti.
"Pagi kak" sapa Asahi
Perasaan Asahi menjadi tidak enak, karena biasanya Yoshi akan membalas sapaan Asahi, tapi sekarang tidak sama sekali dan malah menatapnya dengan tatapan yang tajam.
"Kenapa ngeliatin aku kaya gitu?" tanya Asahi
"Kemaren pulang sama siapa?" tanya balik Yoshi
"Sahi? Sahi kemarin pulang sama Taehun, KyungJun, kenapa?" jawab Asahi, setelah itu Yoshi hanya ber'oh'ria dan mulai memakan roti itu.
"Kakak ga mau nanya Taehun, KyungJun itu siapa?" tanya Asahi sembari mengunyah roti, karena biasanya Yoshi akan menanyakan siapa orang orang tidak ia kenal, tapi kali ini tidak.
"Kakak kenal sama mereka? Kok gak nanyain mereka siapa?" tanya (lagi) Asahi.
"Kakak kenal sama mereka, deket sama ayah mereka juga dan kamu juga pernah main sama mereka" jawab Yoshi, Asahi pun terdiam seketika.
Tunggu, Yoshi mengenal mereka dan mengenal ayah mereka lalu Asahi juga pernah bertemu bahkan bermain dengan Taehun dan KyungJun? Jadi...
"Mereka anaknya pak Jinyoung dan pak Psy?"
"Iya, jadi kakak gak masalah kamu deket sama mereka, mereka gak kaya ayah mereka kok"
Asahi menghela nafas lega, syukurlah kalau mereka tidak seperti ayah mereka itu. Tapi, ayah mereka juga sudah berubah bukan.
"Cepet makan, abis itu berangkat, Haruto udah nunggu didepan" ucap Yoshi.
•
•
•"Selamat pagi, Jewu!"
"Wihh, selamat pagi Jungwon" balas sapa Jeongwoo dengan senyuman yang amat teramat lebar, serta alis yang naik turun.
"Nih buat Jewu dari kak Jay, terus ini juga buat kak Jae dan aku disuruh kasih karena kak Jay gak bisa masuk" ucap Jungwon memberi dua barang yang di kantungi.
Dengan senang hati Jeongwoo menerima barang itu, "Baru juga masuk kemaren, udah gak masuk lagi. Btw makasih ya Won, debes emang Jay— maksudnya kak Jay"
"Iya sama sama, eumm Haru mana?"
"Dikelas mantan pacarnya"
"Ohh okay, kalo gitu nih sekalian kasih buat kak Sahi sama Haru, Jewu jangan embat ya!" ucapnya
"Siap bos! Gue kasih sekarang ya?" kata Jeongwoo dengan posisi hormat lalu pergi ke kelas Asahi.
•
•
•"Ngapain sih kesini?" tanya salah satu pria
"Kalian tau Asahi?" tanya pria lain
"Gak ada yang gak tau anak bapak Kanemato dan adik seorang Kanemato Yoshinori disini" jawab pria dengan wajah dinginnya, namun terlihat lucu.
"Mau ngapain lo?" tanya yang tertua diantara mereka
"Gua mau deketin dia—"
"Gue gak setuju, gue udah terlanjur bilang sama kakaknya kalo kita kesini cuma buat bangun bisnis dan gak ada niatan buat ngejar adeknya, lagian juga Asahi udah punya Haruto" potong yang tertua
"Selama belom nikah, masih bisa gue ambil"
"Besok mereka kita nikahin" sahut pria yang mempunyai senyum lebar dan manis
"Taehun, emang rencana kita kesini cuma buat sekolah dan bangun bisnis kan? So, jangan ada rencana lain, kalo lo tertarik sama dia ya jadi temennya dan bukan seorang pacar." sambung yang lain.
"Bener kata KyungJun, dan belom tentu juga tiga adek lo yang masih SMP mau nerima Asahi"
"Gue punya hak kak buat suka dan pacaran sama orang, hidup gue gak semua tentang mereka" bantah pria bernama Taehun itu.
"Terserah, kita mau kekelas"
•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•
nyot.
hellow epribadeh
say hepi bertdey buat kucing gue dungs, namanya Pop Ice, tapi ga mau juga gapapa siee