Ruang kelas 12 IPA 2, ruang kelas yang sepi dan hanya ada beberapa orang disana. Ada Yoshi, Junkyu, Asahi, Ryujin, Yedam, Doyoung, Haruto dan Jeongwoo. Mereka semua dipanggil sama Yoshi, dan mereka akan diinterogasi. Terutama Asahi.
Yoshi selama Asahi tidak ada dirumah, ia tidak tau dimana Asahi berada. Dan kemarin malam, Junkyu memberi tahu kalau Asahi ada dirumah Ryujin. Ah, Asahi tidak pernah bercerita apapun tantang gadis itu. Yang Yoshi tahu, Ryujin adalah salah satu anak dance di sekolahnya ini. Tapi dia tidak tahu kalau Asahi berteman dengan Ryujin, Yoshi tidak melarang, hanya takut Asahi salah pergaulan.
"Jelasin secara detail, Junkyu" ucap Yoshi dingin, baru saja satu kalimat yang Yoshi lafalkan, itu sudah membuat Asahi sangat takut padanya.
"Asahi diungsiin dihari lo marah sama Haruto, terus dia kabur dari rumah gue dan cosplay jadi gelandangan sampai akhirnya ditemuin sama Ryujin. Shin Ryujin itu teman Asahi sejak SMP, tepat sejak pertama masuk SMP. Ryujin anak baik, Asahi juga anak baik, tapi Ryujin sedikit bandel karena keadaan memaksa. Selama dirumah Ryujin, dia bebas, dia balapan juga. Kaget? Sama, pas awak tau, gue juga kaget Yosh. Gue tau Asahi balapan gak sengaja dengar obrolan Yedam sama Doyoung, Haruto, Jeongwoo diruang kelas kosong." jelas Junkyu
"Gue gak sengaja denger percakapan mereka kalau mereka mau balapan, dan gue rekam tapi gak kerekam karna suara mereka terlalu bisik. Dan saat malem itu gue mau buktiin mereka beneran tau gak, ternyata mereka beneran. Dan Asahi keren disitu. Tadinya gue mau bilang langsung ke lo bang, tapi Dobby ngelarang gue. Jadi gue sama Dobby biarin, biarin dia bebas untuk beberapa saat. Tanpa lo sadari, lo terlalu ngunci dia. Dia emang gak ngerasa kaya di penjara, tapi dia butuh kebebasan. He's Boy." Lanjut Yedam
"Seperti yang Yedam bilang tadi, gue merasa kalau Asahi butuh waktu buat bebas. Balapan liar emang gak bagus, tapi biarin dia sekali ini aja ngerasain rasanya jadi anak yang bebas. Jujur kalo gue jadi Asahi eneg punya kepribadian kaya dia, kadang soft dan kadang so bad. Dan Asahi kemaren nunjukin sisi buruknya, untuk balik kesisi baiknya dia pasti bakal susah, jadi biarin dia nikmatin sisi nakalnya selagi masih aman. Dan maaf kalo gue ikut ngerahasiain ini. Gue tau lo khawatir" ucapnya Doyoung ikut menimpali
"Bang maaf, ini semua salah gue. Harusnya gue gak ngajak Asahi kerumah gue waktu itu, harusnya gue gak temanan sama Asahi, harusnya gu—"
"Bukan salah lo."
"Maaf.." lirih Ryujin
"Kak maaf... Sahi waktu itu takut dan ternyata sisi buruk Asahi dateng lagi, Asahi juga mau kaya Haruto yang bebas. Asahi gak tertekan karena kakak, Asahi juga trauma sama kaya kakak, tapi Asahi udah membaik. Asahi bisa beradaptasi dengan dunia luar sekarang. Maafin Asahi, jangan marah lagi.." final Asahi
Yoshi jadi merasa bersalah, tidak seharusnya dia terlalu banyak mengatur sang adik. Yoshi memeluk erat Asahi, lalu berbisik 'Maafin kakak, kakak cuma takut Sahi kaya waktu itu lagi' setelah itu manatap mata sang adik yang mulai berkaca kaca.
"Asahi mau motor kan? Kakak udah pesen buat Asahi" ucapnya kembali memeluk Asahi
"Gue baper to" bisik Jeongwoo
"Sama woo, gue juga" balas Haruto
"Makasih kak, berarti Asahi udah boleh bebas?" tanyanya memastikan kalau kakaknya itu tidak berbohong pada dirinya.
"Iya, tapi jam bebas kamu setelah pulang sekolah sampai jam sepuluh malam, gapapa?" jawab Yoshi, Asahi mengangguk, lalu memeluk sang kakak.
"WOYY GUE BAPER!! SO SWEET ANJIR!! KEK BAPAK SAMA ANAK ANJIRR YOSHI LO KOK BISA GITU SIH??" teriak seseorang dari luar, semua menengok, dan ternyata orang yang berteriak itu adalah Hyunjin. Anak kelas sebelah.
•
•
•"Seneng banget gue Asahi udah bebas sekarang" ucap Jaehyuk menyeruput minuman yang baru ia pesan.
"Sama, tapi gue masih kasian sama Haruto yang harus buktiin kalo dia bisa jaga Asahi" saut Ryujin, disetujui oleh semua yang ada disana.
Mashiho, Jaehyuk, Ryujin dan Asahi berkumpul dikantin. Mereka ada jam kosong dan memilih untuk keluar kelas, masa bodo kalau ketahuan nantinya.
"Sa, lo balapan lagi ga?" tanya Mashiho
"Dih ketagihan" cibir Jaehyuk, Mashiho hanya memasang muka tidak suka. Jaehyuk juga padahal mau balapan lagi, cuma.. Ya gitu.
"Gak deh, gue mau pulang aja, belajar buat ulangan besok. Gak kaya kalian yang kerjaannya bandel terus" ucapnya sok nolak padahal mau cuma takut diomelin.
"Ya—"
"Permisi anak anak manis, kakak boleh ikut nimbrung gak nih?" tiba tiba seseorang datang dan menyelak ucapan Jaehyuk, agak kesel tapi dia adalah partner ghibah pacarnya Jaemin.
"Silahkan kak" jawab Ryujin
"Nah, ayo kalian coba ceritain awal kalian berteman hingga detik ini, habis itu kakak simpulkan bari kita ghibahin anak sekolah sebelah, mau?" tanya Hyunjin, orang yang mendatangi mereka.
Tidak usah ditanya kenapa Hyunjin ada disana, dia bolos saking kepo sama urusan keempat sahabat ini. Karena menurutnya, itu topik yang menarik untuk dibicarakan. Tapi dia berjanji tidak akan membocorkan kepada yang lain, cukup dia yang tau.
"Yaudah," setelah itu, Jaehyuk menceritakan semuanya. Hyunjin hanya mengangguk saja, terlalu rumit masalah pertemanan keempat sahabat ini. Bahkan kisah cinta mereka juga, kalau dipikir pikir, masih rumit kisah cinta Hyunjin dan anak sekolah sebelah yang Backstreet.
Satu jam berlalu, Jaehyuk dan yang lain sudah selesai cerita. Hyunjin masih tetap setia dan bersemangat untuk mendengarkan cerita mereka, itu seru namun rumit.
"Nah, sekarang giliran gue ya?" mereka semua mengangguk, Hyunjin sudah sangat bersemangat karena ini giliran dia bercerita.
"Jadi, gue punya pacar nama Yang Jeong-in. Dia kakaknya Yang Jungwon dekel lo pada, pasti bingung kenapa kakaknya disekolah sebelah sedangkan adeknya disini. Itu ada alasannya, karena—"
"Dia males ketemu sama lu" potong Jaehyuk
"Bukan, dia gak sekolah disini karena bundanya yang minta. Dia dijodohin sama anak sekolah sana, tapi dia gak mau karena dia suka sama gue. Emang si, gw itu sangat sangat perfek. Nah gue sama dia itu udah pacaran empat tahun, dia gue sama dia SMP. Jadi, kalian dah taukan alasan dia Backstreet sama gue?"
"Hm" jawab mereka tidak niat
Jujur saja, mereka sudah lelah bercerita selama satu jam. Bentar lagi juga bell pulang, mereka harus segera kembali masuk ke kelas.
"Niat ga sih lo pada?" tanya Hyunjin sudah mulai kesal
"Sebenernya gak, tapi ya—"
"Bolos. Gue aduin lo Jin"
"HAN BANGSAT JANGAN DIADUIN ANJIR!!!" teriak Hyunjin mengejar Han yang sudah menuju ruang guru untuk memberi tahu kalau sahabatnya itu bolos, keempat anak itu tertawa puas melihat komuk Hyunjin yang panik karena ingin diadukan.
"Yaudah, yok balik"
•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•
hmz gw buntung ide seriusz