With You (41)

3.2K 428 110
                                    

Sebelumnya author mau bilang... Author kangen ngetik yang uwu-uwu di book ini!! Kapan kelar sih konfliknya?!

Udah itu aja sih.

Thanks 😌








































"Jake, gimana ini? Kita harus gimana?"
Jay bertanya gusar pada Jake yang juga terdiam disampingnya.

Mereka menatap Sunghoon yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dalam keadaan koma. Belum lagi Heeseung, Om Kei, dan adik-adiknya yang lain tidak bisa dihubungi. Entah kenapa Jake jadi negatif thinking lagi karena itu.

"Gue gatau Jay... Untuk biaya gimana? Tabungan kita aja??"

Jay menggeleng lemah, "Itu ga akan cukup Jake. Biaya nya pasti mahal."

Jake menghela nafas berat, "Yaudah ke tempat Bang Hanbin aja? Gue atau Lo yang pergi?"

"Gue aja. Lo jagain Sunghoon disini."

"Oke."

Jay pergi dari kamar rawat Sunghoon sementara Jake mengambil kursi dan duduk disamping ranjang Sunghoon.

"Hoon... Bangun dong... Kita khawatir sama Lo. Lo tega kalo kita berdua dimarahin sama Mas Heeseung? Lo mau kita dihajar sama Mas Heeseung karna ga becus jagain Lo? Hoon... Please... Bangun..."

Namun bukan jawaban dari Sunghoon yang Jake terima. Yang terdengar hanya monitor detak jantung yang ada di samping ranjang Sunghoon.

Jake menghela nafas berat. Tangannya terulur menggenggam tangan Sunghoon yang tidak terpasang infus,
"Hoon... Hoonie... Sunghoonie... Ayo bangun... Lo udah janji kita bertujuh harus sama sama terus sampe kapanpun. Ayo bangun Hoon. Gue sedih liat Lo gini. Kalo bisa diganti, gue bakal gantiin Lo. Gue ga tega Hoon. Jujur. Walaupun Lo yang selalu bersikap ke abangan, tapi tetap aja Lo itu masih adek gue. Abang mana yang tega liat adeknya gini? Bangun Hoon, tolong..."

Lagi-lagi, Jake tak mendapatkan respon apapun.

Jake memperbaiki selimut yang Sunghoon gunakan. Jake mulai menyandarkan kepalanya di sisi ranjang yang kosong sambil menggenggam tangan Sunghoon erat.

Jake mulai tertidur karena kantuk yang menyerangnya dan kepalanya yang mendadak pening. Jake memutuskan tidur untuk meredakan pening di kepalanya tanpa menyadari perlahan suhu tubuhnya mulai naik.

Tanpa Jake sadari, setelah Jake mulai menutup matanya untuk tidur, setitik air mata lolos dari mata indah Sunghoon yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit.









🏠








Jay menyusuri jalanan dengan terburu-buru. Sebentar lagi dia akan sampai di cafe Hanbin yang kebetulan dekat dengan rumah sakit tempat Sunghoon dirawat.

Raut lega yang memancarkan adanya harapan di wajah Jay, seketika berubah menjadi raut sendu dan hati yang mencelos.

Jay memandangi Hanbin yang tengah memantau beberapa orang sedang mengangkat barang-barang dari dalam cafe Hanbin ke mobil pick up di depan cafe.

Seketika Jay melemas. Dugaannya semakin besar saat melihat Hanbin menghampiri nya dengan raut sendu.

"Jay, maafin gue."

Jay menunduk. Tak sanggup untuk sekedar membalas tatapan Hanbin. Hatinya semakin sakit saat Hanbin mengelus lengannya lembut.

"Maaf Jay, Gue udah jual cafe ini buat dijadiin toko baju. Papa nyuruh gue jual cafe ini dan ikut dia pindah ke luar negeri."

With You | Enhypen (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang