Tujuan Sunoo setelah lari dari rumah adalah... Taman.
Sunoo beruntung taman kali ini sangat sepi. Bahkan di sekeliling nya dia ga liat siapapun. Hanya ada dia seorang diri.
Baguslah, Sunoo jadi plong kalo mau nangis. Ga bakal ada yang liat.
"Hiks... Hiks... Kenapa harus gini sih?! Kenapa aku ga juga terbiasa sama hal ini?! Kenapa aku terus nangis gini setiap dimarahi?! Kenapa harus gini terus?! Kenapa aku tetap lemah, kenapa?! Harusnya aku kuat dan ga cengeng kalo dimarahin, tapi kenapa... Hiks... Kenapa aku nangis? Kenapa kamu cengeng Sunoo?!"
Sunoo menangis meraung-raung sendiri an di taman yang sepi itu.
Pokoknya hari ini Sunoo mau melampiaskan segala kesedihan yang dia pendam saat ini."Aku... Hiks... Aku harusnya terbiasa sama situasi ini. Tapi kenapa aku selalu aja ga bisa nerima semuanya dengan mudah?! Kenapa semuanya rasanya sangat sulit?!"
"Aku pengen bisa bantu mereka. Aku pengen bisa bikin mereka senyum. Aku pengen mereka bahagia walaupun aku yang merasakan sakit. Tapi kenapa... Hiks... Kenapa sangat sulit rasanya?! Kenapa aku selalu tidak bisa menerima semuanya dengan mudah?! Kenapa sangat sulit?! Hiks... Kenapa aku tidak bisa mengendalikan perasaanku dan tetap diam saja seperti biasanya?! Kenapa tiap kali dimarahin aku selalu sedih?! Aku harusnya terbiasa dan menerima semuanya dengan mudah. Tapi kenapa masih saja terasa sakit?! Hiks..."
Sunoo memeluk lututnya dan menangis di atas rerumputan di taman itu.
"ARGHH!!"
Sunoo mengacak-acak rambut nya frustasi dan mengusap kasar air matanya. Dia benar-benar menyesali dirinya yang kenapa bisa marah pada saudara-saudara nya. Seharusnya dia diam saja menahan semuanya sendiri, dan selalu memperlihatkan dirinya yang baik-baik saja walaupun rasanya sakit. Begitu isi pikiran Sunoo sekarang.
Sangat sakit rasanya di usia nya yang masih anak-anak, dia dituntut dewasa dan tidak memiliki banyak waktu luang untuk dirinya sendiri. Sekecil itu sudah di beri tanggung jawab yang besar.
Sunoo senang bisa membantu saudara-saudara nya. Dia hanya merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa mengendalikan perasaan nya. Sunoo itu tertutup dalam hal mencurahkan isi hati dan perasaan. Dia mau memendam nya sendiri dan merasakan sakitnya sendirian. Dia hanya tidak ingin membuat saudara-saudara nya khawatir dengan dia menangis atau berkeluh kesah pada mereka. Karena itulah dia selama ini hanya diam saja dan memendam semuanya sendirian.
Ini lah puncak kemarahan Sunoo pada situasi dan dirinya sendiri.
Tiba-tiba Sunoo merasa ada air yang jatuh ke tangannya.
Ah ternyata hujan.
Sunoo mendongak ke atas. Mukanya mulai basah terkena derasnya hujan. Kemudian badannya mulai terkena hujan sehingga pakaian nya basah.
Namun Sunoo tidak beranjak sedikit pun dari posisinya.Dia masih diam diposisinya dan menangis di bawah derasnya hujan, tanpa perduli setelah itu dia akan sakit. Yang penting Sunoo ingin melampiaskan semua nya sekarang dengan menangis dibawah derasnya hujan.
🏡
Sementara itu di rumah, abang-abang nya menggigit kuku cemas sambil menunggu adek mereka yang entah kemana belum pulang juga. Sekarang sudah jam setengah tujuh malam dan diluar sedang hujan lebat. Tentu saja mereka khawatir adek mereka entah pergi kemana dan belum pulang juga.
"Gimana Mas dapat info?"
Tanya Sunghoon dengan raut wajah khawatir.Heeseung menggeleng lemas "Di rumah Kyungmin ga ada. Di rumah temannya yang lain juga ga ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
With You | Enhypen (✓)
FanficBerisi keseharian Heeseung dan adik-adiknya. ✅ Daily ✅ Conflict ✅ Cringe ✅ Humor ✅ Mellow