Guys, mau nanya. Kalian kalo baca WP, pas part sedih gitu terus kebetulan lagi play musik, kalian play lagu sedih atau lagu senang?
Kalo pas lagi part atau cerita sedih, kalo semisal terputar lagu yang happy, kalian biarin aja tetap baca WP atau ganti dulu lagunya ke lagu sedih atau mellow?Aku sering tuh pas baca WP, pas cerita sedih eh keputar lagu Oh My Girl yang Dolphin atau enggak yang NCT U Make a wish. Asli sedihnya jadi setengah-setengah 😂
Mau sharing sharing pas baca WP aja sih wkwkw.
Oke lanjut ceritanya...
Saran : baca Chap ini sambil dengar lagu mellow. Dijamin bakal lebih ngefeel baca ceritanya.
Oke lanjut.
"Mas baik-baik ya disini. Ingat makan, ingat istirahat, jangan terlalu memforsir diri. Kita bakal jaga diri disana, mas jaga diri disini. Awas aja kalo mas sampe sakit dan ga ngabarin, gue langsung turun tangan geplak kepala mas."
Jay selaku tertua kedua mewakili adik-adik Heeseung memberi nasehat pada Abang sulung mereka yang akan tinggal sendirian tanpa mereka entah sampai kapan.Saat ini mereka semua telah berada di rumah sewa Heeseung untuk tinggal sendiri yang mana dekat dengan kantor barunya. Mereka kesitu menggunakan mobil Somi. Somi yang nawarin diri mau meminjamkan mobilnya. Mereka membawa dua mobil. Satu berisi barang-barang Heeseung dan Somi, Monday, Jihan. Mobil satu lagi berisi Heeseung dan adek-adeknya. Somi, Jihan, dan Monday yang bilang kalau mereka saja yang berada di mobil yang berisi barang. Mereka mau membiarkan tujuh bersaudara itu bersama setidaknya untuk sekarang karena sebentar lagi mereka akan berpisah tempat tinggal.
Oh iya untuk Om Kei dan keluarga beserta Kakek nenek paman bibi dan keluarga di kampung, semuanya udah dikasih tau kalo Heeseung pindah dari rumahnya dan pisah tempat tinggal dengan adek-adeknya. Tadinya mereka mau ikut mengantar, tapi Heeseung bilang gapapa mereka aja. Lagipula Om Kei dan Om Seungwoo sedang banyak kerjaan dan benar-benar sibuk. Sedangkan Kakek nenek sudah tua dan Heeseung tidak tega jika kakek dan neneknya naik kendaraan dengan perjalanan yang jauh. Jadi Heeseung hanya pamit ke rumah Om Kei dan pamit pada keluarga di kampung lewat video call.
Heeseung mengangguk dan tersenyum. Mengelus-elus rambut adik-adiknya satu persatu menyalurkan rasa sayang nya pada adik-adik yang begitu disayangi nya.
Dimulai dari Jay.
"Bang Jay, mulai saat ini Lo yang mimpin adek-adek Lo, dibantu Jake sama Sunghoon tentunya. Tapi Lo sekarang yang paling bertanggung jawab atas mereka. Gue yakin Lo bisa mimpin mereka berlima. Gue percaya sama Lo. Belajar yang rajin, jangan terlalu keras bekerja. Tanggung jawab kebutuhan finansial itu sebenarnya gue. Kalian cuma bantu menambahi aja. Ingat kesepakatan kita dulu saat kalian mau kerja kan? Ditepatin ya janjinya. Sini sini peluk dulu. Uluhh adek kembar gue yang paling gede. Jadilah sosok yang bertanggung jawab. Jangan pernah lalai sama adek-adek nya. Jangan ngecewain gue ya Jay? Oke?"
Heeseung memeluk Jay dan mengaitkan jari kelingking nya dengan adiknya yang nomor dua yang akan menjadi orang paling tanggung jawab terhadap adik-adiknya selagi dia berpisah tempat tinggal dengan mereka.Jay mengangguk menepuk-nepuk punggung abangnya menguatkan agar abangnya selalu kuat dalam menghadapi tantangan tantangan ini.
"Jake sini."
Jake memeluk Heeseung begitu erat. Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Heeseung. Menahan air mata yang lagi-lagi bisa tumpah kapan saja. Percaya tidak percaya, diantara adik kembarnya, dulu yang paling manja sama Heeseung itu ya Jake. Apa-apa selalu Heeseung. Tidak heran Jake merasa sangat berat berpisah dengan Heeseung walaupun hanya berpisah tempat tinggal yang masih dalam satu negara bukan beda negara.
![](https://img.wattpad.com/cover/268268071-288-k372945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
With You | Enhypen (✓)
Fiksi PenggemarBerisi keseharian Heeseung dan adik-adiknya. ✅ Daily ✅ Conflict ✅ Cringe ✅ Humor ✅ Mellow